Assalamu'alaikum, Selamat Datang di Blog Resmi DPC PKS Beringin Deli Serdang - Provinsi Sumatera Utara. www.pks-beringin.blogspot.com. Jika ada pertanyaan dan saran harap di kirimkan ke Email DPC PKS Beringin di.. pks.beringin.deliserdang@gmail.com

Sabtu, 31 Desember 2011

Sabtu, 31 Desember 2011

Habib Rizieq: Laporan Wahid Institute itu Riset Sampah


JAKARTA (voa-islam.com) - The Wahid Institute (WI) kembali mengeluarkan report yang menohok gerakan Islam. Bukan hal yang aneh memang melihat The Wahid Institute adalah organisasi yang didirikan mendiang Abdurrahman Wahid (Gus Dur) yang kerap berkomentar nyeleneh. Tengok saja saat mendiang Gus Dur mengatakan bahwa Al Qur’an yang menjadi kitab suci agamanya sendiri dibilang kitab paling porno.
Masih banyak kontroversi sikap Gus Dur yang selalu bersebrangan dengan ormas-ormas Islam yang tegas terhadap kemunkaran dan berjuang menegakkan Syari’at Islam. Kita masih ingat saat ormas-ormas Islam di bawah payung FUI ramai meminta Ahmadiyah dibubarkan justru sebaliknya Gus Dur meminta FPI yang dibubarkan.
Dengan didirikannya The Wahid Institute (WI) yang memiliki visi untuk melanjutkan cita-cita intelektual Gus Dur maka tak heran jika kader-kader Gus Dur di Wahid Institute menuru sikap pendahulunya yang kerap bersebrangan dengan ormas Islam yang istiqomah memberantas aliran sesat dan kemunkaran.
Hal ini terlihat dengan dikeluarkannya “Laporan Kebebasan Beragama Tahun 2011” bertajuk “Indonesia Lampu Merah Pelanggaran Kebebasan Beragama” yang bisa kita lihat dalam situs resmi The Wahid Institute tersebut.
Dalam laporan tersebut Direktur The Wahid Institute (WI) Yenny Zannuba Wahid pada hari Kamis (29/11) memaparkan sejumlah data yang menurutnya merupakan pelanggaran kebebasan beragama.
Ia menguraikan bahwa tindakan intoleransi telah meningkat 16 persen. Jumlahnya 184 kasus atau 15 per bulan. laporan tersebut menyebutkan pelaku intoleransi tak hanya datang dari Negara tapi juga dari warga negara.  Lebih lanjut laporan WI, organisasi di mana Nasr Hamid Abu Zaid –tokoh liberal Mesir yang difatwa murtad- menuding Front Pembela Islam (FPI) menjadi pelaku intoleransi terbanyak di tahun 2011 dengan 38 kasus.
Itu riset sampah, karena sampah maka tidak perlu ditanggapi, tapi buang saja ke tong sampah
Mendengar organisasinya difitnah menjadi pelaku intoleransi terbanyak Ketua Umum FPI Habib Rizieq Syihab saat dihubungi Jum’at (30/12) hanya berkomentar singkat namun tegas.
“Itu riset sampah, karena sampah maka tidak perlu ditanggapi, tapi buang saja ke tong sampah,” tegas Habib.
Senada dengan Habid Rizieq Syihab Ketua DPP FPI Munarman menggambarkan The Wahid Institute seperti TV rusak.
“The Wahid Institute sama dengan TV rusak, suaranya kencang tapi gambarnya tidak ada. Mereka suaranya kencang tapi kerjanya tidak ada selain menyuarakan kepentingan kaum kafir,” jelas Munarman saat dihubungi voa-islam.com Jum’at (30/12).
Menurut Munarman berbeda dengan The Wahid Institute yang cuma banyak bicara namun tak punya peran, FPI justru telah bekerja tanpa berkoar-koar membantu warga Mesuji yang terzhalimi di mana mereka berasal dari agama Kristen, Hindu dan Islam.
“di Mesuji FPI membantu rakyat yang terzhalimi terdiri dari umat Islam, Hindu dan Kristen. Bahkan yang dilindungi di markas FPI Petamburan pada saat warga Mesuji di Jakarta juga terdapat umat Hindu. Jadi FPI tak perlu koar-koar soal toleransi,” ungkap Munarman.
mereka hanya menjalankan program Zionis Internasional melalui berbagai Funding Agency, Wahid Institute tak lebih dari orang-orang bayaran
Selain mempertanyakan kiprah The Wahid Institute dalam membela rakyat tertindas, direktur An Nasr Institute ini juga menyatakan bahwa The Wahid Institute orang-orang bayaran yang menjalankan program Zionis Internasional.
“Wahid Institute mana perannya dalam membela rakyat tertindas? Yang dia bisa cuma koar-koar soal supaya duit ngalir dari Funding Agency. Jadi mereka hanya menjalankan program Zionis Internasional melalui berbagai Funding Agency, Wahid Institute tak lebih dari orang-orang bayaran,” tandasnya.
Ketua Tim Advokasi Forum Umat Islam (FUI) ini mengaku dirinya tak terlalu serius menanggapi laporan The Wahid Institute, sebab menurutnya ocehan tersebut nanti juga akan berhenti jika dana dari Funding Agency itu habis. 
(Ahmed Widad).

Posted By : PKS BERINGIN DS

Kehendak Umat… Membangun Peradaban


Risalah dari Muhammad Badi’, Mursyid Am Ikhwanul Muslimin, 15-12-2011
Penerjemah:
Abu ANaS MA
__________
         Segala puji hanya milik Allah, shalawat dan salam atas Rasulullah saw dan orang-orang yang loyal kepadanya.. selanjutnya
Dalam risalah sebelumnya telah kita bicarakan tentang manusia sebagai pilar utama sebuah kebangkitan, karena itu, ada satu perkara yang tidak bisa dipisahkan darinya; pentingnya menghargai dan menghormati kehendak rakyat (umat) yang merupakan cerminan kehendak setiap individu yang menyatu; ia merupakan batu utama dan yang hakiki bagi setiap kebangkitan; karena tanpa adanya penghormatan dan penghargaan tersebut maka tidak akan ada kebangkitan dan kemajuan.
Revolusi musim semi Arab telah berakhir yang diiringi dengan berakhirnya rezim diktator yang selalu melakukan penindasan dan perbudakan bagi suatu negeri dan bangsa, rezim yang telah merampas kekayaan negara dan merekayasa kehendak bangsanya
مَا أُرِيكُمْ إِلا مَا أَرَى وَمَا أَهْدِيكُمْ إِلا سَبِيلَ الرَّشَادِ
“Aku tidak mengemukakan kepadamu, melainkan apa yang aku pandang baik; dan aku tiada menunjukkan kepadamu selain jalan yang benar”. (Ghafir:29)
Dan menjadikan keinginan bangsa yang tertinggi dan wanita penentunya, dan orang yang memegang jabatan hendaknya tidak lupa bahwa dirinya “sangat lemah” disisi umat, sehingga harus berusaha merealisasikan tuntutan-tuntutannya dan mengerahkan seluruh tenaga dan potensinya untuk memberikan kebahagiaan kepada anak bangsanya; untuk melemparkan jauh-jauh slogan pemaksaan: “Negeri ini adalah negeri mereka”
        Setiap umat pasti memiliki kekayaan berharga dan penghasilan yang banyak serta perhiasan yang mahal baik dari sisi nilai-nilainya, pemudanya, pemerintahnya, cendekiawan dan ilmuwannya, sumber daya alamnya dan persatuannya… sungguh itu semua merupakan kekayaan yang sekiranya dipahami nilai-nilainya oleh para pejabatnya dan profesional dalam pemeliharaannya -sebagaimana yang telah Allah anugerahkan melalui kekuasaanNya- niscaya akan menjadi pemimpin besar di dunia, dan akan mengalami kemajuan dan kesejahteraan di negerinya dan bahkan akan tercatat dalam sejarah yang mulia, mengangkat derajat dan posisinya bersamanya.
Bangsa yang telah berhasil merebut kembali kemerdekaan dan kehormatannya dengan mengorbankan darah anak-anak bangsa, tidak akan rela setelah ini memalsukan kehendaknya atau menoleh atasnya, dan barangsiapa yang melakukan kezhaliman niscaya akan merasakan balasan dan kehancurannya
وَمَكْرُ أُولَئِكَ هُوَ يَبُورُ
“Dan rencana jahat mereka akan hancur”. (Fathir:10)
وَلا يَحِيقُ الْمَكْرُ السَّيِّئُ إِلا بِأَهْلِهِ
“Rencana yang jahat itu tidak akan menimpa selain orang yang merencanakannya sendiri”. (Fathir:43)
Ketika umat menyadari sebagai pemilik keputusan, niscaya kebangkitan akan bergerak meliputi jiwa dan melesatkan potensi menuju pembangunan masa depan dan setiap individu akan melakukan persiapan secara penuh sehingga dapat dikerahkan dan memiliki kesigapan untuk melakukan kemajuan dan peningkatan terhadap negerinya, sebagaimana yang telah kita lihat di berbagai peristiwa dan kejadian pada beberapa bulan ini.
Pada saat Abu Al-Qasim Asy-Sya’bi membuat puisi yang terkenal dengan tema “Keinginan untuk hidup”, yang pada mukaddimahnya beliau berkata:
إذا الشعب يومًا أراد الحياة فلا بد أن يستجيب القدر
ولا بد لليل أن ينجلي ولا بد للقيد أن ينكسر
Jika pada suatu hari, satu bangsa menginginkan kehidupannya #
Maka harus segera disambut semampunya
Karena malam pasti berlalu #
Sebagaimana belenggu pasti akan hancur
Beliau menyadari bahwa keinginan bangsa untuk hidup dan menikmati kehidupan dengan penuh kebebasan, kemuliaan dan kemerdekaan yang akhirnya akan unggul dan tampil dihadapan, bahwa umat tidak mungkin bisa dipaksakan sekalipun pemerintah thagut sedang berada di puncak kekuatannya dan para diktator melakukan dengan kekuatan, kezhaliman, kekerasan dan kebengisannya. Mereka harus menyadari bahwa penindasan, pemaksaan dan kediktatoran akan hancur , cepat atau lambat, dan sesungguhnya masa kemerdekaan, demokrasi, keadilan dan kesetaraan pasti akan datang, karena itu negara yang penuh kezhaliman hanyalah sebentar , adapun al-haq dan keadilan akan tetap lestari hingga hari kiamat.
Kasus penuh obstruktif dan kebuntuan telah tengah terjadi pada masyarakat Arab, oleh karena rezim sebelumnya yang melakukan pemborosan dan pengekangan kehendak rakyat serta meremehkan nilai-nilai kemanusiaan, berkurangnya kebebasan publik, maraknya pelanggaran hak, hancurnya loyalitas dan komitmen bangsa, dan terpasungnya kebebasan berekspresi dan berpartisipasi dalam pemerintahan dalam negeri, serta secara terus menerus membuat aturan yang hanya sesuai dengan undang-undang darurat dan hukum militer selama puluhan tahun lamanya, dan terus melakukan penangkapan secara sewenang-wenang terhadap orang-orang jujur yang kontra dengannya, dan menetapkan hukum secara zhalim dan merampas hak-hak mereka dihadapan pengadilan luar biasa.
Kondisi ini diiringi dengan dengan terjadinya kemerosotan secara terus menerus, sehingga kondisi ekonomi dan kehidupan rakyat menurun, dan menjadikan sebagian besar kehidupan mereka berada di bawah garis kemiskinan, atau jika boleh dikatakan sebagai pemiskinan yang disengaja, dan penglaparan yang disengaja, sementara itu kondisi yang lebih ironi juga terjadi yaitu maraknya pengangguran di seantero negari, dan menyebarnya yang mengkhawatirkan pelanggaran hukum, korupsi merajalela penyuapan dan menghabiskan uang publik; memang secara disengaja dilakukan untuk membuat orang-orang sibuk dari melakukan tugasnya yang sebenernya dan membuat kemuliaan tertinggi.
Meskipun dalam kondisi demikian namun kehendak bangsa berhasil menggulingkan tahta terkuat dari orang-orang angkuh di zaman modern oleh karena karunia Allah, dan berkat persatuan dan kekuatan barisannya .. yang demikian merupakan akhir yang tak terelakkan akan konflik yang sengit antara kehendak rakyat yang terampas dan kehendak rezim yang menindas hak rakyat dan kebatilan yang hampa
بَلْ نَقْذِفُ بِالْحَقِّ عَلَى الْبَاطِلِ فَيَدْمَغُهُ فَإِذَا هُوَ زَاهِقٌ وَلَكُمُ الْوَيْلُ مِمَّا تَصِفُونَ
Sebenarya Kami melontarkan yang hak kepada yang batil lalu yang hak itu menghancurkannya, Maka dengan serta merta yang batil itu lenyap. dan kecelakaanlah bagimu disebabkan kamu mensifati (Allah dengan sifat-sifat yang tidak layak bagi-Nya)”. (Al-Anbiya:18)
Rakyat telah mengungkapkan kehendak kemerdekaannya dalam membangun negara demokrasi modern berdasarkan pondasi dan prinsip-prinsip kewarganegaraan dan aturan hukum, kebebasan, kesetaraan dan keragaman dalam segala bentuk dan jenisnya, dan transfer kekuasaan secara damai melalui kotak suara, dan menghormati hak asasi manusia dan kebebasan dasar, dan menyebarnya secara umum akan nilai-nilai dari kebebasan, keadilan dan kesetaraan di antara semua anak bangsa, tanpa pembedaan atas dasar ras, warna kulit, agama, dan penyusunan konstitusi baru bagi negara yang memenuhi kebutuhan masyarakat menuju kebangkitan yang sesungguhnya untuk puluhan bahkan ratusan tahun, dengan cara konsensual di antara semua anak bangsa, Karena itu konstitusi ditempatkan karena konsensi bukan mayoritas, bersamaan dengan pentingnya memerangi berbagai tindak kerusakan dan kejahatan di berbagai departemen pemerintah dan lembaga-lembaganya dan melakukan akuntabilitas berbagai kerusakan dan pelaku kerusakan, Apapun posisi dan atribut mereka, dan segera melakukan pengadilan terhadap para penjahat secara adil dan singkat, memperbaiki kondisi kehidupan yang memburuk untuk warga negara dan meningkatkan penghapusan kemiskinan dan pengangguran, dan kebutuhan untuk memulihkan keamanan dan keselamatan bagi warga di seluruh negara, dan melakukan rehabilitasi dari layanan keamanan dan mengubah konsepnya yang salah, seperti perangkat penindasan dan tirani, dan mengakhiri hegemoninya terhadap kendali negara, dan membatasi perannya untuk melindungi tanah air dan memenuhi berbagai faktor keamanan dan stabilitas bagi seluruh warga, dan membuat ruang untuk semua orientasi dan arus politik, intelektual, organisasi masyarakat hukum, sosial, budaya, ekonomi, dan masyarakat sipil di negara; karena meningkatkan pelaksanaan kegiatan dan acara, dan mengekspresikan pandangan dan keyakinannya dan memungkinkan untuk menggunakan kebebasan nasional untuk berkontribusi dalam membangun rumah mereka sendiri dan meningkatkan statusnya, diiringi dengan kebutuhan untuk mempromosikan budaya cinta, toleransi dan saling menghormati dan co-eksistensi antara semua anak bangsa .. Ini adalah tuntutan masyarakat dan kewajiban pemerintah, siapa pun dia, inilah jalan satu-satunya untuk keluar dari krisis dan mewujudkan kebangkitannya.
Inilah beberapa tugas dan tanggungjawab yang Allah telah berikan perlindungan kepada umat-Nya; merupakan tanggungjawab yang akan dimintakan pertanggungjawabannya dihadapan Allah, dan kemudian dihadapan manusia dallam menjalankan tugas-tugasnya secara memuaskan. karena itu para pengemban amanah ini hendaknya melakukan upaya maksimal untuk mencapai hal ini, dengan penuh amanah dan ketulusan jika tidak maka hendaknya tugas tersebut secara baik-baik.
Umat yang kami banggakan saat ini sedang mencari orang yang mampu mempertahankan agamanya, menjaga dan membela negerinya, mempertahankan keamanan dalam negerinya dan menghormati putusan pengadilan, tidak angkuh atau mengabaikannya, dan bagisiapa yang mampu membangun keadilan pada semua urusan negara, menyebarkan kebajikan dan akhlak, dan memfasilitasi cara hidup yang praktis, menyebarkan kemakmuran di seluruh pelosok negeri dan memberikan pekerjaan dan tugas kepada seluruh petugas dari orang-orang yang berpengalaman.

وهو ما خطَّه إمامنا الشهيد حسن البنا ورسم حدوده لمكونات النهضة ورفعة الشعوب؛ حيث يقول: “إن تكوين الأمم، وتربية الشعوب، وتحقيق الآمال، ومناصرة المبادئ.. تحتاج من الأمة التي تحاول هذا أو من الفئة التي تدعو إليه على الأقل إلى قوة نفسية عظيمة تتمثل في عدة أمور: إرادة قوية لا يتطرق إليها ضعف، ووفاء ثابت لا يعدو عليه تلون ولا غدر، وتضحية عزيزة لا يحول دونها طمع ولا بخل، ومعرفة بالمبدأ وإيمان به وتقدير له يعصم من الخطأ فيه والانحراف عنه والم. ساومة عليه والخديعة بغيره، وقد يقول قائل: ما لهؤلاء الجماعة يكتبون في هذه المعاني التي لا يمكن أن تتحقق؟ وما بالهم يسبحون في جوِّ الخيال والأحلام.. على رسلكم أيها الإخوان في الإسلام والملة؛ فإن ما ترونه اليوم غامضًا بعيدًا كان عند أسلافكم بديهيًّا قريبًا، ولن يثمر جهادكم حتى يكون كذلك عندكم، وصدقوني إن المسلمين الأولين فهموا من القرآن الكريم لأول ما قرءوه ونزل فيهم ما ندلي به اليوم إليكم ونقصه عليكم
Inilah yang pernah direncanakan oleh imam Syahid Hasan Al-Banna dan ditetapkan batasan-batasannya sebagai komponen kebangkitan dan peningkatan kepabilitas umat, beliau berkata: “Bahwa pembentukan bangsa-bangsa, pembinaan umat, perwujudan harapan, dan pembelaan prinsip-prinsip .. sangat membutuhkan dari bangsa yang berusaha menerapkan ini atau kalompok yang menyeru kepadanya minimal kekuatan psikologis yang besar yang terdapat pada beberapa hal: kekuatan yang tidak terbetik sedikitpun kelemahan, pemenuhan janji yang tetap yang tidak dicemari oleh kamuflese dan pengkhianatan, pengorbanan yang mulia yang tidak berubah oleh keserakahan dan kekikiran, pemahaman kepada prinsip dan beriman kepadanya dan penghargaan untuknya yang terlindungi dari kesalahan, penyimpangan dan tawar-menawar dan penipuan, mungkin ada yang berpendapat Bagaimana ada satu kelompok yang telah mewajibkan atas dirinya nilai-nilai yang tidak dapat dicapai? bagaimana mungkin mereka bertasbih dalam suasana berkhayal dan impian .. Hendaknya kalian wahai Ikhwan senantiasa berada dalam Islam dan keyakinan. Bahwa yang kalian saksikan hari ini adalah samar pada masa lalu dan jauh namun menurut ulama salaf sangat jelas dan dekat, dan usaha kalian tidak akan menghasilkan Jihad sampai seperti mereka dalam diri kalian, percayalah kepada saya bahwa umat Islam masa dahulu sangat memahami Al-Quran dari pertama yang mereka baca dan turun seperti yang diperintahkan pada hari ini dan kami ceritakan kepada kalian”.
Telah diceritakan darah para syuhada sebagai akar bagi kehendak rakyat, sehingga tumbuh pohon kebebasan, dan menjadi resisten akan tercerabut atau menghindar atasnya atau usaha penipuan untuk lainnya, karena itu kita harus untuk tidak meremehkan kehendak rakyat kita, berjuang untuk mereka, dan bergerak dalam kerangka kerjanya, dan jangan sampai ada satu faksipun tidak berusaha – sekalipun dirinya yakin kemampuan melakukan konfrontasi dihadapan umat – untuk berenang melawan arus, jadilah bahan pelajaran untuk orang setelahnya, dan tidak akan sia-sia hak dibelakangnya berbagai tuntutan yang diambilnya dan dilindungi setelah hal itu terjadi.
Marilah semua kita bersaing dalam rangka bagaimana bangkit di negara kita dan memberikan program yang bermanfaat, dan marilah kita semua bekerja sama dalam memajukan dan meningkatkan negeri secara fair dan mulia, jauh dari pertempuran tercela yang melukai dada dan menghambat kemajuan, dan merilah kita perlihatkan kepada Allah dan kepada bangsa kita yang terbaik dari diri kita sebagai ungkapan rasa cinta secara nyata kepadanya melalui langkah-langkah praktis menuju kemajuan yang real yang mengembalikan posisi kita yang menjadi kita di tengah umat.
Bahwa kehendak umat sangatlah berharga, kekal dan yang terkuat, Insya Allah, bahkan di atas semua kekuatan atau kekuasaan, karena itu semua orang hendaknya menghormati dan tidak menganggap enteng untuk bergerak maju di negara kita dan untuk turun kepadanya sehingga menjadi beban puluhan tahun dengan berbagai penindasan, penghinaan dan kekurangan

إِنَّ اللَّهَ بَالِغُ أَمْرِهِ قَدْ جَعَلَ اللَّهُ لِكُلِّ شَيْءٍ قَدْرًا
Sesungguhnya Allah melaksanakan urusan yang (dikehendaki)Nya. Sesungguhnya Allah telah Mengadakan ketentuan bagi tiap-tiap sesuatu.
Salawat dan salam atas nabi kita Muhammad saw, beserta keluarga dan para sahabat
Allah Maha Besar dan segala puji hanya milik Allah.
Wallahu a'lam bissawab...

Posted By : PKS BERINGIN DS 


Soal Kasus Sampang, HNW: Pembakaran Bukan Prinsip Islam


Kasus pembakaran pesantren syiah di Dusun Nangkrenang, Desa Karang Gayam, Kecamatan Karang Penang, Sampang, Madura harus ditelusuri dengan jelas, apakah itu konflik agama atau konflik antar-warga. Apalagi pembakaran bukan prinsip yang diajarkan dalam Islam.
“Perlu diteliti sejauh apa masalahnya. Apa memang karena Sunni-Syiah atau memang karena karakter masyarakat Madura yang cukup temperamental? Apalagi terkait dengan masalah carok yang banyak terjadi di sana. Tapi apa pun, Islam mendapatkan ujian lagi, karena pada hakikatnya, Islam tidak mengajarkan prinsip sampai pembakaran orang lain, membakar sekolah. Itu bukan prinsip yang diajarkan Islam,” jelas mantan Ketua MPR, Hidayat Nurwahid.
Hal itu disampaikan Hidayat di Gedung MPR/DPR, Senayan, Jakarta, Jumat (30/12/2011). Hidayat menambahkan Islam juga tidak mengajarkan membuat masyarakat marah dengan mencaci-maki tokoh yang dihormati orang lain.
“Sebaiknya kedua belah pihak introspeksi,” jelas dia.
Hidayat menambahkan penyerangan musala dan rumah kelompok Syiah di Madura ini baru terjadi pertama kalinya, di mana masyarakatnya demikian kuat dalam agama. Masyarakat Madura, imbuhnya, rata-rata adalah pengagum Abdurahman Wahid atau Gus Dur yang berasal dari kalangan Nahdlatul Ulama (NU). Hal ini juga merupakan pekerjaan rumah NU untuk mengajarkan pada pengikutnya mengenai perbedaan pendapat.
“Ini juga jadi PR bagi Said Aqil (Ketua PBNU Said Aqil Siradj) untuk bagaimana meyakinkan warganya ketika terjadi perbedaan pendapat. Al sunnah wal jamaah sendiri merupakan pihak yang menghormati prinsip kesunahan, hak yang baik, komunitas yang kuat dan besar. Ternyata sampai seperti itu, penting juga untuk diteliti apa masalahnya. Apakah memang masalah Sunni-Syiah atau konflik antar warga. Itu yang perlu diteliti dengan maksimal,” tambahnya.
Yang pasti, konflik ini bukan hanya domain agama. Bila menyangkut masalah kekerasan, apalagi dengan bakar membakar, maka domainnya adalah domain keamanan, dan pendidikan.
“Tugas pemerintah dan para ulama untuk membimbing warganya untuk menjelaskan dengan baik apa makna sunnah apa makna berjamaah apa makna berislam dengan baik dan menghadirkan masyarkat yang baik. Masalah ini dimensinya luas dan saya harapkan bisa diselesaikan agar kita dapat meninggalkan 2011 dengan aman dan tenteram,” kata dia.
Sebelumnya diberitakan pada Kamis (29/12) kemarin amuk massa dulakukan warga Dusun Nangkrenang Desa Karang Gayam Kecamatan Karang Penang, Sampang, Madura, dipicu penganut faham syiah melanggar perjanjian dan kesepakatan.
Pondok yang sudah berdiri sejak tahun 2006 itu tetap menyebarkan aliran agama yang sudah diyakini warga. Padahal menurut perjanjian sebelum puasa ramadan 2011 lalu, pihak pondok Syiah berjanji tidak akan menyebarkan agama yang dianggap fahamnya terlalu jauh dengan umat Islam.
Mabes Polri berpendapat pembakaran di Sampang, Madura, dipicu masalah keluarga. Hal ini dikarenakan kakak beradik, Rois dan Rojul, berbeda aliran agama.
“Dari hasil keterangan sementara bahwa terjadinya karena ada permasalahan di masalah keluarga,” kata Kepala Divisi Humas (Kadiv) Humas Mabes Polri, Irjen Pol Saud Usman Nasution, dalam keterangan persnya di Mabes Polri, Jalan Trunojoyo, Jakarta Selatan, Kamis (29/12/2011).
Saud meluruskan yang dibakar massa bukan sebuah pasantren melainkan tiga rumah dan satu mushalla.

Posted By : DPC BERINGIN DS

Kamis, 06 Oktober 2011

Kamis, 06 Oktober 2011

PKS: Kita tak Ingin Melihat TNI Kembali Berpolitik


Pengaktifan Komando Teritorial (Koter), sebagaimana yang diinstruksikan Presiden, saat Hari Ulang Tahun TNI, tidak boleh dimaknai sebagai kembalinya masa penanggungjawab pertahanan negara ini berperan dalam politik seperti era orde baru. Sebabnya, hal itu dianggap bertabrakan dengan semangat reformasi yang mengkhususkan TNI untuk masalah pertahanan. Sementara fungsi keamanan hanyalah urusan penegakkan hukum atau lembaga pro justicia.
“Kita tidak ingin melihat TNI kembali berpolitik,” ujar Ketua Komisi I dari PKS, Mahfudz Sidik, di kantornya, Kamis (6/10). Keterlibatan TNI dalam berpolitik praktis adalah masa lalu, ketika dwifungsi Abri diberlakukan. Masa itu dianggap telah berlalu dan menjadi hantu yang menakutkan.
Saat ini, Mahfudz menilai TNI memiliki fungsi operasi militer dan non militer. operasi pertama, untuk saat ini, sulit untuk dilaksanakan, karena Indonesia belum mengalami ancaman-ancaman pertahanan. Sementara personel TNI yang jumlahnya mencapai 500 ribu tak berfungsi dengan maksimal. Mereka memiliki skill yang luar biasa. Namun skill tersebut tak tersalurkan. “Instruksi Presiden akan sangat bagus jika bisa dijalankan,” papar Mahfudz. Syaratnya, harus ada koordinasi yang jelas antara TNI dengan aparat penegak hukum.
Menurutnya, selama ini Koter sudah berjalan untuk membantu penanggulangan bencana dan ikut berperan menyalurkan bantuan kemanusiaan. Mereka juga ikut membangun sarana dan prasarana sosial yang dibutuhkan masyarakat. Bencana alam tsunami di Yogyakarta dna Aceh beberapa tahun silam menjadi bukti Koter TNI ikut turun tangan membantu korban bencana alam. Mereka mencari korban yang tewas dan mengembalikan jenazahnya kepada keluarga.
Terkait dalam masalah penanganan terorisme, Mahfudz menilai, tak ada salahnya jika TNI ikut diterjunkan. Koter, tambahnya, memiliki jaringan yang mengakar di daerah-daerah, karena memang TNI memantau betul gejolak sosial yang terjadi di masyarakat. Menurutnya, kalau Koter diaktifkan akan mampu turut serta menghabisi teroris-teroris yang meresahkan masyarakat.
Mahfudz menyatakan pengaktifan Koter yang paling utama adalah untuk mengendus ancaman-ancaman keamanan yang mempengaruhi pertahanan dan kedaulatan Indonesia. Terorisme dan separatisme, menurutnya, tak hanya dimaknai sebagai ancaman keamanan. “Kalau disana ada indikasi mengancam pertahanan, maka tak ada salahnya TNI turun. Disinilah Koter dapat berperan,” imbuhnya.
Intelijen di setiap komando teritorial dapat turun langsung memantau perkembangan situasi di lapangan. Ketika ada indikasi aksi teror, kemudian ada bukti awal yang cukup. Maka hal itu bisa ditindaklanjuti dengan koordinasi dan kerjasama. Polri bisa turun tangan langsung meskipun mendapatkan informasi dari pihak Koter TNI. ” Ini tak jadi masalah, karena kedua lembaga itu saling mendukung,” ujarnya.
Mahfudz menyatakan langkah awal yang sangat efektif untuk mengaktifkan Koter adalah meremajakan Alutsista TNI yang sudah kuna. Komisi I akan mendukung pembaharuan Alutsista yang bisa dimanfaatkan untuk Operasi Militer Perang (OMP) dan Operasi Militer Selain Perang (OMSP). Dia mencontohkan helikopter jenis cinok dan M17, dapat dimanfaatkan untuk membantu menyelamatkan korban bencana alam atau kecelakaan alat transportasi udara. Korban yang terjebak di tengah hutan atau di laut, dapat diselamatkan dengan menggunakan helikopter jenis itu. Untuk mengangkut tentara ketika OMP pun tak masalah. “Jadi serba guna. Banyak manfaatnya,” papar Mahfudz.

Posted By : PKS BERINGIN DS

PKS Belum Pernah Sekalipun Diajak Ngobrol SBY Soal Reshuffle


Partai Keadilan Sejahtera tidak terlalu khawatir dengan rencana reshuffle yang digulirkan oleh Presiden Susilo Bambang Yudhoyono. PKS merasa posisinya dalam kabinet Indonesia bersatu jilid kedua masih cukup aman mengingat kontrak khusus yang telah disepakati sebelumnya dengan Presiden.
“Ya kita nyaman karena ada kontrak khusus itu,”ujar Sekretaris Jenderal PKS Anis Matta, di Cilangkap, Rabu (5/10).
Menurut Aniz, PKS mempunyai kontak tersendiri dengan beliau yang berbeda dengan Partai lain. Kontrak itu mengatur power sharing atau pembagian kekuasaan . Untuk itu, PKS tidak perlu merasa khawatir terhadap isu reshuffle itu. Kecuali, kata Anis, jika kontrak ini dilanggar. “Ini (persoalan) lain,”tegasnya.
Anis menilai masing-masing orang atau partai mempunyai cara untuk berkoalisi. Karenanya kalau ada resuffle menyangkut (Menteri) PKS, Ia tidak ragu untuk membuka kontrak itu kembali. “Saya akan buka itu,”katanya.
PKS sampai kini belum pernah diajak berbicara terkait perombakan kabinet dengan presiden. Untuk itu, Menurut Anis tidak ada yang perlu dipermasalahkan. Ia juga mengaku tidak tahu mengenai nama-nama Menteri paska reshuffle yang bergulir di Media.
“Saya juga tidak tahu nama-nama, itu dari mana kalau PKS sikapnya official. Sepanjang tidak ada pembicaraan bilateral kami anggap tidak ada masalah,”jelasnya.
Anis secara pribadi si meragukan reshuffle tersebut dapat efektif untuk mendorong kinerja. Pasalnya meski sejak awal penyusunan kabinet dilakukan dengan fit and proper test namun pada kenyataannya tak jarang pemerintah melakukan reshuffe ditengah jalan.
Bagaimana tidak pada seleksi kabinet sebelumnya, calon Menteri datang ke Cikeas ditanya satu persatu. Setelah itu diminta menandatangi kontrak kinerja pakta integrias. Asumsinya, kata Anis, kalau seleksi ketat hasilnya bagus , “ Tapi kalau seleksi ketat digant-ganti tiap waktu orang bertanya ini yang salah diseleksi atau salah urus,”tanyanya.
Oleh karena itu, tujuan dari reshuffle itu tidak akan tercapai. Menteri baru ini perlu adaptasi lagi dengan medan dan bidangnya. “Semestinya setelah operasional 2 tahun, itu sudah mulai fokus,”ucapnya.

Posted By : PKS BERINGIN DS

PKS: Pernyataan Fahri Pecut KPK Agar Kerja Lebih Baik Lagi


Partai Keadilan Sejahtera (PKS) menegaskan pernyataan kontroversial Fahri Hamzah hanya pendapat pribadi. Pendapat pribadi itu semata-mata agar KPK bekerja lebih baik lagi.
“Pernyataan saudara Fahri Hamzah dalam rangka kecintaannya yang sangat mendalam terhadap pemberantasan korupsi. Jadi hanya untuk melecut agar KPK bekerja lebih baik lagi,” kata Ketua Fraksi PKS DPR Mustafa Kamal saat dihubungi detikcom, Kamis (6/10/2011).
Sehingga PKS tidak akan memberi Wakil Ketua Komisi III itu sanksi. Menurutnya kritik tajam Fahri diterima sebagai bagian dari demokrasi.
“Beliau (Fahri) mengatakan pernyataan itu kapasitasnya sebagai anggota legislatif, Wakil Ketua Komisi III. Jadi ya itu dinamika internal dari hasil pengawasannya di Komisi III, pendapat pribadi berkeyakinan akademis,” ujarnya.
Teguran pada kader, lanjut Mustafa, tetap harus sesuai tata tertib partai. Teguran diberikan oleh Dewan Syariah bila dirasa perlu diberikan teguran. Termasuk pernyataan Fahri mungkin bisa menjadi pertimbangan.
“Boleh lah ada tegur sapa itu biasa dalam demokrasi. Nanti dibicarakan di rapat pleno pimpinan termasuk Fahri mungkin salah satu yang akan dipertimbangkan,” imbuhnya.

Posted By : PKS BERINGIN DS

PKS Tegaskan Masih Pro Pemberantasan Korupsi


Meski tengah berada dalam pernyataan kontroversial salah satu kadernya, Fahri Hamzah, Partai Keadilan Sejahtera (PKS) menegaskan partainya tetap mendukung pemberantasan korupsi di negeri ini. PKS menegaskan tak pernah berubah sikap tentang pemberantasan korupsi.
“Komitmen PKS tidak pernah berubah, kami tetap mendukung pemberantasan korupsi. Pernyataan Fahri hanya sebatas pengkritikan terhadap lembaganya,” kata Ketua Fraksi PKS DPR Mustafa Kamal kepada detikcom, Kamis (6/10/2011).
Mustafa pun tak merasa khawatir dengan opini publik terhadap pernyataan kader PKS yang berbeda. Menurutnya tak masalah selama substansi pemberantasan korupsi masih sama.
“Katakan PKS melawan arus, bisa saja sendirian tapi sendirian itu bukan berarti salah. Bisa kita pilah-pilah. Tidak perlu dimasukkan hati,” ujarnya.
Intinya, lanjut Mustafa, PKS sejalan dengan Fahri Hamzah mengenai soal pemberantasan korupsi. Pernyataan Wakil Ketua Komisi III DPR hanya pelecut agar KPK bekerja lebih baik lagi.
“Mari kita lihat, jangan larut pro kontra yang sifatnya lebih tidak substansial. Platform PKS tidak pernah bergeser dari pro pemberantasan korupsi,” tutupnya.



Posted By : PKS BERINGIN DS

Naluri Kepahlawanan


Pekerjaan-pekerjaan besar dalam sejarah hanya dapat diselesaikan oleh mereka yang mempunyai naluri kepahlawanan. Tantangan-tantangan besar dalam sejarah hanya dapat dijawab oleh mereka yang mempunyai naluri kepahlawanan. Itulah sebabnya kita menyebut para pahlawan itu orang-orang besar.
Itu pula sebabnya mengapa kita dengan sukarela menyimpan dan memelihara rasa kagum kepada para pahlawan. Manusia berhutang budi kepada para pahlawan mereka. Dan kekaguman adalah sebagian dari cara meeka membalas utang budi.
Mungkin, karena itu pula para pahlawan selalu muncul di saat-saat yang sulit, atau sengja dilahirkan di tengah situasai yang sulit. Mereka datang untuk membawa beban yang tak dipikul oleh manusia-manusia di zamannya. Mereka bukanlah kiriman gratis dari langit. Akan tetapi, sejarah kepahlawanan mulai dicatat ketika naluri kepahlawanan mereka merespon tantangan-tantangan kehidupan yang berat. Ada tantangan dan ada jawaban. Dan hasil dari respon itu adalah lahirnya pekerjaan-pekerjaan besar.
Tantangan adalah stimulan kehidupan yang disediakan Allah untuk merangsang munculnya naluri kepahlawanan dalam diri manusia. Orang-orang yang tidak mempunyai naluri ini akan melihat tantangan sebagai beban berat, maka mereka menghindarinya dan dengan sukarela menerima posisi kehidupan yang tidak terhormat. Namun, orang-orang yang mempunyai naluri kepahlawanan akan mengatakan tantangan-tantangan kehidupan itu: Ini untukku. Atau seperti ungkapan orang-orang shadiq dalam perang Khandaq yang diceritakan Al-Quran,
Dan tatkala orang-orang beriman melihat golongan-golongan yang saling bersekutu itu, (dalam menghadapi orang-orang beriman), mereka berkata, “Inilah yang dijanjikan Allah dan Rasul-Nya kepada kita”. Dan benarlah Allah dan Rasul-Nya. Dan yang demikian itu tidaklah menambah kepada mereka, kecuali iman dan ketundukkan. (Al-Ahzab: 22)
Naluri kepahlawanan lahir dari rasa kagum yang dalam kepada kepahlawanan itu sendiri. Hal itu akan menggoda sang pengagum untuk melihat dirinya sembari bertanya, Apa engkau dapat melakukan hal yang sama? Dan jika ia merasa memiliki kesiapan-kesiapan dasar, maka ia akan menemukan dorongan yang kuat untuk mengeksplorasi segenap ptensinya untuk tumbuh dan berkembang. Jadi, naluri kepahlawanan adalah kekuatan yang mendorong munculnya potensi-potensi tersembunyi dalam diri seseorang, kekuatan yang berada di balik pertumbuhan ajaib kepribadian seseorang.
Dalam serial Jenius-jenius Islam, Abbas Mahmud Al-Aqqad menemukan kunci kepribadian Abu Bakar As-Shidiq dalam kata kekaguman kepahlawanan. Kunci kepribadian, kata Al-Aqqad, adalah perangkat lunak yang dapat menyingkap semua tabir kepribadian seseorang. Ia berfungsi seperti kunci yang dapat membuka pintu dan mengantar kita memasuki semua ruang dalam rumah itu. Dan kita hanya dapat memahami pekerjaan-pekerjaan besar yang telah diselesaikan Abu Bakar dalam kunci rahasia ini. Apakah anda juga memiliki kunci rahasia itu? Saya tidak tahu.

Anis Matta


Posted By : PKS BERINGIN  DS

Oh, Pahlawan Negeriku........


“Di masa pembangunan ini”, kata Chairil Anwar mengenang Diponegoro, “Tuan hidup kembali. Dan bara kagum menjadi api”.
Kita selalu berkata jujur kepada nurani kita ketika kita melewati persimpangan jalan sejarah yang curam. Saat itu kita merindukan pahlawan. Seperti Chairil Anwar tahun itu, 1943, yang merindukan Diponegoro. Seperti juga kita saat ini. Saat ini benar kita merindukan pahlawan itu. Karena krisis demi krisis telah merobohkan satu per satu sendi bangunan negeri kita. Negeri ini hampir seperti kapal pecah yang tak jemu-jemu dihantam gunungan ombak.
Ditengah badai ini kita merindukan pahlawan itu. Pahlawan yang, kata Sapardi, “Telah berjanji kepada sejarah untuk pantang menerah”. Pahlawan yang, kata Chairil Anwar, “berselempang semangat yang tak bisa mati”. Pahlawan yang akan membacakan “Pernyataan” Mansur Samin:
Demi amanat dan beban rakyat
Kami nyatakan keseluruh dunia
Telah bangkit ditanah air
Sebuah aksi kepahlawanan
Terhadap kepalsuan dan kebohongan
Yang bersarang dalam kekuasaan
Orang-orang pemimpin gadungan
Maka datang jugalah aku kesana, akhirnya. untuk kali pertama. Ke Taman Makam Pahlawan, di Kalibata. Seperti dulu aku pernah datang kemakam para sahabat Rosululloh saw di Baqi’ dan Uhud, di Madinah. Karena kerinduan itu. Dan kudengar Chairil Anwar seperti mewakili mereka :
Kami sudah coba apa yang kami bisa
Tapi kerja belum selesai, belum apa-apa
Kami sudah beri kami punya jiwa
Kerja belum selesai, belum bisa memperhitungkan arti 4-5 ribu nyawa
Kami cuma tulang-tulang berserakan
Tapi adalah kepunyaanmu
Kaulah lagi yang tentukan nilai tulang-tulang berserakan
Tulang-tulang berserakan itu. Apakah makna yang kita berikan kepada mereka? Ataukah tak lagi ada wanita di negeri ini yang mampu melahirkan pahlawan? Seperti wanita-wanita Arab yang tak lagi mampu melahirkan lelaki seperti Khalid bin Walid? Ataukah tak lagi ada ibu yang mau, seperti kata Taufik Ismail di tahun 1966, “Merelakan kalian pergi berdemonstrasi… karena kalian pergi menyempurnakan… kemerekaan ini”.
Tulang belulang berserakan itu. Apakah makna yang kita berikan kepada mereka? Ataukah, seperti kata Sayyid Quthub, “Kau mulai jemu berjuang, lalu kau tinggalkan senjata dari bahumu?”
Tidak! Kaulah pahlawan yang kurindu itu. Dan beratus jiwa di negeri sarat nestapa ini. Atau jika tidak, biarlah kepada diriku saja aku berkata : “Jadilah pahlawan itu”.

Anis Matta

Posted By : PKS BERINGIN DS 

Pesan Untuk Orang-Orang Biasa


Kumpulan tulisan ini adalah anak-anak zamannya. Lahir saat badai menerpa seluruh sisi kehidupan bangsa kita. Kumpulan tulisan ini adalah kerja kecil untuk tetap mempertahankan harapan dan optimisme kita ditengah badai itu.
Krisis adalah takdir semua bangsa. Ia tidak perlu disesali. Apalagi dikutuk. Kita hanya perlu meyakini sebuah kaidah, bahwa masalah kita bukan pada krisis itu terjadi. Itu tanda kelangsungan hidup atau kehancuran sebuah bangsa.
Pahlawan bukanlah orang suci dari langit yang diturunkan kebumi untuk menyelesaikan persoalan manusia dengan mukjizat, secepat kilat untuk kemudian kembali kelangit. Pahlawan adalah orang biasa yang melakukan pekerjaan-pekerjaan besar, dalam sunyi yang panjang, sampai waktu mereka habis.
Mereka tidak harus dicatat dalam buku sejarah. Atau dimakamkan di Taman Makam Pahlawan. Mereka juga melakukan kesalahan dan dosa. Mereka bukan malaikat. Mereka hanya manusia biasa yang berusaha memaksimalkan seluruh kemampuannya untuk memberikan yang terbaik bagi orang-orang di sekelilingnya. Mereka merakit kerja-kerja kecil jadi sebuah gunung: karya kepahlawanan adalah tabungan jiwa dalam masa yang lama.
Orang-orang biasa yang melakukan kerja-kerja besar itulah yang kita butuhkan di saat krisis. Bukan orang-orang yang tampak besar tapi hanya melakukan kerja-kerja kecil lalu menulisnya dalam autobiografinya. Semangat untuk melakukan kerja-kerja besar dalam sunyi yang panjang itulah yang dihidupkan kumpulan tulisan ini. Maka tulisan-tulisan ini mencoba menghadirkan makna-makna yang melatari sebuah tindakan kepahlawanan. Bukan sekedar cerita heroisme yang melahirkan kekaguman tapi tidak mendorong kita meneladaninya.
Para pahlawan bukan untuk dikagumi. Tapi untuk diteladani. Maka makna-makna yang melatari tindakan mereka yang perlu dihadirkan ke dalam kesadaran kita. Jadi tulisan-tulisan ini adalah pesan untuk orang-orang biasa, seperti saya sendiri, atau juga anda para pembaca, yang mencoba dengan tulus memahami makna-makna itu, lalu secara diam-diam merakit kerja-kerja kecil menjadi sebuah gunung karya.
Sukses blog ini tidak perlu diukur dengan tiras besar. Tapi jika ada satu-dua hati yang mulai tergerak, dan mulai bekerja, saya akan cukup yakin berdoa kepada Allah: “Ya Allah, Jadikanlah kerja kecil ini sebagai kendaraan yang akan mengantarku menuju ridha dan surga-Mu.

Anis Matta

Posted By : PKS BERINGIN DS

Anis Matta : Pernyataan Fahri Lebih Kepada Kritik Kinerja 9 Tahun KPK


Pernyataan Fahri Hamzah untuk membubarkan Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK), adalah bentuk kritik terhadap kinerja dan capaian 9 tahun terakhir. Terlalu berlebihan bila ditanggapi secara sentimentil seperti yang dilakukan Ketua KPK Busyro Muqoddas.
“Pak Busyro tidak perlu membawa persoalan itu kepada PKS. Lebih bagus beliau menjawab wacana itu secara subtantif. Apa pentingnya itu sikap pribadi dan sikap fraksi?” gugat Sekjen PKS Anis Matta.
“Lebih bagus begitu daripada dibawa ke pendekatan sentimentil,” sambung Anis kepada wartawan usai menghadiri upacara peringatan HUT ke-66 TNI di Mabes TNI, Cilangkap, Jakarta Timur, Rabu (5/10/2011).
Menurutnya, wacana pembubaran KPK yang dilontarkan Fahri Hamzah seharusnya dipandang secara kontekstual. Yaitu evaluasi terhadap kinerja dan capaian KPK sebagai lembaga tinggi negara bidang penegakan hukum sejak dibentuk 9 tahun lalu.
“Konteks besarnya mengevaluasi 9 tahun perjalanan KPK secara keseluruhan. Kita lihat di survei, kredibilitas KPK terus menurun. Kalau dievaluasi pantas saja,” terang Anis.
Lebih lanjut politisi senior PKS ini menegaskan kritik merupakan bagian yang sah dalam praktek negara demokrasi. Sama sekali tidak ada larangan bagi warga negara melontarkan kritik bahwa ide membubarkan lembaga tinggi negara.
“Tiap hari juga DPR dikritik masyarakat. Apa yang salah dengan itu? Presiden juga dikritik. Itulah demokrasi,” ucapnya.
 
Posted By : PKS BERINGIN DS

Pilkada Banten : Jazuli Lebih Visioner Dari Kandidat Lainnya





Seiring dengan waktu pemilihan Gubernur Banten semakin mendekat hanya hitungan hari. Nampaknya atmosfer politik di Banten-pun semakin memanas. Para kader partai sudah merapatkan barisan untuk memenangkan calon yang diusungnya. Beragam usaha untuk menaikkan citra calon sudah dilakukan kendati masih terkesan malu-malu dan terselubung.
Dari ketiga pasangan calon yang akan muncul keluar untuk menjadi orang nomor satu di Banten. Yang layak dan pantas memiliki misi – visi kuat dan jelas untuk memimpin propinsi termuda di Pulau Jawa ini.
Sementara pengamatan Direktur Banten Media Monitoring (BMM), Muhammad Farid, dari ketiga pasangan calon yang layak dan pantas memimpin Banten menurutnya, pasangan usungan partai keumatan JAMU (Jazuli – Zakki). Farid menilai pasangan JAMU memiliki visi yang jelas dan tegas tentang masa depan Banten.
“Kami melihat JJ sanga respon terhadap berbagai persoalan yang muncul di Banten, kami menilai bahwa Jazuli memiliki visi yang jelas dan cepat, jika dibandingkan dengan dua calon rivalnya (Atut-Rano, WH-Irna),” tegasnya.
Selain itu, ditinjau dari segi kapabilitas, cetus Farid, Jazuli bisa dikatakan sudah sangat matang dalam dunia politik. Pengalamannya sebagai anggota DPR-RI bisa menjadi modal berharga. Farid juga menilai bahwa sejauh ini Jazuli tetapt fokus pada program-programnya dan tidak tergoda untuk menanggapi isu politik yang menurutnya tidak penting. Ini nilai lebih Jazuli.
Dijelaskan Farid, Jazuli Juwaini adalah figur yang paling visioner. Ia memiliki konsep pembangunan yang jelas di setiap sektor, baik sektor pendidikan, ekonomi, budaya, dan sektor-sektor vital yang lain.
“Inilah dimensi krusial yang harus dimiliki oleh pemimpin. Jika pemimpin suatu wilayah visioner, maka, peluang wilayah tersebut untuk maju sangat terbuka lebar. Dan itu dimiliki JJ,” tegasnya.
Jazuli menurut Farid memiliki konsep yang sangat kreatif, spesifik, dan logis untuk dituangkan ke dalam ranah praktis. Ia berbeda dengan para calon lain yang lebih banyak berkutat dengan aspek teoritis. Sehingga, konsep-konsepnya sangat sulit untuk diterjemahkan ke dalam bentuk nyata.
Dalam bidang ekonomi misalnya, road map Jazuli sangat jelas berpihak kepada rakyat miskin, “Ketika pakar yang lain menyodorkan razia sebagai solusi untuk menekan angka urbanisasi, Jazuli justru sebaliknya. Ia mengatakan bahwa cara yang paling tepat adalah memeratakan pembangunan. Memperluas jangkauan pembangunan hingga mencapai pedesaan,” cetus Farizd.
Farizd mengungkapkan, arus urbanisasi terjadi karena masyarakat desa melihat pembangunan terpusat di wilayah kota. Akibatnya, kota memiliki magnet yang kuat untuk menarik minat masyarakat desa. Sementara di sisi lain, desa kehilangan daya tariknya dan dianggap tidak memiliki prospek ekonomi yang cerah di masa depan. Justru fenomena seperti ini menjadi prhatian besar bagi JJ.
Bukti kongkrit atas hal ini adalah, Cetus Farizd, meskipun saat ini sudah memiliki kedudukan politik yang tinggi sebagai wakli rakyat, beliau tidak melulu aktif mengomentari isu-isu yang bersifat makro. Akan tetapi, beliau juga sangat serius dalam menanggapi dan menyikapi isu-isu yang bersikap mikro. Khususnya jika isu-isu tersebut berkaitan dengan masalah rakyat kecil, Jazuli cepat tanggap dan cepat meresponnya,” tukasnya. 

Posted By : PKS BERINGIN DS

Belajar kepada Hachiko



Jika kita melawat ke Shibuya di Negeri Sakura, masyarakat di sana akan menganjurkan kita menengok patung Hachiko. Shibuya adalah sebuah kota yang berada di wilayah Tokyo. Kota ini tampak sangat sibuk, dan selalu padat dikunjungi banyak warga masyarakat, baik warga asli Jepang maupun para pendatang dan tentu saja, turis. Banyak orang menyebut Shibuya adalah kotanya anak muda, karena di sini banyak disinggahi anak-anak muda untuk berbelanja dan membuat janji pertemuan.
Saat saya mengunjungi patung Hachiko di Shibuya, rekan yang mengantarkan saya ke tempat itu tidak bisa menceritakan dengan detail, mengapa Hachiko dijadikan simbol kesetiaan, dan menjadi demikian populer kisahnya. Sekarang saja saya baru mengerti, setelah mencoba membaca beberapa postingan di berbagai blog dan milis. Salah satunya saya dapatkan dari Jimmy Bonang di Kompasiana. Tapi ternyata ada beberapa versi yang berbeda tentang kisah hidup Hachiko.
Konon, kisahnya bermula dari kelahiran seekor anjing berjenis Akita, di sebuah desa bernama Odate, provinsi Akita, sekitar bulan November 1923. Saat anjing ini berumur dua bulan, dia dibawa ke Tokyo oleh Prof. Ueno. Sang profesor inilah pemilik anjing dan sekaligus teman setianya. Ia bekerja di Universitas Tokyo di Fakultas Pertanian (agriculture).
Prof. Ueno biasa memanggil anjing ini dengan sebutan “Hachi”, yang berarti delapan. Kata “Ko” yang ada di belakang nama Hachi-Ko, adalah tambahan untuk orang Jepang yang berarti anak. Dengan demikian Profesor mengakui Hachiko sebagai keluarga sendiri, serta teman terbaiknya. Hachiko kecil suka makanan Yakitori (sate ayam).
Hachiko akhirnya tinggal bersama profesor Ueno di kota Shibuya. Saya menemukan nama profesor ini adalah Hidesamuro Ueno, tapi ada yang menyebutnya Eisaburo Ueno. Jadi kita sebut Prof. Ueno saja.
Karena hanya tinggal berdua membuat hubungan mereka sangat dekat. Setiap pergi bekerja, Hachiko selalu setia untuk mengantarkan sang profesor ke stasiun kereta dan juga setia menunggunya di stasiun kereta, tanpa beranjak ke tempat lain. Hachiko setia melakukan hal tersebut setiap hari tanpa bosan.
Pagi itu, merupakan pagi yang sangat dingin di kota Shibuya. Salju turun dengan lebat dan juga menutupi segalanya. Seperti biasa sang profesor berangkat mengajar ke kampus. Inilah keuletan dan etos kerja khas Jepang. Udara yang sangat dingin membeku itu pun tidak mencegahnya untuk pergi. Dengan jaket tebal dan payung, sang profesor berangkat ke stasiun kereta Shibuya ditemani Hachiko, anjing yang setia.
Mereka berdua sampai di stasiun kereta Shibuya, dan seperti biasa kereta tiba tepat waktu. Para pegawai stasiun maupun awak kereta yang sudah sangat mengenal sang profesor dan Hachiko, tampak berbincang-bincang sebentar. Setelah mengelus-elus Hachiko dengan penuh kasih sayang, sang profesor pun masuk ke gerbong kereta. Hachiko hanya melihat dari balkon ke arah kereta, seakan ingin mengucapkan “Aku akan menunggu disini”.
Sesampai di kampus, profesor segera mengerjakan penelitiannya di laboratorium dan mengajar. Saat menuju laboratorium, ia merasa dadanya sesak dan sulit bernafas. Mendadak sang profesor pingsan. Suasana kampus gempar, ternyata Prof. Ueno telah meninggal dunia. Pihak kampus langsung menghubungi keluarga Prof. Ueno dan para sahabat dekat, setelah itu segera membawa jenazah ke kampung halaman sang profesor, bukan ke rumahnya di Shibuya.
Hachiko yang setia menunggu di stasiun kereta tidak mengetahui bahwa tuannya telah meninggal dunia. Malam semakin larut dan Hachiko pun mulai gelisah, ia mondar-mandir untuk menghilangkan kegelisahannya. Orang-orang yang turun dari kereta pun banyak yang mencoba menghiburnya namun ia tetap saja merasa cemas. Hari demi hari pun terlah berlalu namun Hachiko tetap setia menunggu di stasiun, ia pun tidak makan sehingga badannya terlihat kurus.
Seorang tukang kebun profesor bernama Kikuzaburo Kobayashi melihat Hachiko yang setia menunggu sahabatnya di stasiun Shibuya, merasa kagum sekaligus iba. Kikuzaburo setiap hari datang untuk memberi makan kepada Hachiko sesuai dengan apa yang diberi profesor, Yakitori dan Stomach.
Tahun 1928, stasiun kereta Shibuya mengalami perombakan total. Di stasiun baru itu, Hachiko tetap berlarian dan mencari-cari sahabatnya, Prof. Ueno yang telah tiada. Hachiko tetap menunggu Ueno, tidur di salah satu sisi toko di dalam stasiun untuk menunggu sahabatnya.
Di tahun yang sama, seorang peneliti anjing jenis Akita, yang juga salah satu murid Ueno, melihat banyak hal menarik tentang Hachiko. Dia mengamati bagaimana Hachiko menunggu di stasiun, hingga mengikuti Hachiko ke rumah Kobayashi. Dari Kobayashi, murid Ueno itu mendapat banyak informasi tentang Hachiko. Dia pun mulai menulis artikel tentang Hachiko.
Berita tentang Hachiko pun mulai menyebar di negeri jepang. “Faithful Old Dog Awaits Return of Master Dead for Seven Years” adalah berita yang dimuat di harian Asahi pada 4 Oktober 1933. Hachiko pun semakin tenar dan semakin tersohor hingga seluruh pelosok negeri Jepang.
Bulan pun berganti, musim terlewat sudah, namun Hachiko tetap setia menunggu tuannya di stasiun Shibuya. Hingga suatu hari seorang pegawai pembersih menemukan tubuh Hachiko telah kaku dan sudah meninggal. Warga yang mendengar kabar kematian Hachiko pun berbondong-bondong datang ke stasiun Shibuya. Mereka datang untuk menghormati kesetiaan Hachiko yang luar biasa kepada tuannya.
Tahun 1934 didirikan patung Hachiko di depan stasiun Shibuya dan sempat mengalami perombakan pada tahun 1948 karena Perang Dunia II. Konon, Hachiko meninggal pada 8 Maret 1935. Tetapi patung Hachiko masih setia menunggu Profesor Ueno di pintu keluar stasiun Shibuya sampai sekarang, yang kemudian diberi nama Pintu Hachiko Shibuya. Hachiko duduk seperti puluhan tahun lalu menunggu Ueno pulang.
Di sekitar lokasi patung Hachiko ini, sekarang sering digunakan masyarakat Jepang untuk tempat janji bertemu. Patung Hachiko pun dijadikan simbol kesetiaan. Ya, sebuah kesetiaan yang tulus sampai mati.
Patung Hachiko kini terdapat di tiga tempat, di Shibuya, di Akita serta tempat kelahiran Hachiko, di Odeta.
 
Sumber : http://cahyadi-takariawan.web.
 
Posted By : PKS BERINGIN DS

Wacana Pembubaran KPK Tak Jadi Sikap PKS



Presiden PKS Lutfi Hasan Ishaq menegaskan, tiap pihak harus menyadari KPK tidak mungkin menyelesaikan seluruh kasus korupsi yang ada sendirian. Karena itu KPK harus menetapkan skala prioritas berdasarkan kepentingan nasional secara obyektif, bukan berdasarkan kepentingan pihak-pihak yang memiliki akses kuat ke KPK.
“Banyak kasus-kasus besar yang harus dituntaskan KPK, di antaranya kasus Bank Century yang telah direkomendasikan lembaga tinggi negara seperti DPR dan Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) sebagai kasus yang dinyatakan terdapat indikasi kuat pelanggaran. Namun KPK belum juga bergerak. Hal ini tentunya menimbulkan tanda tanya besar,” kata Lutfi Hasan, Rabu (5/10/2011).
Belakangan, ujar Lutfi, muncul kontroversi mengenai pernyataan anggota Fraksi PKS Fahri Hamzah yang mewacanakan pembubaran KPK. Sementara F-PKS merasa belum membahasnya. Jika pendapat itu disampaikan dalam rangka pengawasan dan dalam kapasitas Fahri sebagai Wakil Ketua Komisi III DPR RI, sambung Lutfi, hal itu sah-sah saja.
Luthfi menuturkan pernyataan itu tak lantas menjadi sikap dari partainya. Ia menegaskan PSK tetap concern pada pemberantasan korupsi,termasuk penguatan seluruh instansi yang mendapatkan mandat konstitusi untuk menjadi bagian dari perjuangan pemberantasan korupsi
“Dan itu tidak harus dihubung-hubungkan dengan sikap FPKS,” kata Luthfi.
DPP PKS akan mengajak Fraksi PKS untuk mendalami wacana tersebut secara objektif dan tidak emosional. Karena PKS sendiri saat ini tidak dalam posisi mengkaji secara khusus posisi KPK, di antara institusi penegak hukum lainnya dalam pemberantasan korupsi.
Ke depan, karna banyaknya permasalahan nasional yang belum tuntas, Luthfi menyarankan pada semua kalangan untuk selalu mendiskusikan bersama secara cermat dan utuh tema-tema yang dilontarkan para politisi berikut latar belakang gagasannya.
Dikatakan, anggota dewan memiliki hak konstitusi untuk menyampaikan pendapat. Dan pendapatnya tersebut tidak harus selalu dimaknai sebagai pendapat struktur partai atau fraksi di mana anggota dewan bersangkutan bernaung.
“Di negara demokrasi setiap orang bebas menyatakan pendapat. Dan itu dilindungi oleh konstitusi, apalagi anggota DPR. Pernyataannya tidak harus selalu dimaknai mewakili lembaga tempat dia berafiliasi. Sebagai politisi dia berhak mewakili dirinya sendiri,” ujar Luthfi.
Apalagi jika yang disampaikannya berkait dengan fungsi dan tugasnya sebagai anggota dewan, yang meliputi fungsi anggaran, legislasi, dan pengawasan.


Posted By : PKS BERINGIN DS

Fahri, KPK dan Bangsa yang Tak Hobi Mengunyah





Betapa dahsyatnya pengaruh media terhadap pembentukan opini publik kian tak terbantahkan, Senin, 3 Oktober lalu. Kala itu, dalam pertemuan antara Komisi III DPR, KPK, Kejagung dan Polri, sebuah pernyataan untuk membubarkan KPK dilontarkan Wakil Ketua Komisi III Fahri Hamzah. Usai itu, berbagai media cetak dan online ramai memberitakan. Fahri menjadi newsmaker. Bahkan, di www.detik.com, berita Fahri bersaing dengan Ayu Ting-Ting, pelantun lagu Alamat Palsu.
PKS pun terkena imbasnya. Keberadaan Fahri sebagai wakil sekjen PKS membuat media mengopinikan jika wacana pembubaran KPK didukung PKS. Simak beberapa judul berikut ini. Busyro: Silakan Kalau PKS Mau Membubarkan KPK (www.detik.com), Tifatul Sembiring: Tidak Benar PKS Anti KPK (www.vivanews.com), “Jika PKS Tak Membantah, Usul Fahri Mewakili Partai” (www.okezone.com), Busyro Persilakan F-PKS Bubarkan KPK (www.kompas.com).
Seketika, publik pun menghakimi PKS. Kata-kata makian, hinaan yang tak pantas memadati ruang publik. Pembunuhan karakter terhadap Fahri dan PKS berlangsung massif. Publik percaya bahwa PKS kini telah berubah. PKS sudah menjadi pembela koruptor, tak ada bedanya dengan partai lain. “Yang harus dibubarkan PKS, bukan KPK,” tulis seseorang di dunia maya.
Publik begitu mudah tergiring opininya. Hanya dengan satu dan dua berita, masyarakat segera percaya dengan apa yang diwartakan media. Fenomena ini sungguh mengkhawatirkan karena tak cuma Fahri dan PKS yang mengalaminya. Mengapa bisa terjadi?
Salah satu sebabnya karena kita yang tak hobi mengunyah. Setiap informasi yang kita dengar dan baca, langsung ditelan mentah-mentah. Bahkan, oleh orang yang terpelajar (well educated) sekalipun. Dalam konteks kasus Fahri, jika publik mau mengunyah berita sedikit saja, pasti tak serta merta berpikiran negatif terhadap PKS. Sedikitnya ada dua hal yang dapat membuat kita beropini positif seandainya kita hobi mengunyah.
Pertama, ibarat abjad A-Z, statement Fahri tentang pembubaran KPK adalah Z. Sebelum sampai Z, Fahri menjelaskan alasannya mengapa KPK perlu dibubarkan, dan itulah A sampai Y. Media hanya memuat pernyataan Fahri sepotong-sepotong; tak utuh. Dalam acara Jakarta Lawyers Club, bulan lalu, Fahri secara baik menjelaskan tentang persoalan KPK. Paparannya sangat runut, sistematis dan detail. Bahkan Karni Ilyas yang biasanya memotong pembicaraan, terlihat diam menyimak penjelasan Fahri.
Kedua, jika publik langsung memvonis bahwa PKS mendukung korupsi dan takut pada KPK, tentu saja sebuah kekeliruan besar. Kesimpulan itu berangkat dari data dan fakta yang keliru. Pangkalnya karena kita yang tak suka mengunyah.
Benarkah PKS takut KPK? Benarkah PKS mendukung koruptor? Itu semua terbantahkan dengan mudahnya. Pertanyaannya, adakah kader PKS yang menduduki jabatan publik menjadi koruptor dan menginap di hotel prodeo? Kalaupun ada, berapa persentasenya jika dibandingkan dengan kader partai lain?
Sejauh ini, kalaupun ada kader PKS yang menjadi terdakwa korupsi, sangat semerbak aroma politiknya. Kasus Misbakhun, misalnya. Kegigihannya mengusung kasus Century membuat ia harus berhadapan dengan penguasa. Muaranya, ia pun menjadi pesakitan.
Adakah kader PKS yang tertangkap tangan sedang menerima suap? Adakah yang tertangkap basah KPK? Adakah yang secara terang-benderang maupun tersembunyi melakukan korupsi seperti yang dilakukan kader partai lain? Sejauh ini nihil. Dan saya mengamati, insya Allah kader PKS akan istiqomah.
Data dan fakta ini sesungguhnya dengan sangat mudah mematahkan kesimpulan jika PKS anti KPK. Logikanya, partai yang kadernya paling banyak ditangkap KPK-lah yang seharusnya berteriak pembubaran KPK. Lalu mengapa Fahri mewacanakan hal tersebut?
Saya melihat ini cerminan partai yang punya karakter kuat; jati diri yang kokoh dan berani mengambil resiko karena tak populer. Fahri dan PKS berani menentang arus. Betapa saat ini jutaan orang berada di belakang KPK. Tak kecuali kader partai dan orang-orang yang bermasalah. Dengan cara itu, mereka berharap dicitrakan sebagai pembela kebenaran, orang bersih dan jujur. KPK seolah menjadi sarana bagi mereka untuk melakukan personal dan institution laundring. Tapi PKS justru berbeda. Dan bukan asal beda karena memang ada banyak hal yang harus dikritisi dari KPK.
KPK memiliki tugas antara lain:
1) Koordinasi dengan instansi yang berwenang melakukan pemberantasan tindak pidana korupsi;
2) Supervisi terhadap instansi yang berwenang melakukan pemberantasan tindak pidana korupsi;
3) Melakukan penyelidikan, penyidikan, dan penuntutan terhadap tindak pidana korupsi;
4) Melakukan tindakan-tindakan pencegahan tindak pidana korupsi; dan
5) Melakukan monitor terhadap penyelenggaraan pemerintahan negara.
Sudah delapan tahun KPK berdiri, tapi tugas-tugas tersebut masih belum maksimal dilaksanakan. Bangsa ini masih menjadi juara korupsi baik tingkat ASEAN maupun Asia Pasifik. Mengapa? Karena KPK sibuk dengan tindakan “tangkap basah”. Negeri ini menjadi gaduh. KPK seakan seperti polisi yang bersembunyi dibalik pohon agar bisa menilang pengendara motor atau mobil yang tak mentaati rambu lalu lintas.
Sejatinya, inilah yang hendak disampaikan oleh Fahri dan PKS. Partai ini siap menerima kecaman demi pembelajaran politik bagi masyarakat. Partai ini siap menerima hujatan demi pencerdasan bangsa. Dan partai ini siap menerima resiko terburuk agar publik mau mengunyah setiap berita yang diterimanya; bukan langsung ditelan mentah-mentah.
Wallahu a’lam.

Erwyn Kurniawan, S.IP Pemerhati Media) 

Posted By : PKS BERINGIN DS

Rabu, 21 September 2011

Rabu, 21 September 2011

Biarkan Cinta Bersemi di Otak Kita



Barusan saya membaca artikel bang Alex Pangestu di nationalgeographic.co.id yang bertajuk “Cinta itu Ilmiah, Kata Ilmuwan”. Saya tersenyum sendiri membaca artikel menarik tersebut, karena demikian pesat ilmu pengetahuan, demikian banyak ilmuwan, demikian canggih teknologi, namun tetap tidak mampu memecahkan rahasia jiwa manusia. Salah satu yang ada dalam jiwa manusia adalah perasaan cinta.
Saya menyebut istilah “jiwa” barusan. Padahal belum selesai diletakkan, sesungguhnya rasa cinta itu berasal dari mana ? Kita bisa berpanjang lebar berdiskusi soal ini, dan tidak pernah selesai. Sejak dari mendefinisikan kata jiwa, akal, ruhani, ruh, perasaan, sanubari, dan lain sebagainya; hal-hal yang relatif abstrak namun nyata. Termasuk juga mendefinisikan kualitas hati dan otak; ada apa sebenarnya di dalam hati dan di dalam otak ? Sampai diskusi tentang rasa cinta, dari mana datangnya, dimana letaknya, dan lain sebagainya. Bahkan mendiskusikan definisi atas kata cinta itu sendiri.
Konstruksi Budaya versus Penelitian Ilmiah
Dalam budaya masyarakat Indonesia, perasaan dianggap menjadi kualitas hati, sedangkan pemikiran dianggap menjadi kualitas otak. Misalnya kita mengatakan, “Hati saya merasa sedih”, atau “Hati saya sangat gembira”. Sedih dan gembira adalah perasaan, maka diletakkan di hati. Tidak ada orang mengatakan, “Otak saya merasa sedih”, atau “Otak saya sangat gembira”. Ungkapan lain seperti “Hatinya tengah berbunga-bunga”, yang menandakan adanya kegembiraan atau perasaan cinta pada diri seseorang. Tidak diungkapkan dengan “Otaknya tengah berbunga-bunga”
Dalam konstruksi budaya ini, hati bahkan terlanjur digunakan untuk menunjukkan segala sesuatu terkait dengan perasaan manusia. Misalnya orang terbiasa mengatakan, “Hatiku berdegup kencang sekali”. Pertanyaan ilmiahnya adalah, apakah hati (hepar) manusia itu berdegup ? Bukankah degupan itu berasal dari jantung ? Namun jantung menjadi lebih kencang berdegup karena adanya perasaan tertentu yang dirasakan hati, maka dengan mudah dikatakan hati yang berdegup.
Otak cenderung digunakan untuk menunjukkan hal-hal yang terkait dengan pemikiran. Maka dalam budaya masyarakat Indonesia, ungkapan yang sering kita dengar misalnya “Otakku sedang berpikir keras”. Jika ada orang yang tidak memiliki kemampuan akademis yang bagus, terbiasa dikatakan sebagai “otaknya lemah”, bahkan dalam kadar tertentu “tidak punya otak”. Untuk konteks ini, tidak lazim diungkapkan dengan “hatinya lemah”, atau “tidak punya hati”. Karena hati dianggap bukan wilayah akademis, namun wilayah perasaan yang abstrak.
Selama ini cinta dianggap bagian dari sebuah perasaan, dan oleh karena itu cenderung dinisbatkan sebagai kualitas hati. Maka dalam bahasa Indonesia, jatuh cinta juga biasa disebut juga sebagai jatuh hati, bukan jatuh otak. Demikian pula benci, dia adalah sebuah perasaan di sisi yang lain, maka cenderung diletakkan pada hati. “Membenci sepenuh hati”, atau “mencintai sepenuh hati” merupakan istilah yang lazim untuk menyatakan benci dan cinta yang amat sangat. Tidak disebut sebagai “membenci sepenuh otak”, atau “mencintai sepenuh otak”.
Antara konstruksi budaya yang telah berkembang di masyarakat dengan penelitian ilmiah, memang tidak selalu harus bertemu. Menurut seorang peneliti dari Syracuse University, Profesor Stephanie Ortigue, ada 12 (duabelas) area pada otak yang bekerja pada saat seseorang jatuh cinta. Kedua belas area itu menghasilkan bahan kimia, seperti dopamine, oxytocin, adrenalin, dan vasopression, yang berujung pada euforia. Rasa cinta juga memengaruhi fungsi psikologi, metafora, dan penilaian fisik. Inilah informasi awal yang ditemukan melalui serangkaian penelitian.
Maka, pertanyaan yang muncul kemudian adalah, sesungguhnya cinta itu berasal dari hati atau otak ? Pertanyaan ini memisahkan secara mutlak antara aktivitas hati dengan aktivitas otak. Apa jawaban Ortigue ? “Pertanyaan yang selalu sulit dijawab. Saya berpendapat asalnya dari otak,” kata Ortigue. “Contohnya, suatu proses di otak kita bisa menstimulasi hati. Beberapa perasaan dalam hati kita sebetulnya merupakan gejala atas proses yang terjadi di otak.”
Asal perasaan cinta adalah dari otak, kemudian mempengaruhi suasana hati, demikian kurang lebih pendapat Ortigue. Hasil penelitian yang lain mendapati peningkatan jumlah darah dalam faktor penumbuh untuk syaraf, yang memegang peranan penting dalam cara orang bersosialisasi. Hal ini menghadirkan fenomena yang disebut dengan “cinta pada pandangan pertama”, sebagaimana dikonfirmasi oleh temuan Ortigue yang menyebutkan bahwa cinta bisa hadir dalam waktu seperlima detik.
Studi Ortigue juga mendapati ada bagian otak yang berbeda untuk tipe cinta yang berbeda. Cinta tanpa syarat, contohnya cinta seorang ibu pada anaknya, dipicu oleh aktivitas otak di bagian umum dan pada tempat yang berbeda-beda, termasuk otak tengah. Cinta yang bergairah antara kekasih melibatkan area kognitif, bagian yang mengharapkan imbalan, dan penilaian fisik. Ternyata, cinta bisa dipelajari dengan data-data ilmiah.
Menikmati Kehadiran Cinta
Terlepas dari apapun hasil penelitian dan studi mengenai perasaan cinta, sesungguhnya yang lebih penting adalah merasakan dan menikmati kehadiran cinta dalam diri kita. Dimanapun letak tumbuh berkembangnya cinta, biarlah terus menjadi bahan penelitian, kajian dan studi ilmiah orang-orang cerdik pandai itu. Kita bersyukur bahwa manusia terus menerus melakukan studi mendalam yang tidak pernah selesai, mengamati gejala-gejala keagungan Tuhan dalam jiwa manusia dan alam semesta.
Sembari para ilmuwan mengkaji dan mengembangkan studi mengenai cinta, mari kita nikmati kehadiran cinta dalam diri kita. Betapa cinta telah membuat hidup kita menjadi indah, membuat kegiatan kita penuh semangat dan gairah. Cinta suami kepada isteri, cinta isteri kepada suami, membuat mereka saling setia, saling menjaga, saling memberi, saling menerima, saling memaafkan, saling menguatkan dalam kebaikan, saling memahami, saling membantu, saling menasihati, saling mencemburui dalam batas wajar, saling menghargai, saling memaklumi dan saling menghormati.
Cinta manusia kepada sesama manusia, membuat mereka saling memberi, saling berbagi, saling toleransi, saling menghormati, saling menasihati, saling memaafkan, saling memahami dan saling berlaku bijak dalam interaksi. Cinta manusia kepada alam semesta membuat mereka menjaga kelestarian alam, memelihara alam dari kerusakan, tidak membiarkan tindakan yang merusak lingkungan. Alangkah indah hidup dalam cinta.
Kalaupun gagal mendefinisikan makna kata cinta, yang lebih penting adalah menikmati kehadiran cinta. Kalaupun cinta ada di hati kita, biarkan ia berkembang di hati. Kalaupun cinta ada di dada, biarkan ia tumbuh di dada. Kalaupun cinta ada di otak kita, biarkan bersemi di otak. Kita nikmati saja kehadiran cinta dalam hidup kita. Dimanapun ia berada.

Posted By : PKS Beringin DS

PKS: Pemerintah Jangan Cuma Andalkan Utang untuk Atasi Defisit Anggaran



Pemerintah seharusnya mempunyai langkah-langkah strategis untuk mengantisipasi penyimpangan terhadap penggunaan utang negara.
“Pemerintah juga harus mempunyai perencanaan yang baik, pengelolaan utang yang handal serta pertanggungjawaban kepada publik atas pengelolaan keuangan negara, baik dari sisi penerimaan maupun pengeluaran,” kata Wakil Ketua Komisi XI dari Fraksi Partai Keadilan Sejahtera (PKS), Surahman Hidayat, kepada Rakyat Merdeka Online beberapa saat lalu (Selasa, 20/9).
Dengan langkah strategis tersebut, kata Surahman, penggunaan utang dalam mengatasi defisit anggaran belanja negara dapat disalurkan kepada hal-hal yang produktif. Misalnya, membuka lapangan kerja baru bagi seluruh rakyat Indonesia.
Selama ini, kata politisi senior PKS ini, pemerintah masih terlalu mengandalkan utang untuk mengatasi defisit anggaran belanja negara. Hal ini disebabkan keterbatasan sumber penerimaan negara yang hanya mengandalkan pada sektor perpajakan saja.
“Sampai 31 Mei 2011 posisi utang swasta maupun pemerintah sudah mencapai 201,07 miliar dolar AS atau setara Rp 1.716,56 triliun, dan bahkan setiap tahun mengalami tren peningkatan,” demikian Surahman. 
 
Posted By : PKS Beringin DS

Hidayat: ASEAN bukan Jajahan Inggris, Bahasa Indonesia Harus Jadi Bahasa Resmi



Keinginan agar Bahasa Indonesia menjadi bahasa pendamping dalam sidang-sidang di Asean Inter Parliamentary Assembly dan bahasa resmi ASEAN sudah menjadi tekad delegasi parlemen Indonesia dalam sidang AIPA ke-32 di Kamboja hari ini.
Ketua Badan Kerjasama Antar Parlemen DPR, Hidayat Nur Wahid menegaskan delegasi Indonesia akan melobi semua peserta untuk menyampaikan alasan kenapa bahasa Indonesia harus jadi bahasa resmi ASEAN.
“Kita tegaskan bahwa kita tidak menolak bahasa Inggris, tapi kita juga tidak bisa merendahkan bahasa Indonesia. ASEAN bukan jajahan Inggris, ASEAN adalah sendiri,” tegasnya.
“Dalam konteks negara ASEAN pun nggak ada satupun negara yang menggunakan bahasa Inggris sebagai bahasa resmi, ” tegasnya lagi, lewat keterangan pers yang diterima Rakyat Merdeka Online siang tadi.
 
Posted By : PKS Beringin DS

Proposal Palestina Merdeka ke PBB

Drs H Mahfudz Siddiq MSi
Ketua Komisi I DPR RI
“Israel adalah bab terakhir dari buku kolonialisme kuno dan satu di antara bab yang paling hitam dan paling gelap dalam sejarah manusia.” (Roeslan Abdulgani, Menlu RI dalam KAA Bandung, 1955).
Pandangan ini yang terwariskan menjadi ciri dari generasi ke generasi bangsa Indonesia untuk terus berjuang bagi kemerdekaan Palestina. Sebagaimana Presiden Soekarno yang membuat Ganefo (Games for Neo Emerging Forces) sebagai bentuk boikot terhadap Olympic Games yang melibatkan Israel. Hingga pada era generasi kini, kiprah harum (alm) Ali Alatas sebagai diplomat senior yang dulu menjabat menlu RI sangat menggembirakan. Ini yang membuat Tahir Ahmad, dubes Palestina, mengucapkan kehilangan yang mendalam dari rakyat Palestina.
Dalam perspektif apa pun, menurut saya, tak satu pun rakyat atau negara dan bangsa di dunia ini yang dewasa, rasional, dan bernurani, pastinya akan berbeda pendapat tentang hak rakyat Palestina untuk membangun dan merayakan kemerdekaan negaranya. Rakyat Palestina pantas berharap dan bergembira atas rencana kemerdekaan itu sebab mereka telah memberikan pengorbanan dan kontribusinya yang besar untuk itu. Yakni, membentuk zaman baru yang mencerminkan bangsa Palestina bebas dan merdeka setelah beberapa dekade mengalami penderitaan yang panjang.
Akan tetapi, terkait proposal Palestina Merdeka yang akan diajukan Mahmoud Abbas dan Otoritas Palestina (OP) pada 20 September 2011 ini ke Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB), kita perlu memperhatikan secara saksama tentang substansi dan prosesnya sehingga lebih menyempurnakan proposal tersebut untuk kemudian diajukan kepada PBB.
Pertama, proposal yang dibawa Abbas ke PBB untuk mendapatkan keanggotaan penuh bagi negara Palestina menggunakan batas teritorial tahun 1967 yang hanya mewakili 22 persen saja dari luas wilayah Palestina secara historis. Di sisi lain, secara otomatis, Palestina akan kehilangan sisanya lagi, 78 persen dari luas Palestina, sekaligus menjadi legitimasi atas tanah yang dijajah Israel. Kesulitannya yang akan ditemui pada masa depan ialah PBB akan memiliki dalih untuk mengharamkan bangsa Palestina memintanya kembali di kancah dunia sebab hal itu sudah sesuai dengan logika hukum internasional yang berlaku.
Kedua, “hadiah gratis” penyerahan 78 persen wilayah Palestina kepada Israel sama saja menyatakan pengakuan terhadap Israel saat menjajah pada 1948. Setelah Palestina mendapatkan julukan “negara”, secara langsung membebaskan Israel dari sekat-sekat yang membatasinya dan komitmen yang sudah berproses hingga 2011 ini. Israel akan terus menggunakan kebijakan represifnya kepada Palestina. Maka perlu dipastikan bahwa proposal tersebut juga tidak memberikan legitimasi bagi Israel untuk berdalih dengan keputusan internasional untuk tetap represif menghadapi negara tetangganya. Jika tetap demikian, sama saja membiarkan rakyat Palestina bersama pemerintahannya dalam posisi terpasung, tak berdaya dalam mewujudkan pembebasan nasional Palestina, hingga legalitasnya sirna di mata dunia internasional.
Ketiga, pilihan ke PBB untuk mendapatkan keanggotaan penuh sebagai negara pada 20 September ini sebaiknya Abbas menempuh jalan konsolidasi dan melakukan kesepakatan yang berbasis konsensus nasional Palestina pada hari-hari yang tersisa ini. Sehingga, seluruh faksi atau kelompok Palestina, di luar Fatah, mendapatkan ruang usulan ataupun masukan terkait batas teritorial ataupun hak-hak sebagai sebuah negara baru.
Sebab, kini, Fatah sendiri belum satu suara dalam menentukan pilihan tersebut. Maka tidak ada alasan yang memberatkan bagi Mahmoud Abbas untuk tidak memilih konsensus nasional dalam menentukan pilihan penting ini. Justru akan memperkuat legitimasinya di mata rakyat dengan menjalankan musyawarah berskala nasional.
Solusi dua negara tidak akan berarti jika status “negara” diberikan pada Palestina, tanpa kota Yerusalem Timur, Jalur Gaza, Tepi Barat, dan kota strategis lainnya secara penuh. Apalah artinya kedaulatan jika Israel juga diberikan hak terus-menerus mendirikan permukiman dan tembok rasialis? Proposal tersebut ibarat bangunan tanpa fondasi, tidak kokoh. Apalah artinya “negara” bila tak berdaulat atas wilayah-wilayah kekuasaannya karena wilayah-wilayah tersebut terkungkung dalam jeratan Israel.
Hemat kami, Pemerintah RI tetap mendukung Otoritas Palestina mendapatkan keanggotaan penuh di PBB. Namun, dalam beberapa waktu terakhir, mereka harus berfokus pada konsolidasi internal sebagai agenda perubahan jangka panjang. Rekonsiliasi nasional Palestina yang sudah disepakati pada bulan Mei lalu diyakini oleh setiap orang Palestina sebagai prioritas kerja nasional mereka. Dengan tujuan agar bisa keluar dari krisis internal yang menyebabkan rakyat Palestina hidup dalam ketidakpastian. Kemudian, bersatu padu sebagai negara dan bangsa menghadapi kekejaman Israel, tidak terpecah belah.
Pemerintah RI juga harus mencermati beberapa catatan fundamental tersebut sehingga keinginan Mahmoud Abbas untuk pergi ke PBB pada 20 September 2011 ini bukanlah napak tilas dari Perjanjian Oslo yang lemah pada 20 September 1993. Pemerintah RI perlu membantu meningkatkan kepercayaan diri Otoritas Palestina agar menempuh penyatuan langkah demi terwujudnya capaian-capaian strategis komprehensif yang disepakati oleh semua elemen masyarakat Palestina. Langkah-langkah itu berisikan mekanisme detail untuk bisa keluar dari krisis yang akan menghantam isu Palestina dan bangsanya. Juga berisi tentang pandangan dan alternatif nasional yang bisa berinteraksi dengan fase-fase mendatang, jauh dari agenda, dan intervensi pihak asing.
Pemerintah RI yang juga merupakan bagian dari korban penyerangan Israel Defense Force (IDF) terhadap kapal misi kemanusiaan ke Gaza harus mengambil pelajaran berharga. Merapatkan barisan bersama negara-negara yang mencintai kemanusiaan di dunia untuk mewujudkan peradaban yang lebih bersahabat.

Posted By : PKS Beringin DS

 

"Terima Kasih Atas Kunjungannya dan Sebelumnya Meminta Maaf, Apabila ada Kesalahan dan Kekhilafan dalam Menyajikan Informasi Serta terdapat Link-Link yang belum Aktif". Jazzaakallah Khairan Katsiran, Assalamu'alaikum Wr, Wb. ^_^

Design by Free WordPress Themes | Bloggerized by Lasantha - Premium Blogger Themes | Blogger Templates