Assalamu'alaikum, Selamat Datang di Blog Resmi DPC PKS Beringin Deli Serdang - Provinsi Sumatera Utara. www.pks-beringin.blogspot.com. Jika ada pertanyaan dan saran harap di kirimkan ke Email DPC PKS Beringin di.. pks.beringin.deliserdang@gmail.com

Rabu, 21 September 2011

Rabu, 21 September 2011

Biarkan Cinta Bersemi di Otak Kita



Barusan saya membaca artikel bang Alex Pangestu di nationalgeographic.co.id yang bertajuk “Cinta itu Ilmiah, Kata Ilmuwan”. Saya tersenyum sendiri membaca artikel menarik tersebut, karena demikian pesat ilmu pengetahuan, demikian banyak ilmuwan, demikian canggih teknologi, namun tetap tidak mampu memecahkan rahasia jiwa manusia. Salah satu yang ada dalam jiwa manusia adalah perasaan cinta.
Saya menyebut istilah “jiwa” barusan. Padahal belum selesai diletakkan, sesungguhnya rasa cinta itu berasal dari mana ? Kita bisa berpanjang lebar berdiskusi soal ini, dan tidak pernah selesai. Sejak dari mendefinisikan kata jiwa, akal, ruhani, ruh, perasaan, sanubari, dan lain sebagainya; hal-hal yang relatif abstrak namun nyata. Termasuk juga mendefinisikan kualitas hati dan otak; ada apa sebenarnya di dalam hati dan di dalam otak ? Sampai diskusi tentang rasa cinta, dari mana datangnya, dimana letaknya, dan lain sebagainya. Bahkan mendiskusikan definisi atas kata cinta itu sendiri.
Konstruksi Budaya versus Penelitian Ilmiah
Dalam budaya masyarakat Indonesia, perasaan dianggap menjadi kualitas hati, sedangkan pemikiran dianggap menjadi kualitas otak. Misalnya kita mengatakan, “Hati saya merasa sedih”, atau “Hati saya sangat gembira”. Sedih dan gembira adalah perasaan, maka diletakkan di hati. Tidak ada orang mengatakan, “Otak saya merasa sedih”, atau “Otak saya sangat gembira”. Ungkapan lain seperti “Hatinya tengah berbunga-bunga”, yang menandakan adanya kegembiraan atau perasaan cinta pada diri seseorang. Tidak diungkapkan dengan “Otaknya tengah berbunga-bunga”
Dalam konstruksi budaya ini, hati bahkan terlanjur digunakan untuk menunjukkan segala sesuatu terkait dengan perasaan manusia. Misalnya orang terbiasa mengatakan, “Hatiku berdegup kencang sekali”. Pertanyaan ilmiahnya adalah, apakah hati (hepar) manusia itu berdegup ? Bukankah degupan itu berasal dari jantung ? Namun jantung menjadi lebih kencang berdegup karena adanya perasaan tertentu yang dirasakan hati, maka dengan mudah dikatakan hati yang berdegup.
Otak cenderung digunakan untuk menunjukkan hal-hal yang terkait dengan pemikiran. Maka dalam budaya masyarakat Indonesia, ungkapan yang sering kita dengar misalnya “Otakku sedang berpikir keras”. Jika ada orang yang tidak memiliki kemampuan akademis yang bagus, terbiasa dikatakan sebagai “otaknya lemah”, bahkan dalam kadar tertentu “tidak punya otak”. Untuk konteks ini, tidak lazim diungkapkan dengan “hatinya lemah”, atau “tidak punya hati”. Karena hati dianggap bukan wilayah akademis, namun wilayah perasaan yang abstrak.
Selama ini cinta dianggap bagian dari sebuah perasaan, dan oleh karena itu cenderung dinisbatkan sebagai kualitas hati. Maka dalam bahasa Indonesia, jatuh cinta juga biasa disebut juga sebagai jatuh hati, bukan jatuh otak. Demikian pula benci, dia adalah sebuah perasaan di sisi yang lain, maka cenderung diletakkan pada hati. “Membenci sepenuh hati”, atau “mencintai sepenuh hati” merupakan istilah yang lazim untuk menyatakan benci dan cinta yang amat sangat. Tidak disebut sebagai “membenci sepenuh otak”, atau “mencintai sepenuh otak”.
Antara konstruksi budaya yang telah berkembang di masyarakat dengan penelitian ilmiah, memang tidak selalu harus bertemu. Menurut seorang peneliti dari Syracuse University, Profesor Stephanie Ortigue, ada 12 (duabelas) area pada otak yang bekerja pada saat seseorang jatuh cinta. Kedua belas area itu menghasilkan bahan kimia, seperti dopamine, oxytocin, adrenalin, dan vasopression, yang berujung pada euforia. Rasa cinta juga memengaruhi fungsi psikologi, metafora, dan penilaian fisik. Inilah informasi awal yang ditemukan melalui serangkaian penelitian.
Maka, pertanyaan yang muncul kemudian adalah, sesungguhnya cinta itu berasal dari hati atau otak ? Pertanyaan ini memisahkan secara mutlak antara aktivitas hati dengan aktivitas otak. Apa jawaban Ortigue ? “Pertanyaan yang selalu sulit dijawab. Saya berpendapat asalnya dari otak,” kata Ortigue. “Contohnya, suatu proses di otak kita bisa menstimulasi hati. Beberapa perasaan dalam hati kita sebetulnya merupakan gejala atas proses yang terjadi di otak.”
Asal perasaan cinta adalah dari otak, kemudian mempengaruhi suasana hati, demikian kurang lebih pendapat Ortigue. Hasil penelitian yang lain mendapati peningkatan jumlah darah dalam faktor penumbuh untuk syaraf, yang memegang peranan penting dalam cara orang bersosialisasi. Hal ini menghadirkan fenomena yang disebut dengan “cinta pada pandangan pertama”, sebagaimana dikonfirmasi oleh temuan Ortigue yang menyebutkan bahwa cinta bisa hadir dalam waktu seperlima detik.
Studi Ortigue juga mendapati ada bagian otak yang berbeda untuk tipe cinta yang berbeda. Cinta tanpa syarat, contohnya cinta seorang ibu pada anaknya, dipicu oleh aktivitas otak di bagian umum dan pada tempat yang berbeda-beda, termasuk otak tengah. Cinta yang bergairah antara kekasih melibatkan area kognitif, bagian yang mengharapkan imbalan, dan penilaian fisik. Ternyata, cinta bisa dipelajari dengan data-data ilmiah.
Menikmati Kehadiran Cinta
Terlepas dari apapun hasil penelitian dan studi mengenai perasaan cinta, sesungguhnya yang lebih penting adalah merasakan dan menikmati kehadiran cinta dalam diri kita. Dimanapun letak tumbuh berkembangnya cinta, biarlah terus menjadi bahan penelitian, kajian dan studi ilmiah orang-orang cerdik pandai itu. Kita bersyukur bahwa manusia terus menerus melakukan studi mendalam yang tidak pernah selesai, mengamati gejala-gejala keagungan Tuhan dalam jiwa manusia dan alam semesta.
Sembari para ilmuwan mengkaji dan mengembangkan studi mengenai cinta, mari kita nikmati kehadiran cinta dalam diri kita. Betapa cinta telah membuat hidup kita menjadi indah, membuat kegiatan kita penuh semangat dan gairah. Cinta suami kepada isteri, cinta isteri kepada suami, membuat mereka saling setia, saling menjaga, saling memberi, saling menerima, saling memaafkan, saling menguatkan dalam kebaikan, saling memahami, saling membantu, saling menasihati, saling mencemburui dalam batas wajar, saling menghargai, saling memaklumi dan saling menghormati.
Cinta manusia kepada sesama manusia, membuat mereka saling memberi, saling berbagi, saling toleransi, saling menghormati, saling menasihati, saling memaafkan, saling memahami dan saling berlaku bijak dalam interaksi. Cinta manusia kepada alam semesta membuat mereka menjaga kelestarian alam, memelihara alam dari kerusakan, tidak membiarkan tindakan yang merusak lingkungan. Alangkah indah hidup dalam cinta.
Kalaupun gagal mendefinisikan makna kata cinta, yang lebih penting adalah menikmati kehadiran cinta. Kalaupun cinta ada di hati kita, biarkan ia berkembang di hati. Kalaupun cinta ada di dada, biarkan ia tumbuh di dada. Kalaupun cinta ada di otak kita, biarkan bersemi di otak. Kita nikmati saja kehadiran cinta dalam hidup kita. Dimanapun ia berada.

Posted By : PKS Beringin DS

PKS: Pemerintah Jangan Cuma Andalkan Utang untuk Atasi Defisit Anggaran



Pemerintah seharusnya mempunyai langkah-langkah strategis untuk mengantisipasi penyimpangan terhadap penggunaan utang negara.
“Pemerintah juga harus mempunyai perencanaan yang baik, pengelolaan utang yang handal serta pertanggungjawaban kepada publik atas pengelolaan keuangan negara, baik dari sisi penerimaan maupun pengeluaran,” kata Wakil Ketua Komisi XI dari Fraksi Partai Keadilan Sejahtera (PKS), Surahman Hidayat, kepada Rakyat Merdeka Online beberapa saat lalu (Selasa, 20/9).
Dengan langkah strategis tersebut, kata Surahman, penggunaan utang dalam mengatasi defisit anggaran belanja negara dapat disalurkan kepada hal-hal yang produktif. Misalnya, membuka lapangan kerja baru bagi seluruh rakyat Indonesia.
Selama ini, kata politisi senior PKS ini, pemerintah masih terlalu mengandalkan utang untuk mengatasi defisit anggaran belanja negara. Hal ini disebabkan keterbatasan sumber penerimaan negara yang hanya mengandalkan pada sektor perpajakan saja.
“Sampai 31 Mei 2011 posisi utang swasta maupun pemerintah sudah mencapai 201,07 miliar dolar AS atau setara Rp 1.716,56 triliun, dan bahkan setiap tahun mengalami tren peningkatan,” demikian Surahman. 
 
Posted By : PKS Beringin DS

Hidayat: ASEAN bukan Jajahan Inggris, Bahasa Indonesia Harus Jadi Bahasa Resmi



Keinginan agar Bahasa Indonesia menjadi bahasa pendamping dalam sidang-sidang di Asean Inter Parliamentary Assembly dan bahasa resmi ASEAN sudah menjadi tekad delegasi parlemen Indonesia dalam sidang AIPA ke-32 di Kamboja hari ini.
Ketua Badan Kerjasama Antar Parlemen DPR, Hidayat Nur Wahid menegaskan delegasi Indonesia akan melobi semua peserta untuk menyampaikan alasan kenapa bahasa Indonesia harus jadi bahasa resmi ASEAN.
“Kita tegaskan bahwa kita tidak menolak bahasa Inggris, tapi kita juga tidak bisa merendahkan bahasa Indonesia. ASEAN bukan jajahan Inggris, ASEAN adalah sendiri,” tegasnya.
“Dalam konteks negara ASEAN pun nggak ada satupun negara yang menggunakan bahasa Inggris sebagai bahasa resmi, ” tegasnya lagi, lewat keterangan pers yang diterima Rakyat Merdeka Online siang tadi.
 
Posted By : PKS Beringin DS

Proposal Palestina Merdeka ke PBB

Drs H Mahfudz Siddiq MSi
Ketua Komisi I DPR RI
“Israel adalah bab terakhir dari buku kolonialisme kuno dan satu di antara bab yang paling hitam dan paling gelap dalam sejarah manusia.” (Roeslan Abdulgani, Menlu RI dalam KAA Bandung, 1955).
Pandangan ini yang terwariskan menjadi ciri dari generasi ke generasi bangsa Indonesia untuk terus berjuang bagi kemerdekaan Palestina. Sebagaimana Presiden Soekarno yang membuat Ganefo (Games for Neo Emerging Forces) sebagai bentuk boikot terhadap Olympic Games yang melibatkan Israel. Hingga pada era generasi kini, kiprah harum (alm) Ali Alatas sebagai diplomat senior yang dulu menjabat menlu RI sangat menggembirakan. Ini yang membuat Tahir Ahmad, dubes Palestina, mengucapkan kehilangan yang mendalam dari rakyat Palestina.
Dalam perspektif apa pun, menurut saya, tak satu pun rakyat atau negara dan bangsa di dunia ini yang dewasa, rasional, dan bernurani, pastinya akan berbeda pendapat tentang hak rakyat Palestina untuk membangun dan merayakan kemerdekaan negaranya. Rakyat Palestina pantas berharap dan bergembira atas rencana kemerdekaan itu sebab mereka telah memberikan pengorbanan dan kontribusinya yang besar untuk itu. Yakni, membentuk zaman baru yang mencerminkan bangsa Palestina bebas dan merdeka setelah beberapa dekade mengalami penderitaan yang panjang.
Akan tetapi, terkait proposal Palestina Merdeka yang akan diajukan Mahmoud Abbas dan Otoritas Palestina (OP) pada 20 September 2011 ini ke Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB), kita perlu memperhatikan secara saksama tentang substansi dan prosesnya sehingga lebih menyempurnakan proposal tersebut untuk kemudian diajukan kepada PBB.
Pertama, proposal yang dibawa Abbas ke PBB untuk mendapatkan keanggotaan penuh bagi negara Palestina menggunakan batas teritorial tahun 1967 yang hanya mewakili 22 persen saja dari luas wilayah Palestina secara historis. Di sisi lain, secara otomatis, Palestina akan kehilangan sisanya lagi, 78 persen dari luas Palestina, sekaligus menjadi legitimasi atas tanah yang dijajah Israel. Kesulitannya yang akan ditemui pada masa depan ialah PBB akan memiliki dalih untuk mengharamkan bangsa Palestina memintanya kembali di kancah dunia sebab hal itu sudah sesuai dengan logika hukum internasional yang berlaku.
Kedua, “hadiah gratis” penyerahan 78 persen wilayah Palestina kepada Israel sama saja menyatakan pengakuan terhadap Israel saat menjajah pada 1948. Setelah Palestina mendapatkan julukan “negara”, secara langsung membebaskan Israel dari sekat-sekat yang membatasinya dan komitmen yang sudah berproses hingga 2011 ini. Israel akan terus menggunakan kebijakan represifnya kepada Palestina. Maka perlu dipastikan bahwa proposal tersebut juga tidak memberikan legitimasi bagi Israel untuk berdalih dengan keputusan internasional untuk tetap represif menghadapi negara tetangganya. Jika tetap demikian, sama saja membiarkan rakyat Palestina bersama pemerintahannya dalam posisi terpasung, tak berdaya dalam mewujudkan pembebasan nasional Palestina, hingga legalitasnya sirna di mata dunia internasional.
Ketiga, pilihan ke PBB untuk mendapatkan keanggotaan penuh sebagai negara pada 20 September ini sebaiknya Abbas menempuh jalan konsolidasi dan melakukan kesepakatan yang berbasis konsensus nasional Palestina pada hari-hari yang tersisa ini. Sehingga, seluruh faksi atau kelompok Palestina, di luar Fatah, mendapatkan ruang usulan ataupun masukan terkait batas teritorial ataupun hak-hak sebagai sebuah negara baru.
Sebab, kini, Fatah sendiri belum satu suara dalam menentukan pilihan tersebut. Maka tidak ada alasan yang memberatkan bagi Mahmoud Abbas untuk tidak memilih konsensus nasional dalam menentukan pilihan penting ini. Justru akan memperkuat legitimasinya di mata rakyat dengan menjalankan musyawarah berskala nasional.
Solusi dua negara tidak akan berarti jika status “negara” diberikan pada Palestina, tanpa kota Yerusalem Timur, Jalur Gaza, Tepi Barat, dan kota strategis lainnya secara penuh. Apalah artinya kedaulatan jika Israel juga diberikan hak terus-menerus mendirikan permukiman dan tembok rasialis? Proposal tersebut ibarat bangunan tanpa fondasi, tidak kokoh. Apalah artinya “negara” bila tak berdaulat atas wilayah-wilayah kekuasaannya karena wilayah-wilayah tersebut terkungkung dalam jeratan Israel.
Hemat kami, Pemerintah RI tetap mendukung Otoritas Palestina mendapatkan keanggotaan penuh di PBB. Namun, dalam beberapa waktu terakhir, mereka harus berfokus pada konsolidasi internal sebagai agenda perubahan jangka panjang. Rekonsiliasi nasional Palestina yang sudah disepakati pada bulan Mei lalu diyakini oleh setiap orang Palestina sebagai prioritas kerja nasional mereka. Dengan tujuan agar bisa keluar dari krisis internal yang menyebabkan rakyat Palestina hidup dalam ketidakpastian. Kemudian, bersatu padu sebagai negara dan bangsa menghadapi kekejaman Israel, tidak terpecah belah.
Pemerintah RI juga harus mencermati beberapa catatan fundamental tersebut sehingga keinginan Mahmoud Abbas untuk pergi ke PBB pada 20 September 2011 ini bukanlah napak tilas dari Perjanjian Oslo yang lemah pada 20 September 1993. Pemerintah RI perlu membantu meningkatkan kepercayaan diri Otoritas Palestina agar menempuh penyatuan langkah demi terwujudnya capaian-capaian strategis komprehensif yang disepakati oleh semua elemen masyarakat Palestina. Langkah-langkah itu berisikan mekanisme detail untuk bisa keluar dari krisis yang akan menghantam isu Palestina dan bangsanya. Juga berisi tentang pandangan dan alternatif nasional yang bisa berinteraksi dengan fase-fase mendatang, jauh dari agenda, dan intervensi pihak asing.
Pemerintah RI yang juga merupakan bagian dari korban penyerangan Israel Defense Force (IDF) terhadap kapal misi kemanusiaan ke Gaza harus mengambil pelajaran berharga. Merapatkan barisan bersama negara-negara yang mencintai kemanusiaan di dunia untuk mewujudkan peradaban yang lebih bersahabat.

Posted By : PKS Beringin DS

PKS Percaya Kader, Sampai Dia Terbukti Bersalah


Sekjen PKS, Anis Matta mengaku tetap mempercayai kadernya sampai pihak yang bersangkutan terbukti bersalah. Hal ini menyangkut pemeriksaan kader PKS yang juga salah satu pimpinan Badan Anggaran (Banggar) yang diperiksa KPK yakni Tamsil Limrung. “Kita prinsipnya percaya pada kader sampai dia terbukti bersalah,” katanya, Selasa (20/9).
Ia mengaku hingga saat ini belum meminta klarifikasi terhadap Tamsil mengenai dugaan adanya aliran dana yang masuk kantongnya. PKS beranggapan kalau sudah berkaitan dengan kasus hukum, maka klarifikasi secara internal tidak ada gunanya.
“Toh ini kan masalah hukum, sudah bukan wilayah partai. Jadi proses saja secara hukum,” katanya. Sebab, jika secara internal sudah melakukan klarifikasi tetapi hasil dari proses hukum mengatakan sebaliknya tentu akan berpengaruh banyak. Terlebih lagi, tindakan tersebut tidak mempunyai kekuatan hukum.
“Yang disebut di DPR ini kan banyak, sepanjang tidak ada bukti, kita percaya saja pada kader kita. Itu saja masalahnya. Kalau dia terbukti bersalah, baru kami percaya,” katanya.
Seperti diberitakan, pimpinan Banggar DPR dipanggil KPK untuk dimintai keterangannya. Mereka yakni Ketua Banggar Melchias Marcus Mekeng, Wakil Ketua Banggar Olly Dondokantbey, Mirwan Amir dan Tamsil Linrung.
Mereka dipanggil terkait sejumlah kasus, termasuk kasus suap Kemenakertrans sendiri memang diduga melibatkan Banggar. Kubu tersangka Dharnawati pernah mengungkap adanya jatah fee sebesar 5 hingga 10 persen ke Banggar dalam proyek senilai Rp 500 miliar.

Posted By: PKS Beringin DS

PKS Merasa Tak Ada Guna Klarifikasi Tamsil Linrung







Partai Keadilan Sejahtera (PKS) tidak akan mengklarifikasi kadernya, Tamsil Linrung, terkait dugaan keterlibatan kasus suap di Kemenakertrans. Menurut Sekjen DPP PKS Anis Matta, pemeriksaan terhadap wakil ketua Badan Anggaran DPR itu tidak ada gunanya.
“Selama ini kalau kasus begini, kalau kita klarifikasi internal gunanya apa?” kata Anis di Gedung Parlemen, Senayan, Jakarta, Selasa (20/9/2011).
Menurut Anis, kasus dugaan suap di Kemenakertrans sudah merupakan perkara hukum, bukan wilayah partai.
“Jadi proses saja. Menurut saya, dalam hal-hal seperti ini serahkkan saja pada mekanisme hukum yang ada. Karena kalau kita bilang klarifikasi, itu belajar dari kasus-kasus lain, partai mengklarifikasi, terus ada temuan kan nggak ada gunanya. Klarifikasi ini tak punya kekuatan hukum,” ujar wakil ketua DPR ini.
Anis menambahkan, orang yang disebut-sebut terlibat kasus hukum di DPR ini banyak.
“Sepanjang tidak ada bukti, kita percaya saja pada kader kita. Itu saja masalahnya. Kalau ada bukti dia bersalah, baru kami percaya,” terangnya.
Menurut Anis, mungkin saja ada politisasi terkait dugaan keterlibatan Tamsil.
“Tapi itu sudah tidak penting buat PKS. Kita prinsipnya percaya pada kader sampai dia terbukti dia bersalah,” tutupnya.

Posted By : PKS Beringin DS

Kerja Kita Belum Tuntas

“Sungguh akan terurai ikatan (agama) Islam itu satu demi satu! Apabila terurai satu ikatan, orang-orang pun bergantung pada ikatan berikutnya. Ikatan yang pertama kali lepas ialah hukum, sedangkan yang terakhir kali lepas ialah shalat.”(HR. Ahmad).
Sabda Nabi saw diatas mengandung dua informasi. Pertama, informasi negatif tentang akan terjadinya degradasi pengamalan ajaran Islam. Kedua, informasi positif tentang karakteristik ajaran Islam yang mencakup seluruh aspek kehidupan, meliputi urusan dunia dan urusan akhirat. Urusan hukum dan urusan peribadahan.[1]
Dalam persfektif gerakan dakwah, dua informasi tersebut mengingatkan kita bahwa kerja gerakan dakwah dalam melakukan ishlah wa taghyir harus menyentuh seluruh aspek kehidupan. Gerakan dakwah berkewajiban terus bekerja dengan penuh kesabaran, menjalin kembali ikatan Islam yang telah terurai itu satu demi satu. Mulai dari ikatan shalat hingga ikatan hukum/pemerintahan.
Untuk itu diperlukan gerakan dakwah yang menyeluruh (dakwah syamilah). Maksudnya, gerakan dakwah harus mampu melakukan ta’biah al-afaqiyah (mobilitas horizontal) berupa gerakan kultural dan ta’biah al-amudiyah (mobilitas vertical) berupa gerakan structural. Ta’biah al-afaqiyah (mobilitas horizontal) adalah penyebaran kader dakwah ke berbagai kalangan dan lapisan masyarakat untuk menyiapkan masyarakat agar mereka menerima manhaj Islam serta produk kebijakan yang islami. Sedangkan ta’biah al-amudiyah (mobilitas vertical) adalah penyebaran kader dakwah ke berbagai lembaga yang menjadi mashadirul qarar (pusat-pusat kebijakan), agar mereka dapat menterjemahkan konsep dan nilai-nilai Islam ke dalam kebijakan publik.
Inilah khuthuth ‘aridhah (grand strategy) dakwah yang harus kita jalankan. Pekerjaan yang sangat berat memang. Namun kita yakin, keikhlasan dan kesungguhan kerja, akan mendatangkan ta’yid (dukungan) dan pertolongan Allah SWT.
“Orang-orang yang berjihad untuk (mencari keridhaan) kami, benar- benar akan kami tunjukkan kepada mereka jalan-jalan kami. dan Sesungguhnya Allah benar-benar beserta orang-orang yang berbuat baik.” (QS. Al-Ankabut, 29: 69).
Kerja Dakwah
Mobilitas secara horizontal dan vertical akan berjalan efektif dan mencapai target apabila didukung kerja dakwah yang prima:
Pertama, nasyrul hidayah, menyebarluaskan hidayah Allah SWT. Apakah secara qoulan (lisan), amalan (amal), atau qudwatan (keteladanan). Sehingga benih-benih kebaikan dapat tumbuh subur di tengah-tengah masyarakat.
Seorang muslim, wabil khusus aktivis gerakan Islam, harus menjadi teladan tentang nilai-nilai Islam dalam dirinya, yaitu saat bekerja, berbicara, makan, minum, akhlak dan tarbiyah, simpatik kepada orang lain, menjaga lisan dan jujur dalam berucap, tolong-menolong, dan sebagainya. Apabila ia melakukan semua itu karena Allah, ia akan menjadi pribadi yang bagaikan batu bata dalam membangun masyarakat Islam.
Sadarilah wahai para da’i, sesungguhnya masyarakat tidak akan berubah menjadi islami jika tidak mengenal hidayah Allah, dan bagaimanakah mereka dapat mengenal hidayah Allah tanpa teladan dan bimbingan dari para ulama dan para da’i. Oleh karena itu, setiap kita harus mengambil peranan. Kita harus bekerjasama menciptakan situasi yang kondusif bagi tumbuhnya kultur keislaman di tengah masyarakat.
Para jurnalis harus berperan menjadi pelopor dalam melakukan kebaikan dan meluruskan pemikiran masyarakat melalui media informasi, misalnya melalui koran atau majalah yang mereka miliki. Media-media tersebut harus mengeluarkan masyarakat dari kebobrokan moral, lebih peduli pada pembinaan akhlak, dan berupaya membentuk opini umum.
Yayasan-yayasan kebajikan harus menjalankan perannya dalam membantu fakir miskin, menutupi kebutuhan orang-orang yang kekurangan, memberikan tunjangan untuk pelajar, dan menyebarkan sifat kedermawanan di tengah masyarakat.
Partai-partai politik harus menjaga kesatuan bangsa dan kehormatannya serta memperjuangkan kemerdekaan negeri dengan harta, jiwa, dan usaha.
Organisasi-organisasi keislaman dengan berbagai macam corak aktivitasnya harus berupaya mewarnai masyarakat dengan niali-nilai Islam yang universal.
Para menteri yang shalih harus melakukan perbaikan dalam departemen yang mereka tangani. Setiap muslim harus membela, melindungi, dan mempertahankan kebaikan dalam semua segi kehidupan di masyarakat.
Drama dan sinetron islami harus menjadi alternative di tengah-tengah gempuran film-film cabul, sinetron picisan, dan acara-acara televisi yang merusak lainnya.
Bank-bank Islam harus menyadarkan umat dari bahaya riba yang telah menjerumuskan mereka dalam ekonomi ribawi.
Para wakil rakyat dan anggota parlemen harus menjadi perisai dalam menjaga nilai-nilai moral.
Institusi pendidikan Islam harus mencetak dan membina para siswanya dengan menjadikan Islam sebagai prinsip.
Seluruh elemen masyarakat harus didorong untuk melakukan kebaikan dan menjauhkan diri dari keburukan serta melakukan islamisasi dalam kehidupan mereka. Dengan begitu akan terwujudlah masyarakat yang berwibawa.
Kedua, nasyrul fikrah, menyebarluaskan idealisme agar masyarakat memiliki semangat perjuangan dan dukungan kepada kehidupan yang lebih islami. Kegiatan ini dilakukan dengan mentarbiyah umat, mengingatkan masyarakat, mengubah opini umum, menyucikan jiwa, membersihkan ruhani, menyebarkan prinsip kebenaran, jihad, bekerja, dan menyebarkan nilai-nilai keutamaan di tengah umat manusia.
Diantara sarana yang dapat digunakan oleh para aktivis dakwah adalah: majelis ta’lim, seminar, ceramah, khutbah, kunjungan dakwah, dan lembaga kajian. Selain itu sangat baik jika gerakan Islam mampu memunculkan media informasi (cetak/elektronik) yang dapat merebut opini umum untuk mendukung fikrah Islam.
Selain itu, aktivis Islam hendaknya tidak enggan melakukan nasyrul fikrah secara langsung kepada lingkungan terdekatnya. Bukankah di sekitar rumah kita ada masjid yang dapat mempertemukan kita sebanyak lima kali dalam sehari dengan tetangga-tetangga kita? Sudahkah kita menyampaikan kepada mereka apa yang seharusnya kita sampaikan?
Ada hal unik yang patut kita teladani dari para aktivis Partai Refah di Turki. Mereka memiliki petugas yang bertanggung jawab mengurusi setiap bagian jalan. Setiap petugas mengetahui dan mengenal betul seluruh yang ada di sekitar dan di sepanjang jalan tersebut. Setiap mereka menyempatkan diri untuk berkunjung ke rumah-rumah yang ada di sisi jalan yang menjadi tanggung jawabnya. Mereka mengucapkan rasa gembira pada saat bergembira dan memberikan ucapan bela sungkawa jika sedang ditimpa musibah. Dari sepanjang jalan inilah mereka menyampaikan fikrah dan sikap partai mereka. Pertanyaan buat kita: Apakah kita pernah berkunjung dan berbicara dengan tetangga kita di rumahnya? Sebenarnya pekerjaan ini sangat mudah untuk dilakukan bagi mereka yang mau mencobanya.
Islam adalah agama untuk semua manusia. Jika kita lalai menyampaikan informasi tentang keislaman, kita termasuk orang yang berdosa. Gerakan Islam yang hakiki adalah gerakan yang melakukan dakwah dan tabligh. Dengan mengajak itulah kita akan dapat membentuk opini umum pada masyarakat. Dengan cara seperti itu saja, kita akan dapat mewarnai masyarakat dengan warna Islam untuk menuju perubahan.
Ketiga, menggiatkan aktivitas amar bil ma’ruf dan nahyi ‘anil munkar, yakni berupaya melakukan konsolidasi, koordinasi, dan mobilisasi seluruh potensi positif konstruktif di tengah-tengah masyarakat agar memberikan kemaslahatan bagi umat, bangsa, negara, kemanusiaan, dakwah, dan lain sebagainya. Serta melakukan langkah-langkah minimalisasi atau mempersempit ruang gerak kemungkaran.
Jika dikaitkan dengan hadits di atas, yang mengilhami kita tentang visi dakwah syamilah, maka aktivitas dakwah dan amar ma’ruf nahyi munkar yang kita lakukan harus menyentuh seluruh aspek: (1) Aspek ibadah, mulai dari bagaimana mengajak shalat ke masjid, berpuasa, zakat, infaq, sedekah, haji, memberantas judi, miras, prostitusi, dan sebagainya. (2) Aspek keadilan, hukum, dan pemerintahan, mulai dari memberantas korupsi dan mafia peradilan, mengentaskan kemiskinan dan pengangguran, membela nasib buruh, tani, dan nelayan, menegakkan HAM, menegakkan pemusyawaratan dan pembangunan ekonomi umat, mengurangi diskriminasi di hadapan hukum, melestarikan lingkungan hidup, membangun ilmu pengetahuan dan teknologi, dan seterusnya.
عن أبي سعيد الخدري -رضي الله عنه- قال: سمعت رسول الله صلى الله عليه وسلم يقول: من رأى منكم منكرا فليغيره بيده، فإن لم يستطع فبلسانه، فإن لم يستطع فبقلبه، وذلك أضعف الإيمان
Dari Abu Sa’id Al Khudry -radhiyallahu ‘anhu- berkata, saya mendengar Rasulullah shallallahu ‘alahi wa sallam bersabda, “Barang siapa di antara kamu yang melihat kemungkaran, maka hendaklah ia merubah (mengingkari) dengan tangannya, jika tidak mampu hendaklah ia merubah (mengingkari) dengan lisannya, jika tidak mampu hendaklah ia merubah dengan hatinya, dan itulah keimanan yang paling lemah.” (HR. Muslim no. 49)
Keempat, memelihara ruwiyah islamiyah (identitas masyarakat Islam) dan al-mazhar al-islami (penampilan Islam). Simbol-simbol keislaman harus dimunculkan, apakah yang bersifat fisik (bangunan masjid, mushola, madrasah, dll) atau aktivitas (pendidikan Islam, majelis ta’lim, dll).
Identitas dan penampilan ini juga hendaknya muncul dalam dandanan, pakaian, perhiasan, simbol-simbol, hiburan, dan berbagai bentuk penampilan fisik masyarakat. Termasuk pula dalam perilaku dan ucapan. Masyarakat harus senantiasa diarahkan untuk memiliki penampilkan yang islami dalam kehidupan keseharian, serta berbangga dengannya. Para muslimah berbangga dengan busana muslimah yang mereka kenakan. Anak-anak muda bangga dengan kesenian islami.
Idealnya simbol-simbol yang yang dimunculkan itu selaras pula dengan ‘urfil mujtama (tradisi masyarakat) yang tidak bertentangan dengan syariah Islam. Simbol mungkin bukan perkara yang harus dinomor satukan. Tapi ia penting untuk memelihara substansi, terlebih lagi jika simbol tersebut merupakan tuntutan syar’i.
Tiga Cita-cita Besar
Jadi, kita harus bekerja lebih keras lagi, karena di hadapan kita ada tiga cita-cita besar yang harus kita wujudkan:
1. Cita-cita Dakwah
Kita mencita-citakan terwujudnya kehidupan islami yang menjadi rahmatan lil ‘alamin, yaitu kehidupan yang merujuk kepada nilai-nilai alqur’an dan sunnah. Kita pun mencita-citakan terwujudnya masyarakat yang islami, yaitu masyarakat yang berafiliasi secara ideologi kepada Islam; melakukan semua fardhu ‘ain di dalam keseharian mereka; dan menjaga diri dari dosa-dosa besar.
Untuk mencapai tujuan tersebut kita harus terus bekerja, menyampaikan dakwah dan tarbiyah islamiyah kepada masyarakat secara benar, jelas, utuh, dan menyeluruh; mendorong kebajikan di berbagai bidang kehidupan; memberantas kebodohan, kemiskinan, dan kerusakan moral; menghimpun jiwa dan menyatukan hati manusia di bawah naungan prinsip-prinsip kebenaran; mendekatkan persepsi antara madzhab-madzhab di kalangan umat Islam; memberi alternative solusi terhadap berbagai persoalan umat dan bangsa serta pembangunannya; membangun peradaban manusia atas dasar keseimbangan iman dan materi; memantapkan prinsip-prinsip Islam; mengokohkan arti beragama yang sebenarnya pada setiap pribadi dan keluarga, baik dalam ucapan maupun perbuatan; membina dengan cara yang benar sesuai dengan Alqur’an dan Assunah dalam hal aqidah, ibadah, akhlak, muamalah, ruhiyah, aqliyah dan jasmaniyah; meneguhkan arti ukhuwah yang sebenarnya, saling melindungi secara utuh, saling menolong secara penuh, hingga tercipta solidaritas social; melahirkan generasi baru yang memahami dan melaksanakan Islam secara baik, serta berperan di berbagai sector kehidupan.
2. Cita-cita Politik
Cita-cita dakwah yang luhur tersebut membutuhkan penjaga, yaitu kekuatan politik. Dengan kekuatan inilah kita dapat mengaktualisasikan ajaran Islam secara maksimal. Mewujudkan rasa aman; melaksanakan undang-undang, meratakan pendidikan; menyiapkan kekuatan; memelihara kesehatan; menjaga kepentingan dan fasilitas umum; menjaga sumber daya alam dan mengelola kekayaan negara; mengokohkan moralitas; menebarkan dakwah.
Untuk mencapainya, gerakan dakwah harus melakukan musyarakah siyasiyah (partisipasi politik) dalam pemerintahan, dan diawali dengan upaya itsbatul wujud assiyasi (mengokohkan eksistensi politik). Dari waktu ke waktu eksistensi politik ini harus terus dikembangkan. Jika meneropong sejarah politik Islam di Indonesia, rekor terbesar yang pernah dicapai oleh partai-partai Islam adalah rekor Masyumi sebesar 20%. Ini merupakan tantangan besar bagi kita.
3. Cita-cita Peradaban
Ini adalah implementasi dari apa yang disebut oleh Hasan Al-Banna sebagai ustadziyatul alam, yakni penegakan kepemimpinan dunia dengan penyebaran dakwah Islam di seantero negeri. “Sehingga tidak ada lagi fitnah dan agama itu hanya untuk Allah”. (QS. Al-Baqarah, 2: 193). Maksud ayat ini adalah akan menjadi sangat hinanya kemusyrikan di muka bumi dan peribadatan kepada Allah semakin tinggi dan mulia. Tidak ada lagi kekhawatiran pada kita dalam menjalankan agama, tidak ada lagi basa-basi dan sembunyi-sembunyi dalam urusan agama. Karena dunia telah diwarnai dengan warna Islam, setelah sebelumnya dikotori filsafat materialisme yang didukung dua kekuatan utama untuk mempertahankan hegemoninya: senjata dan uang.
Marilah mengingat kembali janji Rasulullah saw kepada umat Islam. Abdullah bin Amru bin Ash mencatat hadits dari Rasulullah yang ditanya, “Kota mana yang akan lebih dahulu dibebaskan Islam, Konstantinopel atau Romawi?” Beliau menjawab, “Kota Herakliuslah (Konstantinopel / Istambul) yang akan dibebaskan terlebih dahulu!”
Nubuwwah tersebut terbukti pada Abad ke-9 Hijriyah, bertepatan dengan abad ke-15 Masehi. Tepatnya pada hari Selasa, 20 Jumadil Ula 857 H / 29 Mei 1453 M. Pembebasan Konstantinopel pada saat itu dipimpin oleh seorang Komandan muda Utsmani berusia 23 tahun yang bernama Muhammad bin Murad atau dikenal juga dengan sebutan Muhammad Al-Fatih.
Saat ini kita masih menunggu nubuwwah kedua yaitu dibebaskannya Roma (Italia). Insya Allah di negeri ini pun sinar ajaran Islam akan memancar sempurna. Syaikh Yusuf Qaradhawy menduga pembebasan Roma ini akan terjadi dengan perantaraan pena dan diplomasi.
“Mereka berkehendak memadamkan cahaya (agama) Allah dengan mulut (ucapan-ucapan) mereka, dan Allah tidak menghendaki selain menyempurnakan cahaya-Nya, walaupun orang-orang yang kafir tidak menyukai. Dialah yang telah mengutus Rasul-Nya (dengan membawa) petunjuk (Al-Qur’an) dan agama yang benar untuk dimenangkan-Nya atas segala agama, walaupun orang-orang musyrik tidak menyukai.” (QS. At-Taubah, 9: 32 – 33)
Dan katakanlah: “Bekerjalah kamu, maka Allah dan rasul-Nya serta orang-orang mukmin akan melihat pekerjaanmu itu, dan kamu akan dikembalikan kepada (Allah) yang mengetahui akan yang ghaib dan yang nyata, lalu diberitakan-Nya kepada kamu apa yang telah kamu kerjakan.”(QS. At-Taubah, 9: 105)
Wahai para da’i, kerja kita belum tuntas!
Wallahu a’lam.

Posted By : PKS Beringin DS

Kemenangan Dakwah Tak Ditakar dari Hasil



Oleh: Abu Maryam
” الأجر يقع بمجرد الدعوة ولا يتوقف على الاستجابة “
“Pahala didapat karena melaksanakan dakwah, bukan tergantung kepada penerimaannya”
Kaidah ini meluruskan pemahaman yang sering disalahartikan oleh banyak orang, bahwa pahala haruslah berbanding lurus dengan hasil yang didapat secara zahir, sehingga penilaiannya dapat dihitung secara matematis seperti umumnya pekerjaan duniawi. Apabila cara pandang seperti ini yang dijadikan acuan, maka para nabi bisa dikatagorikan gagal dalam mengembankan amanah dakwah, karena dakwah mereka hanya menghasilkan pengikut yang jumlahnya sedikit.
Kita bisa mengambil contoh kisah Nuh As. yang mendakwahi kaumnya siang dan malam hingga memakan waktu beratus-ratus tahun lamanya. Allah Swt. berfirman dalam Al Quran: “Dan sesungguhnya Kami telah mengutus Nuh kepada kaumnya, maka ia tinggal di antara mereka seribu tahun kurang lima puluh tahun. Maka mereka ditimpa banjir besar, dan mereka adalah orang-orang yang zalim.” (QS. Al Ankabut: 14)
Inti dari ayat ini sebagaimana yang termaktub dalam tafsir Ibnu Katsir menjelaskan bahwa nabi Nuh As. mendakwahi kaumnya untuk beriman kepada Allah Swt. selama seribu kurang lima puluh tahun (950 tahun) lamanya, dan dalam kurun waktu itu, nabi Nuh As. hanya mendapatkan sedikit sekali pengikut, dan itu termaktub di dalam Al Quran:
“Hingga apabila perintah Kami datang dan dapur telah memancarkan air, Kami berfirman: ‘Muatkanlah ke dalam bahtera itu dari masing-masing binatang sepasang (jantan dan betina), dan keluargamu kecuali orang yang telah terdahulu ketetapan terhadapnya dan (muatkan pula) orang-orang yang beriman.’ dan tidak beriman bersama dengan Nuh itu kecuali sedikit.” (QS. Huud: 40)
Perhatikan akhir dari ayat di atas secara seksama, bagaimana Allah menjelaskan, “dan tidak beriman bersama dengan Nuh itu kecuali sedikit” (QS. Huud: 40), kalau kemudian takaran kesuksesan dakwah diukur dari kuantitas hasil, maka pastilah Nabi Nuh telah gagal mengemban misinya, namun pada hakekatnya tidaklah demikian, karena para Nabi dan Rasul merupakan hamba pilihan yang mendapatkan tempat mulia di sisi Allah Swt.
Jumlah pengikut yang sedikit juga didapat oleh para nabi lainnya. Ketika pada hari kiamat nanti, para Nabi dan Rasul dikumpulkan dan mereka datang dengan umatnya masing-masing, dari mereka ada yang membawa satu, dua, tiga, bahkan ada yang sama sekali tidak membawa pengikut seorangpun.
Hal ini dijelaskan dalam sebuah hadis. Imam Tirmidzi mentakhrij dari jalur Ibnu Abbas Semoga Allah meridhoi keduanya seraya berkata : “Tatkala Nabi diisra’kan Nabi melewati beberapa Nabi yang bersama mereka pengikut yang banyak, beberapa Nabi lainnya sedikit jumlah pengikutnya dan beberapa nabi lagi tidak mempunyai satu orang pengikutpun.”
Oleh karena itulah Allah Swt. kemudian mengarahkan kepada Rasulullah Saw. agar setelah berdakwah secara optimal, janganlah sekali-kali menakar kesuksesannya melalui jumlah yang didapat. Allah Swt. sendiri telah berfirman: “Jika mereka berpaling maka Kami tidak mengutus kamu sebagai pengawas bagi mereka. Kewajibanmu tidak lain hanyalah menyampaikan (risalah).” (QS.Asyu’araa’ :48)
Dan dalam ayat lainnya, “Maka tidak ada kewajiban atas para rasul, selain dari menyampaikan (amanat Allah) dengan terang.” (QS. An nahl :35)
Dan dalam ayat: “Dan tidak lain kewajiban Rasul itu melainkan menyampaikan (amanat Allah) dengan terang.” (An nur: 54)
Adapun terkait dengan hal hidayah, sesungguhnya itu semua adalah urusan Allah untuk memberikannya.
“Sesungguhnya kamu tidak akan dapat memberi petunjuk kepada orang yang kamu kasihi, tetapi Allah memberi petunjuk kepada orang yang dikehendaki-Nya, dan Allah lebih mengetahui orang-orang yang mau menerima petunjuk.” (QS. Al Qashash: 56)
Oleh karenanya, barang siapa yang memahami kaidah ini secara baik, maka ia akan berdakwah tanpa beban, tidak merasa kecewa ataupun stress hanya dikarenakan dakwah yang siang malam ia lakukan berakhir dengan penolakan dan jumlah pengikut yang sedikit.
Allah Swt. melalui firman-firman-Nya kerap menghibur Rasulullah Saw. dalam hal ini, karena tidaklah Allah memberi sebuah tanggungjawab, melainkan sesuai dengan kadar kemampuan yang telah Allah berikan kepada beliau. Allah Swt. berfirman:
“Bukanlah kewajibanmu menjadikan mereka mendapat petunjuk, akan tetapi Allah-lah yang memberi petunjuk (memberi taufiq) siapa yang dikehendaki-Nya” (QS. Al Baqarah: 272)
“Maka janganlah dirimu binasa karena kesedihan terhadap mereka.” (QS. Faathir: 8)
“Bersabarlah (hai Muhammad) dan tiadalah kesabaranmu itu melainkan dengan pertolongan Allah dan janganlah kamu bersedih hati terhadap (kekafiran) mereka dan janganlah kamu bersempit dada terhadap apa yang mereka tipu dayakan.” (QS. An Nahl : 127)
Ayat-ayat di atas menjadi hiburan tersendiri bagi Rasulullah Saw., menghilangkan kesedihannya selama ini, dikarenakan kesungguhan beliau dalam berdakwah untuk menuntun kaumnya beriman kepada Allah ditanggapi dengan sikap “buta dan tuli.”
Para da’i pada hakekatnya adalah mereka yang memiliki hati-hati yang lembut, penuh cinta, perasa sehingga itu semua menjadi tenaga bagi mereka dalam menunaikan dakwah. Ia merasa sedih ketika melihat hamba Allah yang lebih memilih berada dalam kesesatannya, mengabaikan ajakan kebaikan yang selama ini ia serukan. Kesedihan seperti ini pulalah yang dirasakan oleh Rasulullah Saw. ketika melihat kaumnya, maka Allah Swt. kemudian berfirman:
“Maka (apakah) barangkali kamu akan membunuh dirimu karena bersedih hati setelah mereka berpaling, Sekiranya mereka tidak beriman kepada keterangan ini (Al-Quran).” (QS. Al Kahfi: 6)
Dengan kata lain, ayat ini menanyakan kepada nabi Muhammad Saw., apakah dengan kehancuran kaum yang tidak mau diajak beriman itu, telah membuatnya menjadi putus asa dan merasa kasihan karena pengingkaran mereka terhadap Al Quran?
Imam Qatadah, sebagaimana yang termaktub dalam Kitab Tafsir Ibn Katsir menjelaskan ayat ini: “Seolah-olah engkau ingin bunuh diri sebagai ekspresi kemarahan dan kesedihan terhadap perilaku mereka.” Sedangkan Mujahid mengatakan, sebuah kegelisahan, dan artinya tak jauh beda yakni jangan bersedih atas mereka, namun teruslah sampaikan risalah Allah ini, barang siapa yang mendapatkan hidayah maka itu untuk dirinya, dan barang siapa yang sesat sesungguhnya ia telah menyesatkan dirinya sendiri.
Dengan demikian, sesungguhnya Allah pun telah mencabut dosa bagi para da’i apabila orang yang mereka dakwahi tidak mendapat petunjuk dan merespon dakwah yang mereka lakukan, tentunya setelah mereka berusaha dengan penuh optimal, hal itu dikarenakan Allah tidak akan memberikan beban kepada seorang hamba melainkan sesuai dengan batas kemampuan yang telah Ia berikan.
Kaidah ini juga menjadi obat bagi mereka yang tergesa-gesa memetik hasil dari dakwah yang selama ini mereka kerjakan. Yaitu mereka yang menunggu hasil yang nampak secara kasat mata duniawi, dan kemudian menjadikannya syarat dan takaran pilihan, antara melanjutkan perjuangan di jalan dakwah ini atau tidak. Cara pandang seperti ini sebenarnya cara pandang yang salah, sehingga bertolak belakang dengan kaidah dakwah yang diajarkan dalam Al Quran dan As Sunnah.
Al Quran telah menekankan, bahwa tidak ada kemestian seiringnya antara dakwah yang dijalankan dengan respon yang di dapat (Istijabah). Seorang dai, bisa saja telah berjuang mati-matian hingga titik darah penghabisan dalam berdakwah, namun sang mad’u tetap pula dengan sikap kerasnya, menolak segala bentuk ajakan kebaikan kepada dirinya. Namun demikian, pada fase seperti inilah sebenarnya akhir dari segalanya itu ditentukan. Tahapan-tahapannya dijelaskan oleh Allah Swt dalam firman-Nya:
“Sehingga apabila para Rasul tidak mempunyai harapan lagi (tentang keimanan mereka) dan telah meyakini bahwa mereka telah didustakan, datanglah kepada para Rasul itu pertolongan Kami, lalu diselamatkan orang-orang yang Kami kehendaki. dan tidak dapat ditolak siksa Kami dari pada orang-orang yang berdosa.” (QS. Yusuf: 110)
Fase pertama adalah pada masa dakwah itu dirasa tidak mempunyai harapan lagi untuk mengarahkan mereka kepada keimanan, sehingga mereka merasa telah didustai, maka berakhirlah fase dakwah yang kemudian ditutup dengan pertolongan dari Allah Swt. Ibnu Katsir dalam tafsirnya kemudian menjelaskan, bahwa pertolongan dari Allah akan diturunkan kepada para Rasul-Nya ketika mereka berada dalam kondisi genting dan dalam masa pengharapan akan hadirnya kemenangan, dan itu terjadi di masa yang sangat kritis. Sebagaimana diterangkan oleh Allah Swt dalam firman-Nya:
“Apakah kamu mengira bahwa kamu akan masuk surga, padahal belum datang kepadamu (cobaan) sebagaimana halnya orang-orang terdahulu sebelum kamu? Mereka ditimpa oleh malapetaka dan kesengsaraan, serta digoncangkan (dengan bermacam-macam cobaan) sehingga berkatalah Rasul dan orang-orang yang beriman bersamanya: “Bilakah datangnya pertolongan Allah?” Ingatlah, sesungguhnya pertolongan Allah itu amat dekat.” (QS. Al-Baqarah : 214)
Wallahu a’lam bishowab

Posted By : PKS Beringin DS

Menonton Film Kartun Merusak Memori Anak





Mulai sekarang, batasilah saat buah hati anda yang masih balita untuk menonton kartun cepat. Hal ini ternyata merugikan kemampuan mereka dalam berkonsentrasi dan memecahkan teka-teki berbasis logika. Parahnya, satu penelitian menyebutkan kebiasaan ini juga bisa merusak memori jangka pendek mereka.

Penelitian yang dilakukan oleh ilmuwan dari University of Virginia di AS ini melibatkan 64 anak yang secara acak dibagi dalam tiga kelompok.

Satu kelompok diminta secara khusus menonton sembilan menit n kartun SpongeBob SquarePants yang populer, di mana perubahaadegan terjadi pada rata-rata setiap 11 detik.

Kelompok lain mengamati kartun pendidikan dengan perubahan adegan rata-rata setiap 34 detik, sedangkan kelompok terakhir diizinkan untuk menggambar.

Setelah itu anak-anak kemudian diminta untuk menyelesaikan berbagai tes. Yang pertama, tes teka-teki, dan tes yang kedua adalah tes mengikuti petunjuk.
"Anak-anak menunjukkan prestasi yang lebih buruk setelah melihat kartun cepat."
Hasilnya, terlihat kelompok anak yang sebelumnya diminta untuk menonton kartun lebih lambat menyelesaikan berbagai tes, bila dibandingkan dengan kelompok yang menonton kartun yang lambat dan kelompok yang menggambar.

"Percobaan memperlihatkan anak-anak menunjukkan prestasi yang lebih buruk setelah melihat kartun. Bahkan ada temuan yang didukung penelitian lain yang menemukan efek jangka panjang akan fakta negatif ini," tutup salah satu peneliti Dr Angeline Lillard.

Posted By : PKS Beringin DS

Cara Komunikasi Yang Kurang Tepat Dari Orang Tua Untuk Anak







Semua orangtua ingin selalu melindungi anak-anaknya agar tidak berbuat kesalahan yang bisa merugikan si anak. Saking khawatirnya, terkadang orangtua malah gagal berkomunikasi dengan anak karena cara komunikasinya tidak disukai anak.

Akibatnya, orangtua melakukan komunikasi dengan cara yang justru merusak hubungannya dengan si anak. Menurut Dr. Jeffrey Bernstein, psikolog dari Philadelphia dan penulis buku '10 Days to a Less Defiant Child', ada tiga gaya komunikasi orangtua yang tidak disukai anak seperti dilansir Psychology Today:

1. Memojokkan dengan rasa bersalah
Biasanya dilakukan dengan cara meminta atau membuat anak merasa berada dalam posisi orangtua atau orang lain dalam situasi tertentu. Orang tua seringkali mencoba membuat anak-anak merasa bersalah atas tindakan atau pikiran mereka. Orang tua yang mengontrol anak-anaknya menggunakan perasaan bersalah ini sebenarnya memiliki risiko mengucilkan anak-anaknya dari mereka sendiri.

Contohnya: Budi (15 tahun) kepergok sedang merokok oleh tetangganya yang kemudian si tetangga melaporkan kepada ibunya. Ibunya menceramahi Budi selama setengah jam dengan pernyataan seperti: "Coba kamu bayangkan betapa malunya Ibu mendengar kasak-kusuk tetangga bilang anak Ibu merokok?" atau "Apa kamu nggak sadar, kamu sudah merusak kepercayaan Ibu sama kamu?".

Cara ini tidak akan berhasil dan justru membuat Budi semakin membuat jarak dengan Ibunya. Yang dibutuhkan Budi sebenarnya hanya dukungan, pemahaman, dan disiplin. Membuat komunikasi dengan bertanya alasan dan kenapa merokok malah membuat si anak biasanya lebih terbuka.

2. Menggunakan Sarkasme atau sindiran
Sindiran adalah mengatakan hal-hal yang berkebalikan dari apa yang sebenarnya ingin dikatakan dan tersirat melalui nada suaranya. Contohnya adalah mengatakan sesuatu seperti: "Pintar sekali kamu" ketika anak melakukan kesalahan atau sesuatu yang buruk.

Sarkasme merupakan hambatan bagi orangtua yang ingin berkomunikasi secara efektif dengan anak-anaknya. Berbicara dengan nada positif dan tidak kasar akan membuat anak lebih respek.

3. Menguliahi
Yaitu ketika orangtua datang dan memberikan ceramah bagaimana seharusnya anaknya melakukan sesuatu, bukan memberikan masukan atau saran. Terlalu mengarahkan dan menyetir justru tidak akan didengar oleh anak-anak, atau bahkan malah membuat si anak melakukan kebalikan dari apa yang orangtua perintahkan.

Orangtua yang mendikte anak-anaknya bagaimana seharusnya memecahkan masalahnya dan mengarahkan bahwa anak-anak tidak memiliki kendali atas kehidupannya sendiri, maka mereka akan kehilangan kepercayaan dari anak-anaknya.

Posted By : PKS Beringin DS

Kado Cinta Untuk Maduku








Hari ini kau telah menjadi bagian dari keluarga kami. Akupun tak akan menganggapmu sebagai saingan, namun adalah partner yang akan saling meringankan tugas dalam mendukung dan membahagiakan suami kita.
Mungkin bagimu adalah sebuah hal yang basa-basi ketika aku mengungkapkan hal ini. Namun, bahkan aku tak mau memanggilmu maduku, tapi bolehkah aku memanggilmu "adikku" ?. Sekali lagi aku tidak basa basi kepadamu atau malah memendam kebencian atasmu karena berpikir kau telah membuat suamiku harus membagi cintanya. Maka hilangkanlah kekawatiranmu itu, dan sambutlah kedua tanganku ini sebagai saudaramu kini.

Sebagai pendampingnya yang telah sedikit tahu tentang suami kita, aku hanya ingin berbagi sedikit pengalaman tentang apa yang disukai ataupun tak di sukainya. Bukan bermaksud mengguruimu, namun hanya tidak ingin kau bersedih saat timbul kemarahannya, atas sesuatu yang ternyata tidak di sukainya.

Cemburu merupakan kodrat wanita. Pun demikian dengan aku dan kau. Dan seperti yang banyak orang bilang, bahwa mustahil diantara seorang istri dan madunya akan bisa rukun satu sama lain. Mari kita buktikan, bahwa apapun yang kita niati karena Allah pastilah akan digapai dengan ringan.
Memang aku tidak sekuat yang kau kira dalam menyambut kedatanganmu dengan senyum ditengah- tengah keluarga kami. Namun satu hal yang aku yakini, Allah tidaklah sedang mendholimiku, dan justru aku harus merasa berbahagia bahwa satu lagi saudara muslimahku telah terselamatkan kehormatannya, walaupun yang menikahi adalah suamiku sendiri.

Aku mengenal suamiku, suami kita. Beliau tidak akan menikahi aku ataupun kamu hanya berdasar pada kesenangan beliau saja. Namun aku percaya padanya bahwa beliau melakukannya hanyalah karena Allah. Maka dari itu, tidak alasan bagiku untuk marah kepada Allah.
Adikku, aku tidak hanya ingin bermanis mulut saja kepadamu, namun aku benar- benar berharap kepadamu untuk kita bisa sama- sama bekerjasama untuk membahagiakan suami kita, mempermudah amanah beliau dalam menjaga dan mengayomi kita, demi mendapat ridho Allah saja.
Maka dari itu aku mohon, jangan bebani beliau dengan amarah ataupun kecemburuanmu atasku. Karena beliau adalah amanah Allah untuk kita senangkan. Lagi pula apa yang akan kau cemburui dari aku ini. Aku hanyalah hamba Allah yang penuh dengan kekurangan serta di karuniai sedikit kelebihan. Siapa yang dapat menyangka jika ternyata kau lebih mulia dihadapan Allah. Aku tidak lebih baik dari engkau, adikku.
Aku mohon jaga beliau saat disana. Tenangkan dan senangkan dia selama dia bersamamu. kau kini juga adalah pakaian bagi beliau. Mari kita sama- sama menutub aib beliau rapat- rapat, agar juga terjaga kehormatan beliau.

Hari ini aku titipkan pada suami kita sedikit oleh- oleh untukmu, aku olah dengan tangan tanganku sendiri, semoga bisa sedikit menyenangkanmu.
Tolong sampaikan pada beliau, bahwa aku tidak memiliki apapun kecuali kedua tangan ini yang aku pasrahkan kepadanya. Tolong hukum aku karena Allah jika aku salah. Namun aku mohon jangan menyusahkanku ketika aku telah mematuhi keinginan dan amanahku sebagai seorang istri.

Adikku, berbahagialah dan bersyukur pada-Nya atas nikmat suami yang Allah karuniakan kepadamu.Dengannya terjagalah jiwa dan tubuhmu dari melakukan hal-hal yang diharamkan-Nya.Dan kaupun kini menjadi bagian dari keluarga kami. Maka dari itu, mohon maafkan segala kekurangan kami terutama aku jika hal itu tidak berkenan dihatimu, dan semoga Allah memberkahi pernikahan dan keluarga kita.
Aamiin....

Posted By : PKS Beringin DS

Mengapa Aku Memaafkan Suamiku ?






Saat suamimu berbuat kesalahan, dan itu menyakitimu, dengan sangat, menangislah, jika itu bisa melegakanmu. Jangan paksakan dirimu untuk tetap terlihat tegar, karena kau hanyalah manusia yang juga punya rasa kecewa, marah dan berhak protes atas sikap beliau. Maka biarkan air mata jatuh untuk kelegaan hatimu.
Namun...
Rapuhnya batinmu saat itu sebagai seorang perempuan, jangan sampai menghilangkan ingatanmu, bahwa dalam keadaan sedih dan sekalipun, kau harus tetap mengingat Allah.
Kau memang marah, kau kecewa terhadap beliau, tapi jangan kau menyimpannya terlalu lama sehingga Allah menilaimu sebagai istri yang pendendam dan pemarah. Bayangkan ketika kau mendapat julukan itu dari manusia, betapa keberatannya dirimu. Apalagi jika Allah yang memberikannya untukmu karena sudah tidak adanya kesabaran dari hatimu. Maka memang jika tidak bisa kau hentikan tangismu, tapi kendalikan hatimu untuk segera memaafkannya.

Beruntunglah karena beliau yang berbuat kesalahan dan bukan dirimu, karena itu adalah kesempatan untukmu, untuk menyadarkan beliau, bahwa kau adalah seorang yang dapat belajar untuk membahagiakannya, walaupun dalam keadaan kau kecewa dan beliau telah salah kepadamu sekalipun.
Rendahkan suaramu saat menyampaikan materi protesmu kepadanya. Sampaikan dengan kata- kata yang halus, dan memasang senyum terbaikmu. Maka yakinlah bahwa beliau akan mengerti, betapa kau belajar santun kepadanya, bahkan ketika akal sehat sudah mulai hilang karena kekecewaanmu. Tapi kau tidak mau membiarkan hatimu dikuasai oleh rasa. Rasa amarah dan dendam hanya akan membakar kasih sayang yang ada di hati beliau. Dan ingatlah tentang satu hal bahwa cara terbaik menghukum orang yang telah menyakitimu, adalah berbuat santun dan baik kepadanya.
...Dan ingatlah tentang satu hal bahwa cara terbaik menghukum orang yang telah menyakitimu, adalah berbuat santun dan baik kepadanya...
Jika kau bersabar dalam kemarahan karena kesalahan suamimu, maka lihatlah betapa bidadari akan begitu cemburu kepadamu. Lihatlah betapa suamimu akan senantiasa ridho untuk dirimu. Begitu bahagianya dia karena memiliki pasangan jiwa yang terlalu luas hatinya untuk dia sakiti lagi. Dan begitu menyesalnya dia karena telah dengan ceroboh dan khilaf menyakiti seseorang yang sangat perduli terhadapnya.

Ingatlah, bahwa setan selalu merasuki jalan darahmu, maka segera sebutlah nama Allah. Dan sadarilah bahwa suamimu pun hanya manusia, seperti halnya dirimu. Mungkin saat ini beliau yang bersalah, tapi siapa yang bisa menjamin bahwa suatu hari kaulah yang melakukan kesalahan?. Dan ketika kau pada posisi bersalah, bukankah kau juga menginginkan untuk dimaafkan, diingatkan dengan cara kasih sayang, dan dirangkul kembali oleh suamimu?. Maka mengapa kau harus menunggu beliau berbuat seperti itu, mulailah dengan mencontohkan kepadanya. Maka dia akan mengerti betapa sayang istrinya ini kepadanya, bahkan lebih dari cara beliau menyayangi dirinya sendiri.

Apakah kau percaya bahwa Allah selalu melihatmu?. Dan apakah kau akan rela bahwa Allah akan menilaimu sebagai istri yang hanya sampai disitu kesabarannya, saat kau dengan mudah mengumbar amarah dan kesedihan hatimu. Ya, kau memang berhak kecewa, karena suamimu memang bersalah. Namun itulah skenario cantik Allah agar kau sadar, dan agar suamimu tahu seberapa jauh kualitas dirimu dalam bersabar dan memaafkan. Maka buktikanlah. Buktikan yang terbaik yang kau bisa.

Subhanallah, betapa cantik dirimu saat memaafkan. Bahkan Allahpun ridho kepadamu. Allah bangga terhadapmu, hambanya yang sabar dan begitu luas hatinya. Allah bangga terhadap hamba wanitanya yang berhias dengan sifat- sifat yang mulia. Ingatlah, Beliau tidak akan berada disismu selamanya. Semoga saat beliau mengusung tandu kerandamu nanti, suamimu itu akan senantiasa mengingatmu sebagai seorang istri yang begitu sangat pengertian, pemaaf, dan penyabar atas dirinya.
Semoga!

Posted By : PKS Beringin DS

Kenali Beberapa Kesalahan Anda Dalam Mendidik Anak








Semua orang tua tentu menginginkan yang terbaik untuk anak. Namun dalam perjalanannya seringkali orang tua terjebak dalam kesalahan-kesalahan yang tidak mereka sadari.

Seperti dikutip Ezine, berikut beberapa kesalahan umum yang sering dilakukan orang tua ketika mendidik anak:

1. Ceramah bukan diskusiSecara psikologis, anak-anak lebih mudah mencerna jika diajak berdiskusi daripada diberi ceramah panjang lebar. Anak-anak senang diperlakukan seperti orang dewasa ketika mereka sedang bertumbuh kembang. Mereka tidak terlalu suka diatur dan dinasihati terlalu sering.

Metode berdiskusi justru bisa membuat anak percaya diri karena dipercaya untuk mengungkapkan pendapat. Selain itu, orang tua juga bisa lebih memahami sisi pandang anak. Siapa tahu, pendapat dari anak tersebut bisa membuka wawasan baru orang tua tentang suatu isu. Apalagi tentang isu-isu yang cepat berubah sesuai dengan perkembangan zaman.

2. MeremehkanSaking sibuknya, kadang orang tua sering meremehkan atau menyepelekan perubahan perilaku dari anak. Ketika anak bertumbuh kembang, melihat banyak hal, mempelajari berbagai pengalaman hidup, pelan-pelan kepribadian mereka ikut berubah. Mereka mulai bisa memilih menjadi pribadi seperti apa yang mereka inginkan.

Jangan pernah menyepelekan perubahan sekecil apapun pada anak. Usahakan untuk tetap memiliki waktu bertukar cerita dengang anak Anda. Ketahui apa yang sedang ia inginkan atau ia suka. Tanyakan juga kabar teman sekolah atau teman bermainnya. Berikan perhatian terhadap kegiatannya dan diskusikan lebih jauh tentang hal-hal yang menganggu Anda. Dengan mengenali tanda-tanda perubahan lebih awal, Anda bisa mencegah terjadinya hal-hal buruk pada anak Anda di masa datang.

3. Peraturan dan BatasanHal paling umum yang dilakukan orang tua saat mendidik anak adalah mengatur dan memberi batasan. Persepsi umum terhadap hal ini adalah jika anak melanggar peraturan atau batasan maka anak akan diberi hukuman. Hukuman tersebut akan membuatnya belajar tentang kedisiplinan.

Persepsi tersebut tak sepenuhnya salah tapi juga belum tentu baik. Daripada sekadar mengatur dan memberi batasan, Anda bisa memberi pengertian tentang situasi yang dimaksud dan memberi tahu efek baik dan buruknya kepada anak. Dengan begitu, anak bisa belajar mengenali mana hal yang baik dan mana yang buruk dengan sendirinya. Jika demikian, maka Anda tak perlu selalu repot dan keras tentang peraturan karena ia sudah bisa menilai sendiri mana hal yang baik dan buruk.

4. Cita-cita yang Tak Masuk AkalBanyak orang tua yang membebankan cita-cita pribadinya pada sang anak. Ada juga yang merasa tak mau kalah saing dengan anak tetangga atau saudara. Membebankan cita-cita yang tidak masuk akal bisa membuat anak tertekan. Anak menjadi frustrasi dan bisa berpengaruh buruk terhadap perkembangannya.

Sebaiknya, pelan-pelan kenali bakat dan potensi anak. Amati kegiatannya sehari-hari atau konsultasikan dengan ahli psikologi. Dengan mengetahui bakat dan minat anak, Anda bisa mengukur potensi yang dimiliki dan merencanakan tujuan yang realistis dan membuat anak bersemangat. Dengan mengembangkan potensi dan bakatnya, anak juga akan merasa lebih percaya diri.

5. Selalu menekankan pada kesalahanBanyak orang tua yang senang menegur keras anak ketika berbuat salah. Hal ini dilakukan dengan harapan anak akan berubah dan tidak mengulangi kesalahannya. Hal tersebut belum tentu sepenuhnya akan berhasil, umumnya anak-anak justru akan semakin bersikap tidak percaya diri dan enggan untuk berubah. Anak-anak juga punya gengsi yang kadang membuat mereka enggan diperintah tanpa ada kesempatan membela diri.

Karena itu, sebaiknya orang tua jangan hanya selalu memfokuskan pada hal-hal yang negatif saja. Jika sang anak melakukan hal yang positif beri ia pujian agar ia termotivasi untuk terus berbuat baik. Jika anak melakukan kesalahan, redakan emosi Anda lalu bicaralah baik-baik dengan anak. Dengarkan sudut pandangnya dan beri masukan agar ia tidak mengulangi hal yang sama.

6. Menyerahkan pada sekolah dan teknologiSekolah dan teknologi seperti internet serta televisi memang bisa membantu Anda dalam memberi akses informasi dan pengetahuan pada anak. Tapi jangan serahkan sepenuhnya keingitahuan anak Anda pada sekolah dan internet. Hal-hal yang perlu mereka ketahui tentang obat terlarang, teman yang kurang baik, perilaku negatif, seks, dan permasalahan lainnya sebaiknya diketahui anak lewat orang tua.

Orang tua bisa berdiskusi dengan anak tentang hal-hal tersebut termasuk mengetahui tentang lingkungan pergaulan sang anak. Anak-anak yang sering berdiskusi dengan orang tua tentang hal-hal buruk bisa menurunkan risiko mereka terlibat dalam hal-hal tersebut. Jangan menjadi sosok yang menakutkan bagi anak. Jika ia merasa tidak bisa berbicara dengan Anda, maka ia akan mencari tahu ke sumber lainnya. Tentu Anda tak mau hal itu terjadi bukan?

Posted By : PKS Beringin DS

Pernikahan Bahagia Sehatkan Jantung Anda








Pernikahan langgeng yang bahagia menjadi dambaan setiap orang. Tidak sekadar menabur kebahagiaan, pernikahan semacam itu juga memberi pengaruh positif bagi kesehatan, terutama kesehatan istri.

Seperti dilansir dari Telegraph, penelitian Universitas Rochester Amerika menemukan bahwa 83 persen wanita yang merasa bahagia pada pernikahannya dapat melanjutkan hidup hingga 15 tahun, setelah operasi bypass jantung.

Jumlah itu sangat signifikan jika dibandingkan Itu dibandingkan dengan hanya 28 persen yang tidak bahagia dalam pernikahannya, dan 27 persen wanita yang belum menikah.
...Berada di sebuah kehidupan pernikahan yang sehat juga dapat memotivasi pasien untuk lebih peduli terhadap kesehatan karena mereka memiliki alasan untuk tetap hidup...
Penelitian yang diterbitkan di Health Psychology Journal ini juga menunjukkan bahwa suami bahagia memiliki tingkat kelangsungan hidup 83 persen. Namun, ini tidak menjadi perbedaan yang signifikan. Karena, bagi suami yang tidak puas terhadap pernikahannya masih memiliki kemungkinan bertahan hidup 60 persen.

Perbedaan tersebut tidak terlalu jauh dari kemungkinan hidup suami bahagia. Sedangkan, pria yang belum menikah hanya memiliki 36 persen kemungkinan bertahan hidup.

Prof Kathleen Raja, pemimpin penelitian, mengatakan bahwa memiliki suami dan istri yang saling mendukung dapat mendorong mereka untuk menjalani gaya hidup yang lebih sehat, seperti rajin berolahraga, bahkan menyemangati untuk meninggalkan kebiasaan buruk seperti merokok.
Berada di sebuah kehidupan pernikahan yang sehat juga dapat memotivasi pasien untuk lebih peduli terhadap kesehatan karena mereka memiliki alasan untuk tetap hidup.

Prof Harry Reis, rekan penulis penelitian, mengatakan bahwa pernikahan yang bahagia memiliki peran penting dalam kelangsungan hidup pasien setelah melakukan operasi bypass. Kesimpulan ini dibuat sembari melihat faktor risiko seperti penggunaan tembakau, obesitas, dan tekanan darah tinggi.

Penelitian sebelumnya juga menunjukkan bahwa orang yang mengalami sedikit pertengkaran dalam pernikahan mereka memiliki tingkat risiko lebih rendah terhadap berbagai jenis peradangan terkait penyakit jantung.

Posted By : PKS Beringin DS

Fakta-fakta Wikileaks: Kacaukan Negara Anti Amerika, Tak Berani Bocorkan Israel







JAKARTA (voa-islam.com) – Bocoran Wikileaks yang bersumber pada kawat diplomatik Amerika Serikat patut dicurigai. Bocoran yang kerap merugikan Islam dan negara anti Amerika itu, sampai saat ini tak berani membocorkan kawat diplomatik kedutaan Amerika yang ada di Tel Aviv, Israel.
Wikileaks adalah organisasi internasional yang dikenal sebagai pembocor dokumen-dokumen negara melalui situsnya. Sejak November 2010, Wikileaks mulai merilis pembocoran kawat diplomatik Amerika Serikat.
Dari beberapa orang yang ikut mendirikan Wikileaks, hanya Julian Assange yang diketahui identitasnya oleh publik. Assange juga menjabat sebagai direktur  dan anggota dari Dewan Penasihat Wikileaks. Sebelum mendirikan Wikileaks, Assange yang berasal dari Australia  merupakan seorang penerbit dan jurnalis. Julian Assange dipilih untuk mewakili Wikileaks di publik karena keadaan dirinya yang tidak memiliki rumah ataupun keluarga sehingga dianggap merupakan sosok yang tepat. Sementara itu, pendiri Wikileaks yang lainnya memilih untuk tidak mengungkapkan identitasnya.
Terlanjur dipercaya publik, sampai saat ini bocoran dari Wikileaks selalu menjadi headline berbagai media. Hal inilah yang sebenarnya sangat disayangkan, padahal tidak sedikit informasi menyesatkan yang pernah dimuat Wikileaks begitu merugikan umat Islam.
Kasus terkini adalah bocoran kawat diplomatik Kedutaan Amerika Serikat di Jakarta tertanggal 19 Februari 2006, yang menyebutkan FPI didanai oleh polisi dan dekat dengan anggota Badan Intelijen Negara (BIN). Bahkan bocoran itu menyebutkan bahwa, Yahya Assegaf, anggota BIN adalah orang dekat dengan FPI. (baca: Gagal Mengaborsi FPI, Intelijen Tuding FPI Dibiayai Polisi).
Menurut Ketua Dewan Pimpinan Pusat Front Pembela Islam (DPP FPI) Munarman SH, bocoran-bocoran Wikileaks itu penuh dengan rekayasa dan keganjilan. Karenanya, Munarman menyayangkan ketidakkritisan media dalam mengutip bocoran Wikileaks. Semestinya, media mengungkapkan fakta-fakta ganjil dan pola kerja Wikileaks yang hanya bersumber pada kawat diplomatik Amerika kepada Washington.
“Pola yang ada di Wikileaks ini selalu mengambil sumber yang berasal dari kawat diplomatik kedutaan besar Amerika yang berada di seluruh dunia, baik Indonesia, Malaysia dan hampir di semua Negara pernah dibocorkan oleh Wikileaks. Dan sumber satu-satunya adalah kawat diplomatik para diplomat Amerika, laporan kepada Washington,” papar Munarman, Senin siang (5/9/2011)
Anehnya, jelas Munarman, sampai saat ini hanya Israel yang tidak menjadi korban bocoran kawat diplomatik Amerika Serikat. Ini adalah fakta yang patut dicurigai.
“Yang harus kita lihat dengan jernih, belum pernah ada bocoran kawat diplomatik oleh kedutaan Amerika yang ada di Tel Aviv. Jadi tidak pernah ada penilaian oleh diplomat Amerika terhadap kondisi Israel yang dibocorkan oleh Wikileaks. Ini adalah sebuah fakta yang patut menjadi perhatian,” jelasnya.
Munarman juga menengarai adanya konspirasi Amerika di balik bocoran Wikilekas. Pasalnya, selama ini negara-negara yang menjadi sasaran bocoran Wikileaks adalah negara yang penguasanya dikenal anti Amerika.
“Dari sini kita bisa lihat bahwa fungsi dari Wikileaks adalah membuat destabilasasi di rezim-rezim di mana sebuah negara yang rezimnya sudah tidak disukai oleh Amerika untuk menggoyang. Jadi ada pemanfaatan sebetulnya,” ujar Munarman.
Munarman menambahkan, modus yang ditempuh para pendiri Wikileaks penuh rekayasa dan menghalalkan segala cara. Salah satunya adalah dengan metode viktimisasi yang mengesankan pendiri Wikileaks sebagai sosok tertindas dan paling diburu Amerika. Padahal faktanya sampai sekarang pendiri Wikileaks masih aman-aman saja.
“Jadi mereka mau mengesankan kepada publik terlebih dahulu bahwa Jullian Assange diblame, dicap sebagai orang yang ditindas karena membocorkan informasi, agar Jullian Assange dan Wikileaks tidak lagi dicurigai informasinya tidak akurat. Dengan dia diburu oleh pemerintah Swedia dan kemudian Amerika pura-pura ikut. Tapi sampai sekarang tidak pernah ditindak, bahwa Amerika akan melakukan tuntutan hukum kepada Jullian Assange tidak pernah ketahuan sampai sekarang,  gertak sambal itu,” ungkap Munarman.
Metode viktimisasi ini, jelas Munarman, sengaja dilakukan untuk mengesankan validitas data bocoran Wikileaks.
“Dengan memposisikan sebagai korban tanpa reserve terlebih dahulu nantinya orang akan mendukung, ini yang terjadi dengan Wikileaks sekarang. Apa  pun yang dikeluarkan oleh Wikileaks orang sudah tidak mempertanyakan lagi, karena menganggap Wikileaks ini bertentangan dengan Amerika, bertentangan dengan negara-negara barat tapi tidak ada satu pun informasi yang keluar mengenai Israel,” pungkasnya.

Posted By : PKS Beringin DS

Suamiku, Berjihadlah Dijalan Allah!






Menjadi laki- laki, kewajibannya tidaklah ringan. Dan kami, istrimu ini, serta anak- anak kita, mengerti tentang hal itu. Di satu sisi, kau berjuang demi mengusahakan nafkah, pengayoman dan apapun yang terbaik untuk kami, sampai terlupanya dirimu atas perawatan diri sendiri. Di sisi lain, Kaupun harus mengkondisikan diri dan hatimu untuk kepentingan diri sendiri, ditambah lagi pemenuhan kewajibanmu kepada Allah. Mungkin berat bagimu untuk memilih, atau mendahulukan yang mana terlebih dahulu.
Wahai suamiku, jangan ragu!. Dahulukan kepentingan Allah atas kami. Dan insyaallah kami akan bersabar. Terlebih ketika panggilan berjihad memanggilmu, jangan pernah kau ragu lagi. Ringankan langkahmu, dan berangkatlah!.
Kau adalah jagoan kami. Pemimpin teladan keluarga, maka janganlah takut dan khawatir saat meninggalkan kami. Aku akan menjadi asisten setiamu, yang akan menjaga anak- anak dan diriku sendiri. Jangan biarkan kehormatan saudara muslim kita terkoyak. Jangan biarkan orang- orang kafir melecehkan islam, kehormatan kita.
Janganlah urusan dunia memberatkanmu, apalagi sampai mengikat hatimu untuk tetap disini. Berangkatlah!! Tentang kami yang kau tinggalkan dibelakangmu... Suamiku, kau masih mempunyai aku. Dan kita berdua memiliki Allah yang akan senantiasa menjaga kami, Percayalah dengan sungguh- sungguh tentang hal itu.
 Urusan dunia ini insyallah tidak merisaukan aku. Dan bahkan bila kau hanya terdiam disini dengan ringan hati membiarkan mereka, saudara- saudara kita terdholimi, maka bagaimana aku bisa menganggakat wajahku, sedang Allah tiada berkenan atas mu.
Bukankah kau tahu bahwa, akupun suatu hari akan ditanya dihadapan Allah tentang tugasku mendampingimu. Dan apa yang harus aku sampaikan kepadaNya, saat aku diberikan pertanyaan bahwa seharusnya aku adalah alarm pertamamu, yang mengingatkanmu saat alfa dan melupakan bahwa akidah kita, saudara kita sedang di injak- injak oleh orang kafir.
Suamiku, berniagalah dengan Allah dengan peluhmu di medan dakwah. Dan sungguh ini adalah perniagaan yang akan sangat menguntungkan bagimu, begitu pula kami. Berikanlah semua modal ilmu, harta, kesehatan, tenaga, bahkan waktumu bersama kami, hanya untuk menegakkan Laa ilaha illallah.
Buatlah kami bangga dihadapan Allah karena memiliki suami dan ayah sepertimu. Bahagiakan kami dengan keberanian dan pengorbananmu menjadi prajurit Allah yang setia. Maka kamipun akan sangat mengerti. Kami akan sangat mengerti, bahkan saat kau tengah jauh dan sulit berada ditengah- tengah kami. Kami akan mengerti bahwa kewajibanmu memanglah sungguh banyak, dibandingkan waktumu yang ada, termasuk untuk kami.
Suamiku, bahkan kau tidak akan selamanya berada dan menemani dan bersama kami. Yakinlah, bahwa aku tidak diciptakan Allah untuk membebanimu, melainkan membahagiakan dan meringankan tugas beratmu. Yakinlah bahwa anak- anak kita tidak di amanahkan Allah untuk menghentikan tugas dakwah dan jihadmu, melainkan sebagai penghibur dan peletak cita- cita masa depan kita. Maka ringankanlah pikiranmu atas kami, semoga hal itu sedikit dapat meringankan tugas beratmu, kewajibanmu kepada Allah.
Bahagiakan kami dengan syahidmu. Agar kau kelak menjadi kenangan yang mendamaikan dan menjadi teladan yang baik bagi anak- anak kita. Agar saat nanti mereka dewasa, aku akan dengan tegak kepala menceritakan kepada mereka tentang sosok abi mereka yang dengan gagah menjadi prajurit tauhid, walaupun mungkin kau tiada bersama- sama kami lagi.
Maka Jangan pernah takut dengan suara manusia yang menghardikmu dan menghina kami. Karena memang Ridho Allah saja yang kita cari. Bukankah itu tujuan pernikahan kita, suamiku. Jangan pula kau khawatir hal itu akan mengganggu pemikiran dan suasana hatiku. Cukuplah ridho Allah yang membahagiakan aku, dan cukuplah ridhomu yang menenangkan aku.
Dan maafkanlah aku serta anak- anakmu ini jika selama ini kami mungkin telah membebanimu dengan sesuatu yang diluar kemampuanmu. Dan kamipun akan belajar mengendalikan diri kami agar InsyaAllah tidak kembali menyusahkanmu.
Akupun meminta maaf, karena aku hanya memiliki kedua tangan ini yang aku serahkan kepadamu dan dapat kau gunakan untuk apapun demi meringankan tugasmu. Akupun juga meminta maaf, karena aku hanya punya hati yang aku belajar ridho kepadanya untuk mengerti dan memahami serta ikut merasakan beratnya tanggung jawabmu sebagai suami dan dihadapan Allah nanti.


Posted By : PKS Beringin DS

Trauma, Pengungsi Muslim Ambon Tak Berani Pulang Takut Diserang Salibis



AMBON (voa-islam.com) – Meski berulangkali aparat dan media mengklaim situasi Ambon pasca bentrok 9/11 sudah kondusif, namun sebagian besar pengungsi memilih bertahan di pengungsian. Mereka trauma, takut diserang kelompok Kristen karena rumah mereka berdekatan dengan kampung Kristen.
Wada Isa, salah seorang pengungsi memilih terlunta-lunta makan nasi dan mie instan tiap hari daripada harus pulang ke kampung halaman.
Menurut nenek sepuh berusia 63 th ini, situasi kampungnya, Amaci (Air Mata Cina) yang tak jauh dari kampung Kristen sangat mencekam.
“Saya mengungsi karena masih takut, sebab desa saya berbatasan dengan desa Pohon Pule (kampung Kristen, red.) yang hanya dipisahkan sebuah sungai,” ujarnya kepada voa-islam.com Senin (19/9/2011), sambil mengasuh Anandasari, cucunya yang berusia satu tahun.
Di pengungsian, jelasnya, ia hanya menerima bantuan beras dan mie instan saja. Sementara bantuan untuk balita seperti cucunya belum pernah didapatkan.


Ketakutan serupa juga menjadi alasan bagi Alwi, pengungsi di masjid Jami’ yang berasal dari desa Ponegoro Atas. Ia lebih memilih hidup di pengungsian untuk mengasuh balita berumur 1 tahun 7 bulan. “Saya mengungsi karena takut, sebab rumah saya berdekatan dengan gereja,” paparnya.
Untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari di pengungsian, Alwi hanya mengonsumsi bantuan beras dan mie instan saja sementara bantuan untuk balita seperti susu belum pernah didapatkan.
Ayah yang berprofesi sebagai tukang becak juga belum bisa beraktivitas banyak untuk mencari nafkah, karena masih merasa was-was terhadap serangan pihak Salibis. Praktis, ia hanya mengandalkan bantuan dan sumbangan untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari.
Kondisi para pengungsi di masjid Al-Fatah pun tak beda dengan pengungsi di tempat lainnya. Kehidupan sehari-hari para pengungsi Muslim korban konflik 9/11 itu sangat memprihatinkan karena minim bantuan.
Aziz, Ketua Himpunan Mahasiswa Islam (HMI) Ambon yang sangat aktif mendampingi para pengungsi, mendesak pemerintah pusat untuk memperhatikan nasib para pengungsi. “Kita berharap pemerintah pusat bisa memperhatikan kesejahteraan pengungsi,” harapnya.

Posted By : PKS Beringin DS

Kultwit @fahrihamzah # Reshuffle

1. Mari kita share sedikit soal #Reshuffle Kabinet yg banyak keliru mengutip saya, terutama di MediaIndonesia hari ini.
2. Bagi saya, #Reshuffle itu tdk menarik kalau fokus ingin ganti orang dan bukan ganti cara kerja.
3. Harusnya #Reshuffle itu terkait cara kerja, bukan sekedar ganti manusia semata.
4.Manusia baru tanpa konsep kerja yg terintegrasi dgn kantor presiden maka #Reshuffle bohong doang.
5.Ini harus ditegaskan karena pengalaman kita soal #Reshuffle itu hanya citra doang, tdk menyentuh substansi.
6.Saya curiga, isu #Reshuffle ini memiliki maksud lain. Tepatnya power struggle di belakang SBY.
7.Pemilu sudah cukup dekat dan karenanya barisan pemain jelan 2014 segera diatur. Ini soal sumberdaya dan logistik.
8. Para menteri yg masuk #Reshuffle di tengah jalan sangat mungkin diperintah untuk fundrising 2014.
9.Kalau serius dan tdk ingin dicurigai maka SBY jangan mau dikomporin dari luar untuk #Reshuffle tapi perhitungan.
10.Masih ingat dulu, ramainya mau #Reshuffle dan pecah kongsi. Kita dah kayak mau perang. Eh malah gak jadi.
11. Pak SBY kan sdh tidak menjadi presiden lagi periode depan. Maka perubahan ke depan hrs konsepsional. #Reshuffle
12.Kalau mau perubahan itu jadi solusi maka yg penting adalah evaluasi, apa masalah kabinet dan pemerintahan selama ini? #Reshuffle
13.Pertama, efektifkan manajemen koalisi dan presiden hrs memimpin sendiri setgab agar punya wibawa. #Reshuffle
14. Jika #Reshuffle hanya pengalihan isyu. Maka umur efektifnya pasti hanya sebentar karena isyu berubah setiap saat.
15. Sekian, awasi #Reshuffle dan awasi kegiatan fundrising menjelang pemilu 2014.

Posted By : PKS Beringin DS

 

"Terima Kasih Atas Kunjungannya dan Sebelumnya Meminta Maaf, Apabila ada Kesalahan dan Kekhilafan dalam Menyajikan Informasi Serta terdapat Link-Link yang belum Aktif". Jazzaakallah Khairan Katsiran, Assalamu'alaikum Wr, Wb. ^_^

Design by Free WordPress Themes | Bloggerized by Lasantha - Premium Blogger Themes | Blogger Templates