Sigit Nugroho | Kompasiana
PKS baru saja dihantam dengan isu yang selama ini menjadi jualan mereka.
Hampir satu minggu media tiada hentinya memberitakan kasus yang
membelit elit PKS. Di social media PKS menjadi objek yang
diperbincangkan banyak orang. Anda bias mengamati juga di berbagai
pemberitaan, jika ada yang menulis tentang PKS maka komentarnya akan
sangat banyak dan rata-rata menghujat PKS.
Baru satu minggu berita heboh tentang LHI ternyata media sekarang lebih
tertarik membicarakan tentang kisruh dipartai tentangganya: DEMOKRAT.
Anda tentu masih ingat ketika PKS disudutkan oleh laporan Yusuf Supendi
dan Kasus Arifinto, beritanya juga sangat heboh di media tapi selang
satu minggu beritanya bergeser ke pemberitaan tentang Nazaruddin yang
beritanya belum habis sampai sekarang.
Lantas kita bertanya-tanya apa gerangan operasi yang dilakukan PKS untuk
meng-counter berita miring yang sedang membelit mereka sehingga tidak
sampai hitungan bulan, peta pemberitaan sudah berubah?
Memahami PKS haruslah keluar dari kerangka pemahaman kita tentang partai
politik pada umumnya. PKS adalah pertemuan antara partai politik dengan
gerakan. Dan mempelajari PKS tidak boleh berhenti hanya sampai pada PKS
itu saja tapi harus dipahami dalam konteks yang lebih luas yakni
gerakan-gerakan yang menjadi sumber inspirasi mereka.
Hal-hal apa saja yang kemudian dimainkan oleh PKS dalam keluar dari
masalah yang membelit mereka. Saya akan utarakan meskipun tidak
semuanya.
Pertama, PKS tidak gagap terkait dengan proses transfer kepemimpinan.
Reaksi cepat dan kilat yang dilakukan majelis syro PKS dan DPP yang
segera merespon pengunduran LHI dengan menjadikan Anis Matta sebagai
penggantinya menunjukkan kepada publik bahwa PKS tidak lumpuh dan
memiliki regenerasi kepemimpinan yang baik. Berbeda di partai lain untuk
mencari ketuia umum partai biasanya memalui proses yang panjang dan
melelahkan karena sering dibumbui dengan intrik internal.
Kedua, kunci dari cepat keluarnya PKS adalah pembinaan yang matang dan
rapi di partai ini. Kalaulah boleh menyamakan organisasi yang memiliki
sistem komando yang baik di Indonesia ini mungkin hanya TNI, Polri,
(dulu PKI), dan PKS. Penanaman nilainya dilakukan rutin. Salah satu
materi yang pertama kali dulu disampaikan adalah materi tentang perang
pemikiran. Sudah sejak lama kader PKS mengerti betul tentang teori
konspirasi. Maka sebelum Anis Matta mengatakan ada konspirasi hampir
dipastikan seluruh kader PKS sudah mengatakan itu konspirasi. Mungkin
anda adalah sebagian orang yang mendapatkan broadcast pesan-pesan
tersebut. Ini yang menjadikan mereka justeru makin solid.
Ketiga, kata”cinta” yang disampaikan Anis Matta sungguh mengisyaratkan
sesuatu yang lain di partai ini. Pernyataan cintanya kepada LHI yang
disambut dengan takbir oleh pengurus DPP mengisyaratkan bahwa mereka
bukan sekedar parpol tapi juga sebuah jamaah yang sangat mencintai
pemimpinnya. Disini logika yang dipaki tidak lagi bermain di wilayah
rasional namun di atas emosional. Ini yang tidak dimiliki partai lain.
Jika ada pimpinannya tersangkut kasus banyak pimpinan yang lain senang
karena akan menggantikan posisinya. Ini tidak terjadi di PKS. PKS
mengajarkan kepada khalayak bagaimana mencintai pemimpinya.
Terakhir , orasi Anis Matta pada pidato pengangkatannya memberikan
inspirasi yang mendalam bagi kader PKS. Jika anda masih mengingat pidato
Anis hal pertama yang dia sampaikan adalah agar setiap kader memohon
pertolongan kepada Tuhan. Dan ini direspon dengan sangat baik oleh kader
PKS dari pusat hingga ke daerah.
Berdasarkan informasi yang saya peroleh dari beberapa kader PKS yang
saya temui, dengan adanya pemberitaan yang memojokkan tersebut soliditas
mereka menjadi semakin kuat. Bahkan mereka ada yang mengatakan “dulu
saya agak males baca alqur’an sekarang jadi tambah rajin”. Jika anda
amati disekitar anda maka anda akan menemukan aktivitas yang meningkat
di tubuh partai ini justeru setelah LHI dijadikan tersangka terkait
dengan membangun kedekatan padaNya. Ini yang saya sebut sebagai operasi
SENYAP. Ini yang mungkin tidak pernah dibahas dalam teori intelejen.
Dalam inspirasi-inspirasi kenabian akan sangat mudah ditemukan referensi
bahwa sumber kemenangan yang utama bukan pada kematangan rencana, dan
lengkapnya persiapan, namun lebih pada bagaimana mereka membangun
kualitas hubungan dengan Tuhan. Ini operasi intelejen yang melibatkan
“Langit”. Hal ini yang diyakini betul oleh kader PKS. Roadshow anis
matta sebagai presiden yang baru, menurut saya untuk mengokohkan operasi
senyap ini selain mendorong kader untuk bekerja.[]
Sumber : BLOG PKS PIYUNGAN
Posted By : PKS Beringin DS