Gubernur Sumatera Barat Irwan Prayitno bersama Kepala BNPB Pusat DR. H. Syamsul Ma’arif, M.Si melakukan kunjungan ke lokasi banjir bandang di Kabupaten Pasaman, Jum’at (24/2). Ikut mendampingi Bupati Benni Utama, Bupati Agam, Indra Catri, Sekjen BNPB Ir. Dody Ruswandi,MSc, Kadis Prasjal Tarkim, Ir. Suprapto, Wabup, serta beberapa pejabat di lingkungan BNPB, Pemprov. Sumbar dan Kepala SKPD di lingkungan Pemkab Pasaman.
Dalam kesempatan itu Kepala BNPB DR.H. Syamsul Ma’arif, Msi menyampaikan, ikut prihatin atas bencana alam yang terjadi, agar masyarakat dapat tabah dan sabar menerima cobaan. Kepada Pemkab diharapkan melakukan tindakan yang cepat dalam penanggulangan bencana ini, sehingga masyarakat dapat kembali bangkit dalam menata kehidupannya kembali.
Dari pemantau dari udara, kami melihat bencana ini bukan diakibatkan oleh pembalakan liar, diakui memang ada pembukaan lahan oleh masyarakat untuk perkebunan namun itu amat jauh dari lokasi longsor ini. Kami menilai kejadian bencana ini murni oleh kondisi curah hujan yang lebat, serta kondisi retakkan perbukitan yang labil, katanya.
Syamsul Ma’arif memerintahkan kepada Pemkab Pasaman untuk segera berbuat dalam 4 bentuk. Pertama, berupaya memenuhi kebutuhan dasar masyarakat, berupa makan, minum. Pendistribusian mesti cepat dan tepat sasaran.
Kedua, kebutuhan pakaian, para korban, selimut serta kebutuhan khusus gender yang menjadi sesuatu yang penting, sehingga masyarakat juga dapat nyaman dan mengurangi kesedihan, terutama anak-anak dan ibu-ibu. Ketiga, kebutuhan akan air minum (air bersih), ini mesti segera menjadi prioritas.
Kemudian tempat berteduh, bisa tenda, atau tempat fasiltas umum, yang dapat dipergunakan sebagai penghunian sementara. Sebelum kita memberikan bantuan untuk pembangunan kembali rumah para korban bencana ini. Potensi dan budaya dan tradisi, sosial capital mesti kita bangun, sekaligus memberikan semangat hidup masyarakat untuk kembali normal, ajaknya.
Kepala BNPB juga mengingatkan, Pemprov dan Pemkab, agar melakukan inventarisasi kebutuhan penanggulangan bencana, jumlah kerusakan rumah, fasilitas umum dan lain-lain. Sehingga semua transparan dan terukur sesuai dengan peruntukan. Tidak ada lagi laporan yang besifat global.
Selain itu kita mesti mampu mewujudkan masyarakat yang tangguh terhadap bencana, pertama daya antisipasi masyarakat terhadap resiko bencana, kedua masyarakat mesti mampu memproteksi diri lebih dini terhadap resiko bencana, ketiga masyarakat mampu beradapatasi dengan suasana dan kondisi jika bercana itu terjadi. Keempat masyarakat dapat pulih secara cepat dan kembali hidup normal, dalam mengatasi masa-masa penanggulangan bencana berlangsung, tegasnya.
Gubernur Sumatera Barat Irwan Prayitno dalam kesempatan itu juga menyampaikan, rasa terima kasih atas perhatian dan bantuan yang diberikan BNPB Pusat. Kita akan berupaya terus untuk melakukan konsolidasi penanggulangan bencana ini, agar masyarakat yang terkena dan yang terdampak juga dapat terbantu secara baik. Kita yakin, masyarakat Pasaman secara cepat akan mampu bangkit kembali dari bencana ini. Tidak adanya korban jiwa ini merupakan masyarakat kita telah tanggap terhadap kondisi bencana. Mudah-mudahan ini akan terus menjadi semangat kita untuk selalu mawas diri terhadap bencana.
Kita mesti mengetahui bahwa daerah ini memang dareah rawan bencana, untuk itu diharapkan masyarakat dapat menyikapinya secara arif sesuai dengan potensi budaya lokal, ugnkapnya.
Dalam kesempatan itu Kepala BNPB menyerahkan bantuan uang dalam bentuk cek, sebesar Rp. 500 juta. Pemprov Sumbar juga menyerahkan bantuan sebesar Rp. 250 juta ditambah dalam kesempatan itu Bupati Agam Rp. 9 juta tunai.
Kerugian terhadap bencana banjir bandang Pasaman yang berbatasan dengan Kabupaten Madina Sumut ini ditaksir sekitar Rp. 12,9 Miliar, berupa rumah penduduk, fasilitas umum, masjid, jalan, jembatan, irigasi, persawahan, perkebunan, dan lain-lain.
Posted By : PKS Beringin DS
Bekerja Untuk Kejayaan Indonesia adalah Ibadah