TAPANULI SELATAN - Bocah 10 tahun penderita hydrocephalus itu girang bukan main mendapat kunjungan Plt Gubsu Gatot Pujo Nugroho. Mulutnya tak berhenti mengoceh girang, bahkan tanpa merasa malu ia memamerkan kemampuan menyanyikan lagu di hadapan orang nomor satu di Sumut.
Dia lah Nursyahkina, bocah yang hampir seumur hidupnya menderita penyakit kepala membesar. Kesehariannya, bocah yang akrab dipanggil Nur ini hanya bisa duduk, tak seperti anak lain seumurnya yang aktif belajar dan bermain. Meski hidup dengan penyakit yang menyebabkan berbagai keterbatasan fisik, Nur tetap menjadi anak periang. Semangat dan keceriannya kadang lebih besar dibanding orang dengan kondisi fisik sehat.
Melihat kondisi Nur, Gatot mengaku tersentuh. “Anak ini meski kondisinya sakit, namun bisa memberi semangat bagi orang lain,” ujarnya saat mengunjungi kediaman Nur di Pasar Lama Batang Angkola Kabupaten Tapsel, baru-baru ini. Sebenarnya kunjungan Gatot terebut tidak direncanakan, karena awalnya Plt Gubsu ingin meninjau kondisi pasar.
Dengan lembut, Gatot membelai Kepala bocah yang bernama lengkap Nursyahkina Pasaribu didampingi ibunya Purnama Siregar. Nur terlihat senang dan langsung akrab bersama PLT Gubsu. Dengan suara yang tak beraturan Nur bertepuk tangan sambil bernyanyi . " Senang sekali aku, ramai orang yang datang," Katanya yang disambut tawa oleh para tetangga yang ikut hadir di depan kontrakan Purnama.
Mendapat kunjungan tak biasa, Purnama Siregar mengaku kaget. Kemudian janda beranak tiga itu menjelaskan bahwa putri bungsunya menderita penyakit pembesaran kelenjar kepala atau hydrocephalus yang sudah stadium akut. "Pembengkakkan pada kepala mulai terjadi saat Nur berusia 3 bulan pada tahun 2002 lalu," ujar Purnama.
Kepada Gatot, sang ibu mengaku anaknya terpaksa menghentikan pengobatan karena ketiadaan biaya. “Untuk keperluan makan saja saya harus banting tulang menggarap sawah para tetangga dengan penghasilan Rp30 ribu per hari,” kata Purnama. Selama ini janda tiga anak hanya bisa berharap ada seorang dermawan yang datang untuk kesembuhan putri bungsunya tersebut. Di rumah kontrakan yang sederha inilah Nursyahkina Pasaribu bersama ibu dan dua abangnya tinggal.
Karena himpitan ekonomi, Purnama mengurus surat miskin agar anaknya bisa berobat. Berbekal surat miskin itu, ibu dan anak ini kemudian menempuh jarak panjang menuju ke Rumah Sakit Pirngadi Medan. Namun karena tidak ada biaya selama masa pengobatan yang lama di rumah sakit, maka Nur terpaksa dibawa kembali pulang.
Mendengarkan penjelasan Purnama, Plt Gubsu tersebut langsung berkoordinasi Kadis Kesehatan Provsu untuk memfasilitasi pengobatan Nur. Tak hanya itu, Plt Gubsu juga memberikan bantuan langsung berupa sejumlah dana serta bantuan peralatan sholat. "Mudah-mudahan ini bisa meringankan bantuan ibu dan keluarga," ucap Gatot.
Sumber : Waspada Online
Posred By : PKS Beringin DS