Assalamu'alaikum, Selamat Datang di Blog Resmi DPC PKS Beringin Deli Serdang - Provinsi Sumatera Utara. www.pks-beringin.blogspot.com. Jika ada pertanyaan dan saran harap di kirimkan ke Email DPC PKS Beringin di.. pks.beringin.deliserdang@gmail.com

Jumat, 08 Juli 2011

Jumat, 08 Juli 2011

Bersama Kita Terlambat


Oleh : Cahyadi Takariawan
Pernahkah anda naik pesawat Lion Air tepat waktu ? Sangat jarang, atau bahkan menurut teman saya, tidak pernah. Ya, Lion Air tidak pernah menjanjikan untuk terbang tepat waktu. Ia hanya berjanji untuk membuat kita terbang. Itu saja. “We Make People Fly”, janji Lion. Dan itu sudah terlaksana. Lihatlah penumpang Lion, lihat pula suasana Terminal 1 A Bandara Soekarno Hatta tempat “mangkal”nya Lion. Janjinya benar-benar telah ditepati. Masyarakat sekarang sangat familiar dengan transportasi udara, sangat berbeda dengan zaman dulu.
Sebelum kedatangan Lion Air, pesawat udara benar-benar transportasi mewah. Hanya orang-orang kaya yang mampu naik pesawat. Masyarakat menengah ke bawah harus rela menikmati kereta api, bus dan kapal laut. Kini, kita melihat masyarakat datang ke bandara, membeli tiket, dan naik pesawat udara satu keluarga. Lion benar-benar berhasil membuat masyarakat bisa terbang dengan pesawat. Itulah janji Lion.
Maka jangan salahkan Lion Air ketika ia sulit tepat waktu. Saya tidak tahu alasan apa yang membuatnya hampir selalu delay. Tidak tanggung-tanggung, kadang sampai empat jam keterlambatan terbang. Namun yang jelas, ia tidak pernah berjanji untuk menerbangkan masyarakat tepat waktu. “We Make People Fly On Time”, bukan seperti itu janjinya.
Dua hari yang lalu saya mengantar isteri ke terminal 1 A bandara Soekarno Hatta. Sesampai di loket check in Lion Air, petugas mengatakan bahwa pesawat sudah mulai boarding, sehingga isteri saya diminta segera ke pintu keberangkatan. Saya merasa surprise, bahwa Lion Air ada juga cerita tepat waktu. Dengan lega sayapun pergi, meninggalkan isteri di ruang keberangkatan bandara. Sambil naik kendaraan meninggalkan bandara, saya merasa isteri saya sekarang sudah terbang.
Satu jam kemudian, setelah saya turun kendaraan, ternyata ada sms dari isteri yang menginformasikan bahwa pesawat mengalami keterlambatan tiga jam. Nah ini dia baru benar. Kalau informasi dari petugas check in tadi memang sangat meragukan, masak iya Lion Air bisa tepat waktu ? Setelah mendapat sms tersebut, saya sedikit menyesal, mengapa tadi tidak memastikan dulu bahwa isteri saya sudah benar-benar terbang ? Harusnya saya masih bisa menemaninya di bandara sambil menunggu keterlambatan 3 jam. Bukan soal terlambatnya pesawat yang saya sesali, tapi tingkat kepercayaan saya kepada petugas check in sudah sedemikian berlebihan.
Sore ini saya akan menggunakan pesawat Lion jam 17.00 dari Jakarta menuju Jogja. Setelah seharian menyelesaikan semua urusan di Jakarta, saya bergegas menuju bandara. Tepat jam 16.00 saya sudah di counter check in. Selesai check in, saya tidak segera menuju ruang tunggu, karena saya sudah sangat maklum pasti Lion akan terlambat terbang. Saya mencari makan siang dulu, dan duduk santai saja di ruang makan membaca beberapa tulisan. Juga sempat mengobrol dengan beberapa orang di ruang makan.
Jam 17.00 saya baru beranjak meninggalkan ruang makan, menuju ruang keberangkatan pintu A 4. Padahal menurut jadwal, jam 17.00 itu sudah take off, berarti harusnya jam 16.40 sudah proses boarding. Sesampai di ruang A 4, saya langsung bertemu petugas.
“Jam berapa nanti pesawat diberangkatkan ?” tanya saya.
“Pesawat terlambat satu jam pak. Nanti rencana berangkat jam 18.00”, jawab petugas.
“Oke, terimakasih”, balas saya.
Saya segera kirim sms kepada isteri, bahwa pesawat “direncanakan terlambat” satu jam. Saya sangat maklum dengan kondisi ini, maka tidak ada marah atau emosi. Mendapat informasi tersebut, saya langsung keluar dari ruang keberangkatan, mencari space ruang yang agak kosong untuk membuka laptop dan menulis kejadian ini.
Di ruang tunggu Lion, semua tempat duduk selalu penuh terisi. Para calon penumpang selalu duduk lesehan berkelompok sambil mengobrol, sebagian duduk sendirian sambil membaca buku, main game di handphone, kirim sms, atau membuka laptop. Sebagian tampak duduk melamun saja, dan bahkan ada yang tidur di lantai dengan santai. Seperti biasa, tampak pula beberapa orang yang emosi karena pesawatnya terlambat, mereka melampiaskan kemarahan kepada petugas ruang keberangkatan yang tidak mengetahui persoalan keterlambatan pesawat. Mungkin mereka ini belum pernah naik Lion Air, sehingga marah-marah ketika pesawat terlambat berangkat.
Bagi pelanggan Lion Air, keterlambatan adalah ritme rutin yang selalu ditemui. Maka akhirnya menjadi permakluman, dan tidak banyak menuntut atau melampiaskan kemarahan. Para pelanggan ini mengerti, bahwa tugas Lion Air hanyalah menerbangkan masyarakat. Bukan membuat penerbangan tepat waktu. Maka para pelanggan ini menikmati saja keterlambatannya, karena justru bisa dijadikan untuk sarana dan kesempatan rapat, musyawarah, mengobrol, bercanda, atau membuat deal bisnis melalui handphone. Itulah yang terjadi setiap hari di semua ruang tunggu Lion Air. Selalu tampak kelompok-kelompok, seperti halaqah ilmiyah, ada kepulan asap rokok, disertai canda tawa yang hangat. Benar-benar suasana masyarakat. Benar-benar milik rakyat.
Sekarang sudah jam 17.50 dan belum ada tanda-tanda persiapan boarding. Saya juga masih santai saja menulis di laptop sambil berdiri, karena laptop saya tempatkan di atas kotak donasi salah satu lembaga sosial. Semua tempat sudah penuh, tak ada space untuk duduk nyaman. Saya memilih berdiri sambil menulis.
Beginilah rupanya kejadian bangsa Indonesia yang “terlambat” mencapai kemajuannya. Karena bangsa kita ternyata sangat mudah maklum, mudah memaafkan, dan mudah menerima realitas yang ada. Kendati sebagian penumpang marah-marah karena Lion terlambat terbang, namun toh mereka akan naik Lion lagi, karena itulah angkutan masyarakat yang paling luas jangkauan terbangnya dan relatif terjangkau harga tiketnya.
Setiap hari masyarakat kita mudah marah mendengar berita ketidakberesan para pemimpin bangsa, namun toh para pemimpin itu juga akan dipilih lagi. Kita mudah marah mendengar banyaknya korupsi, namun nyatanya selalu terulang lagi memilih pemimpin yang suka korupsi. Itu karena kita sangat mudah memaklumi, kita sangat mudah melupakan, kita sangat mudah mengerti. Jangan-jangan, nanti korupsi akan dianggap sebagai kelaziman yang dimaafkan. Jangan-jangan kebobrokan sistemik nanti dianggap sebagai keniscayaan pemerintahan yang dimaklumi.
Bukankah keterlambatan Lion akhirnya justru dinikmati sebagai sebuah kemestian, bahwa Lion artinya terlambat ? Akhirnya orang tidak perlu marah lagi ? Seorang calon penumpang mengatakan dengan kesal, “Jangankan Lion Air, Garuda saja juga delay”. Sepertinya ia sudah putus asa, tidak ada maskapai penerbangan di Indonesia yang bisa tepat waktu. Akhirnya semua orang pasrah, naik Lion lagi, dan besok naik Lion lagi.
Sekarang ini sudah jam 18.05 wib. Bukannya diumumkan akan boarding, namun justru diumumkan agar penumpang mengambil makanan di counter ruang keberangkatan. Ini artinya, Lion Air JT 0554 tujuan Jogjakarta mengalami keterlambatan lagi yang tidak bisa dijelaskan lagi kapan berangkatnya. Saat mendengar pengumuman tersebut sebagian penumpang berteriak dengan nada protes. Namun toh mereka tetap rela antri mengambil kotak snack di counter petugas.
Sekarang jam 18.20, ada pengumuman bahwa pesawat siap diberangkatkan dan proses boarding dimulai. Alhamdulillah, berhasil boarding juga akhirnya.
Namun, akankah keterlambatan seperti ini selalu dimaklumi ? Akankah kejadian ini mesti terulang dan terulang setiap hari ?
Sayang, bangsa sebesar ini harus terlambat mengejar kemajuan peradaban, harus terlambat mencapai kemakmuran, harus terlambat mengejar ketertinggalan ilmu pengetahuan dan teknologi. Mungkin, ini semua dari kontribusi kolektif atas permakluman yang selalu kita berikan dalam setiap peristiwa keterlambatan yang ada di negeri ini. Termasuk keterlambatan Lion Air.
Maaf saya sudah dipanggil petugas untuk segera boarding…

Posted By : PKS Beringin DS

 

"Terima Kasih Atas Kunjungannya dan Sebelumnya Meminta Maaf, Apabila ada Kesalahan dan Kekhilafan dalam Menyajikan Informasi Serta terdapat Link-Link yang belum Aktif". Jazzaakallah Khairan Katsiran, Assalamu'alaikum Wr, Wb. ^_^

Design by Free WordPress Themes | Bloggerized by Lasantha - Premium Blogger Themes | Blogger Templates