Hamasah di Jalan Da'wah
Perjalanan dakwah masih panjang. Salah satu faktor yang membuat kita dapat bertahan dan terus eksis di jalan dakwah adalah adanya hamasah (semangat) dan iradah (kehendak) kuat yang tertanam dalam jiwa kita.
Jama'ah Penuh Berkah
Tidak ada dakwah tanpa kepemimpinan. Kadar tsiqah antara qiyadah dan jundiyah menjadi penentu bagi sejauh mana kekuatan sistem jamaah, kemantapan langkah-langkahnya, keberhasilan dalam mewujudkan tujuan-tujuannya, dan kemampuannya dalam mengatasi berbagai tantangan dan kesulitan.
Bekerja Untuk Indonesia
Dan Katakanlah: "Bekerjalah kamu, Maka Allah dan Rasul-Nya serta orang-orang mukmin akan melihat pekerjaanmu itu, dan kamu akan dikembalikan kepada (Allah) yang mengetahui akan yang ghaib dan yang nyata, lalu diberitakan-Nya kepada kamu apa yang telah kamu kerjakan. (9:105)
Inilah Jalan Kami
Katakanlah: "Inilah jalanku, aku dan orang-orang yang mengikutiku mengajak (kamu) kepada Allah dengan hujjah yang nyata, Maha suci Allah, dan aku tiada Termasuk orang-orang yang musyrik". (12:108)
Biduk Kebersamaan
Biduk kebersamaan kita terus berjalan. Dia telah menembus belukar, menaiki tebing, membelah laut. Adakah di antara kita yang tersayat atau terluka ? Sayatan luka, rasa sakit, air mata adalah bagian dari tabiat jalan yang sedang kita lalui. Dan kita tak pernah berhenti menyusurinya, mengikuti arus waktu yang juga tak pernah berhenti.
Sabtu, 20 Juli 2013
Sabtu, 20 Juli 2013
Amalan Kesukaan Rasulullah SAW di bulan Suci Ramadhan
Jumat, 10 Mei 2013
Jumat, 10 Mei 2013
Skenario Penjegalan untuk kemenangan PKS di Pemilu 2014
Mari ! Bertaman wisata Bersama KPK
Oleh: M. Hatta Taliwang
Selasa, 19 Maret 2013
Selasa, 19 Maret 2013
Kalau Mau Besar, PKS Harus Mau Belajar dari Partai 'Yang ini'
Senin, 11 Maret 2013
Senin, 11 Maret 2013
Tiga Cerita Sejarah, Modal Mengukir Sejarah Kemenangan
Untuk itu, mari kita kenang tiga cerita sejarah ini
1. Cerita Ain JalutJengis Khan telah membunuh 3 juta orang dalam kurun waktu sekitar 20 tahun. Dia bukan hanya membunuh 3 juta orang, tapi juga membumi-hanguskan tumbuhan dan binatang. Salah satu strategi perangnya adalah mengirimkan ketakutan kepada musuhnya sebelum ia sampai kepada musuhnya. Karena itulah dia membasmi semua yang ditemui di depannya. Termasuk di antaranya adalah membakar seluruh perpustakaan yang ada di Baghdag, Jengis Khan akhirnya menaklukkan Baghdad. Bayangkan bagaimana pada suatu hari ketika Jengis Khan ada di baghdad, seorang wanita Tartar mengumpulkan 100 laki-laki muslim dan berkata, “Hai kalian laki-laki! Tundukkan kepala kalian!” kemudian perempuan menyembelih satu persatu laki-laki itu, dan tidak satupun yang melawan. Tahukah kalian berapa orang yang dibunuh Jengis Khan di Bagdhad? 80 ribu orang! Sampai-sampai muncul mitos di dunia Islam, khususnya di Syiria, Damaskus yang mengatakan “Kalau pasukan Tartar itu datang jangan dilawan, biarkan dia mengambil apa yang dia mau.”
Di sebuah tempat yang dilalui oleh Jengis Khan, ada sebuah kerajaan yang bernama kerajaan Khawarizim, kerajaan ini juga dihancurkan oleh Jengis Khan, seluruh raja-rajanya dibantai. Tapi ada seorang anak yang merupakan keponakan raja yang selamat dari pembantaian itu, dibawa lari oleh pembantu bersama putri raja, saudara sepupu. Kemudian di tengah perjalanan diculik, dibawa ke India. Dalam perjalanan diculik lagi dan dijual sebagai budak, terus-menerus dijual sebagai budak dan berpindah-pindah tempat hingga akhirnya dia sampai ke Damaskus. Begitu sampai ke Damaskus dia diterima oleh seorang pengusaha dan pengusaha ini mempunyai majelis ilmu. Pengajar di majelis ilmu itu adalah seorang ulama besar dalam bidang fiqh. Setelah ia mendapatkan pendidikan yang baik, budak ini kemudian disisipkan masuk ke Mesir, lalu dia menjadi tentara mesir. lalu kemudian di tengah jalan, rajanya meninggal dan pengganti rajanya ini adalah seorang anak kecil yang berumur 7 tahun. Lalu akhirnya yang memimpin kerajaan itu adalah seorang perempuan yang bernama Syajaratu Dur. Tapi kerajaan mengalami bencana, sedang Mesir adalah kota terakhir yang akan diambil-alih oleh Tartar. Dalam kacau seperti itulah akhirnya terjadi pembunuhan di istana, dan Syajaratu Dur dibunuh. Kemudian muncullah lelaki budak ini memimpin Mesir, periode inilah yang disebut sebagai zaman budak-budak. Siapa nama budak ini? Namanya Al-Muzaffar Qutuz, laki-laki inilah yang kemudian menyiapkan Mesir untuk melawan dan menghentikan seluruh ekspansi Tartar. Penghentian ekspansi Tartar itu terjadi dalam sebuah pertempuran besar yang bernama Ain Jalut.
Pertempuran itulah yang selanjutnya yang mengubah sejarah cucu-cucu Jengis Khan, karena sejak kekalahan itu cucu-cucu Jengis Khan akhirnya masuk Islam dan mereka berbalik menyebarkan Islam ke Asia Tengah sampai ke Asia Selatan. Sisa-sisa cucu Jengis Khan yang paling terakhir yang mendirikan kerajaan Mughal di India yang kemudian menciptakan Taj Mahal, kerajaan yang berumur 200 tahun.
Sebuah perlawanan yang menghentikan penjajahan, kemudian membalikkan penjajah itu menjadi muslim dan kembali menjadi pembangkit Islam. Itulah peristiwa Ain Jalut. Sejarah itu catatan tentang pembalikan situasi.
2. Cerita di Hittin
Perang salib telah berlangsung selama 200 tahun dan terjadi dalam 8 gelombang. Selama 7 gelombang kaum muslimin menderita kekalahan, sampai datang Shalahuddin Al-Ayyubi.
3. Cerita Pembebasan Konstantinopel
Seorang anak muda diangkat menjadi khalifah pada umur 16 tahun dan para senior di kerajaan itu meremehkan anak muda ini. Apa yang bisa dilakukan anak muda ini? Para senior dan sesepuh di kerajaan tidak percaya dengan kemampuan anak muda yang berumur 16 tahun. Ketika terjadi guncangan, dia gagal. Ia sempat mengembalikan kerajaan kepada ayahnya, tapi kemudian diberikan kembali. Akhirnya dia mulai berpikir, ada satu cara untuk membuat para senior di kerajaan ini bisa percaya padanya. Lakukan hal-hal yang tidak bisa dilakukan mereka. Seorang penyair Arab berkata, “Walaupun aku adalah generasi yang datang paling ujung, aku akan melakukan apa yang tidak bisa dilakukan oleh para pendahulu.” Apa yang tidak bisa dilakukan oleh orang terdahulu? Membebaskan Konstantinopel. Sudah 700 tahun Rasulullah memberikan janji bahwa itu akan dibebaskan, dan sejak khalifah Utsman kaum muslimin sudah berusaha untuk sampai ke sana, tapi tidak satu pun yang pernah sampai. Sampai datang anak muda ini yang ingin membuat cerita sejarah, cerita yang akan dikenang. Anak muda itu adalah penakluk Konstantinopel, Muhammad Al-Fatih.
Saudara sekalian, kita harus menjadi penghayal besar yang ingin menulis cerita sejarah kehidupan. Jangan pernah membiarkan orang lain menulis cerita kehidupan kita. Jangan pernah membiarkan orang lain melakukan sesuatu yang membuat mereka menentukan masa depan kita. Tidak boleh ada orang yang menentukan masa depan kita! Kitalah yang bertanggung jawab untuk menulis cerita dan masa depan kita sendiri. Cobalah bayangkan bahwa anak dan cucu kita membaca sejarah perjuangan politik Islam di Indonesia dan menemukan nama kita dalam sejarah itu. Bisakah kita membayangkan sebelum kita wafat, sebelum kita mengucapkan dua kalimat syahadat yang terakhir, kita hanya ingin menyampaikan doa yang sederhana kepada Allah “Ya Allah, jika di tahun 2014 itu adalah amal besar yang telah kulakukan, sepenuhnya ikhlas hanya untuk-Mu, maka jadikanlah amal itu menjadi pengantar aku masuk ke surga.” Bisakah kita membuat cerita seperti itu? Bisa!!!!
Sumber : dakwatuna.com
Posted By: PKS Beringin DS