Assalamu'alaikum, Selamat Datang di Blog Resmi DPC PKS Beringin Deli Serdang - Provinsi Sumatera Utara. www.pks-beringin.blogspot.com. Jika ada pertanyaan dan saran harap di kirimkan ke Email DPC PKS Beringin di.. pks.beringin.deliserdang@gmail.com

Jumat, 10 Mei 2013

Jumat, 10 Mei 2013

Skenario Penjegalan untuk kemenangan PKS di Pemilu 2014


Munculnya kasus suap impor daging di Kementerian Pertanian (Kementan) Republik Indonesia (RI) yang menimpa Partai Keadilan Sejahtera (PKS), seakan menjadi bulan-bulanan media untuk memberitakan kasus yang membelit partai tersebut.
Hal itu terjadi karena mantan Presiden PKS, Luthfi Hasan Ishaaq, menjadi tersangka dalam kasus tersebut, bersama Ahmad Fathanah (AF) yang diduga sebagai teman dekat Luthfi.
Terlebih, setelah berjalannya penyelidikan kasus ini, sejumlah wanita cantik muncul di balik kasus tersebut dan terkait dengan Ahmad Fathanah. Alhasil citra PKS yang selama ini terkenal bersih, santun dan jauh dari kesan begajulan, kini secara liar citra itu terbantahkan.
Namun, yang menjadi pertanyaan banyak pihak adalah, kenapa hanya persoalan suap impor daging ini seakan menjadi fokus penegak hukum, terutama bagi Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK). Sedangkan kasus lainnya seperti bailout Bank Century, kasus Hambalang, dan berbagai kasus lainnya yang bersinggungan dengan penguasa seperti jalan di tempat.
Dari berbagai sumber yang dikumpulkan Sindonews, muncul skenario besar terkait kasus impor daging ini untuk menjegal PKS di Pemilihan Umum (Pemilu) 2014. Adanya dugaan itu, didasarkan alur dan jalannya kasus impor daging ini.
"PKS ada skenario dari kalangan eksternal yang ingin menjatuhkan PKS. Skenario untuk menjatuhkan PKS terlihat justru dari kejanggalan pemeriksaan KPK (Komisi Pemberantasan Korupsi)," kata Direktur Eksekutif Center for Indonesian Reform (CIR), Sapto Waluyo dalam rilisnya yang diterima Sindonews beberapa waktu lalu
Menurutnya, mantan Presiden PKS Luthfi Hasan Ishaaq (LHI) tidak tertangkap tangan menerima suap, tapi datang sendiri ke kantor KPK dengan sukarela. Sebenarnya, Luthfi bisa bilang akan datang besok paginya, karena malam itu memang tak ada pemeriksaan, hanya ditanya identitas dan kondisi kesehatan.
Selain itu, terkait hari ini Jumat (10/5/2013), akan diperiksanya Ketua Majelis Syuro PKS, Hilmi Aminuddin, semakin mempertajam analisis bahwa partai ini sedang masuk dalam  desain penjegalan di Pemilu 2014.
Pasalnya, bukan tidak mungkin, Hilmi bisa dijadikan tersangka dalam kasus ini, jika saja KPK menemukan atau sengaja merancang dan memenuhi pesanan pihak eksternal KPK, untuk mentersangkakan Hilmi.
Jika benar Hilmi jadi tersangka, maka kredibilitas dan masa depan PKS akan berada di ujung tanduk. Ditambah lagi, KPK akan memeriksa Presiden PKS Anis Matta, pada Senin 13 Mei 2013 mendatang. Perkiraan ini tentunya bukan tanpa alasan, karena cukup dengan mata telanjang saja, publik bisa membaca dengan terang-benderang.
Politikus PKS Nasir Djamil mengatakan, pihaknya tak akan mengabiskan energi hanya untuk mengurusi Ahmad Fathanah, meskipun orang tersebut terus saja membawa nama PKS dalam sepak terjangnya. "Jangan-jangan ini malah bagian dari skenario untuk mengacaukan konsentrasi PKS menjelang Pemilu 2014," ujar Nasir menduga ketika dihubungi Sindonews, Selasa 7 Mei 2013.
Dugaan itu tentu saja muncul, karena penyidik Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) dalam kasus ini terkesan berlebihan. Apalagi mengurusi kasus-kasus yang nilainya kecil. "KPK terus saja sibuk mengurus kasus yang nilainya Rp20 juta, Rp70 juta, lama-lama Rp1 juta juga diurus," kritiknya.
 
Sumber : PKS PIYUNGAN
Diposkan kembali oleh:
DPC PKS BERINGIN DS
                       CINTA, KERJA & HARMONI
 
 

Mari ! Bertaman wisata Bersama KPK



Oleh: M. Hatta Taliwang

KPK itu seperti Kereta Api di Kebon Binatang. Kita diajak muter-muter dari satu pemandangan ke pemandangan yang lain. Mengasyikkan dan indah indah.
Kadang kita ketemu gajah tapi cuma belalainya yang tersentuh. Sebelum sempat kita tunggang tahu-tahu kita diperlihatkan ke Singa yang sedang sakit tapi matanya tetap awas.
Tidak lama kemudian kita diperlihatkan kelinci yang lucu dan cantik cantik. Ada yg bernama Ayu ada yang bernama Angel dan yang lebih sexy konon bernama Vita. Pada episode ini banyak kawan saya yang betah berjam jam omongin soal Si Vita nan molek dan sexy.
Banyak yang cemburu bercampur kagum pada pada AF ini. Bagaimana dan darimana ilmunya dia bisa "merekrut" begitu banyak kelinci kelinci cantik dan molek itu? Mungkin setelah keluar penjara AF akan kebanjiran order dan yg mau kursus bagaimana "beternak kelinci" agar sukses. Bagaimana memberi makan kelinci dengan Chopard atau Jazz.
Ditengah keasyikan itu kita lupa pada  TUJUAN KERETA KPK.  Kita lupa bahwa banyak muatan kereta yang belum diperiksa dengan tuntas. Ada Century yang timnya konon tamasya  sampai Washington, ada BLBI yang tinggal eksekusi, ada Hambalang yang mulai nyrempet ke Istana, ada misteri besar dibalik kasus Antasari, ada ratusan triliun kasus SDA yg dilaporkan Marwan Batubara dkk yg belum disentuh. Nanti tahu tahu kita diajak tamasya lagi. Entah siapa lagi yang tertangkap basah urusan tetek bengek yang akan jadi korban dipermalukan.
KPK bisa tidak menghitung "kerugian moril" akibat menghukum orang baik seperti Prof Rohmin Dahuri atau Bachtiar Chamzah hanya urusan secuil itu? Padahal Boediono yang terlibat dosa dosa besar dalam kebijakan Century dan BLBI yang harus menjadi beban rakyat puluhan triliun selama puluhan  tahun anda biarkan berjaya?
KPK hentikanlah  rekreasi yang konyol itu. Fokuslah membawa KERETA KEADILAN itu menuju pencapaian yang bisa membanggakan. Bukan menjadi cemoohan yang akan berujung tragis bagi bangsa ini.  ***
 
Sumber : PKS PIYUNGAN
Diposkan kembali oleh:
DPC PKS BERINGIN DS
                       CINTA, KERJA & HARMONI
 

 

"Terima Kasih Atas Kunjungannya dan Sebelumnya Meminta Maaf, Apabila ada Kesalahan dan Kekhilafan dalam Menyajikan Informasi Serta terdapat Link-Link yang belum Aktif". Jazzaakallah Khairan Katsiran, Assalamu'alaikum Wr, Wb. ^_^

Design by Free WordPress Themes | Bloggerized by Lasantha - Premium Blogger Themes | Blogger Templates