Pemerintah seharusnya mempunyai langkah-langkah strategis untuk mengantisipasi penyimpangan terhadap penggunaan utang negara.
“Pemerintah juga harus mempunyai perencanaan yang baik, pengelolaan utang yang handal serta pertanggungjawaban kepada publik atas pengelolaan keuangan negara, baik dari sisi penerimaan maupun pengeluaran,” kata Wakil Ketua Komisi XI dari Fraksi Partai Keadilan Sejahtera (PKS), Surahman Hidayat, kepada Rakyat Merdeka Online beberapa saat lalu (Selasa, 20/9).
Dengan langkah strategis tersebut, kata Surahman, penggunaan utang dalam mengatasi defisit anggaran belanja negara dapat disalurkan kepada hal-hal yang produktif. Misalnya, membuka lapangan kerja baru bagi seluruh rakyat Indonesia.
Selama ini, kata politisi senior PKS ini, pemerintah masih terlalu mengandalkan utang untuk mengatasi defisit anggaran belanja negara. Hal ini disebabkan keterbatasan sumber penerimaan negara yang hanya mengandalkan pada sektor perpajakan saja.
“Sampai 31 Mei 2011 posisi utang swasta maupun pemerintah sudah mencapai 201,07 miliar dolar AS atau setara Rp 1.716,56 triliun, dan bahkan setiap tahun mengalami tren peningkatan,” demikian Surahman.
Posted By : PKS Beringin DS