Oleh: Bahrudin Yuliyanto
Assalamu’alaikum wr. wb.
Alhamdulillahirabbil’alamin… Segala puji hanya milik Sang Pemilik Kehidupan – Allah SWT – yang telah memberikan kepada kita hamba-hambaNya, begitu banyak kenikmatan yang jikalau laut dijadikan tinta dan seluruh pohon di muka bumi dijadikan pena untuk menghitung nikmatNya niscaya itu semua tidaklah cukup.
Shalawat serta salam semoga senantiasa Allah limpah curahkan kepada Murabbi Terbaik, Mujahid Terbaik, Pemimpin Terbaik, Manusia Terbaik, Rasulullah saw, yang melalui Beliau Allah swt menyempurnakan AgamaNya, memberi kabar gembira bagi orang beriman, memberi peringatan bagi orang-orang kafir.
Ayyuhal mujahid dakwah thulabiyah, tahun ajaran baru segera menjelang, siswa maupun mahasiswa baru akan datang, ini berarti akan ada tambahan calon-calon mujahid dakwah thulabiyah yang bila dikelola dengan baik, insya Allah akan rela mengorbankan segenap potensi yang mereka miliki untuk keberhasilan dakwah di masa yang akan datang.
Oleh karena itu, sudahkah kita mempersiapkan dengan sebaik-baik persiapan hal-hal apa saja yang memang diperlukan untuk menyongsong itu semua. Kami yakin, berbekal pengalaman di masa-masa yang lalu, dan kemampuan menganalisa kemungkinan-kemungkinan di masa yang akan datang para aktivis dakwah thulabiyah telah mempersiapkan dengan baik cara terbaik untuk mengelola sumber daya baru ini untuk menjadi anashir taghyir selanjutnya.
Di sini kami hanya akan berupaya menyampaikan beberapa hal, antara lain:
Bahwa telah kita pahami bersama, musuh-musuh Islam dan dakwah pun menjadikan para siswa/mahasiswa baru sebagai target perekrutan mereka, dan akan berusaha untuk menjadikan kader-kader mereka pula, oleh sebab itu, para Mujahid Dakwah Thulabiyah (MDT) harus mengeluarkan segenap potensi akalnya untuk membuat strategi perekrutan yang mampu menarik sebanyak mungkin siswa/mahasiswa baru, seringkali para MDT terkungkung oleh paradigma berpikir menggunakan metode perekrutan yang nyaris sama persis dengan yang pernah dilakukan pada tahun-tahun sebelumnya, padahal, masa senantiasa berputar mengikuti ritme dinamika kehidupan yang tentunya mengalami perubahan, dan itu mungkin yang menjadi salah satu sebab mengapa tidak sedikit proses perekrutan kader baru diminati hanya segelintir orang saja. Para MDT harus berusaha seoptimal mungkin untuk membuka cakrawala berpikir, menggali ide-ide baru (namun tetap dalam kaidah syar’i) dalam setiap aktivitas yang dilakukan, menemukan kreativitas dalam merekrut sehingga lebih banyak objek dakwah yang tertarik menjadi bagian dari tongkat estafet dakwah, dan melihat dakwah adalah jalan terbaik menuju surga. Memang masalah perekrutan dakwah, bukan sekedar masalah mencari kuantitas sebanyak-banyaknya, tapi kita pun berupaya dan bermohon kepada Allah, agar kuantitas yang didapatkan dapat diimbangi oleh semakin meningkatnya kualitas pembinaan, sehingga semoga jumlah yang banyak bukan sekedar laksana debu-debu yang beterbangan atau sekedar buih di lautan, tapi mampu menjadi samudera kebaikan yang dapat memberikan manfaat bagi semua makhluk di dalamnya, yang gulungan ombak mujahadahnya mampu menghancurkan kebatilan yang menghadang.
Bahwa masalah perekrutan bukan sekedar menghadirkan acara/kegiatan yang menarik minat para siswa/mahasiswa baru. Tapi juga bagaimana menghadirkan keteladanan, persahabatan dan kasih sayang dari para MDT yang ada. Umumnya, para siswa/mahasiswa baru membutuhkan suasana dan orang-orang yang membuat mereka nyaman ditempat baru mereka. Bahwa rasa nyaman itu muncul dari hati yang nyaman, maka tugas dari para MDT adalah menghadirkan diri kepada para siswa/mahasiswa baru sebagai pribadi-pribadi yang nyaman, sebagai pribadi-pribadi yang mampu mengejawantahkan Islam sebagai Rahmatan lil ‘alamin, lakukanlah dakwah fardhiyah, dengan cara yang terbaik semoga hal itu akan memantapkan hati mereka untuk menceburkan diri ke dalam barisan dakwah.
Bahwa masalah perekrutan bukan sekedar mengumpulkan atau mendatangkan siswa/mahasiswa baru, mengenalkan mereka kepada dakwah thulabiyah, tapi lebih dari itu, bagaimana perekrutan yang dilakukan mampu membangkitkan semangat para objek dakwah untuk menjadi bagian integral dari dakwah thulabiyah dan bersedia untuk berkorban dijalan dakwah. Oleh karena itu hal terpenting dalam melakukan perekrutan/kaderisasi, adalah bagaimana melakukan follow up atas perekrutan itu. Seringkali kita hanya terfokus kepada bagaimana dapat menghadirkan sebanyak-banyaknya siswa/mahasiswa baru dalam acara perkenalan dakwah thulabiyah, namun belum atau lalai dalam mempersiapkan sarana-sarana yang mendukung jumlah banyak pada saat perekrutan tetap bertahan dalam mengikuti kegiatan-kegiatan pembinaan selanjutnya. Padahal perekrutan hanya batu loncatan untuk menuju ke fase inti yaitu proses pembinaan yang mampu melahirkan pribadi-pribadi Rabbani. Kadang antara fase perekrutan dengan fase pembinaan ada jarak waktu yang cukup jauh, sehingga objek dakwah yang awalnya bersemangat karena menariknya acara perekrutan, menjadi lemah lagi semangatnya karena kurangnya respon untuk segera melakukan pembinaan. Dan semoga MDT saat ini telah mempersiapkan dengan baik sarana-sarana pembinaan sehingga tidak terjadi lost generation dalam satu unit dakwah thulabiyah.
Demikian beberapa hal yang dapat kami sampaikan, semoga tahun ajaran baru, dapat merekrut objek dakwah baru, terbentuk jundi-jundi rabbani baru, sehingga muncul semangat baru, dan dakwah thulabiyah akan terus menyala. Semoga tulisan yang sederhana ini dapat memberikan kontribusi bagi kemajuan dakwah thulabiyah baik kini maupun di masa yang akan datang “Kebenaran itu hanya datang dari Allah swt, maka janganlah kita ragu untuk mengikutinya.” Sedangkan kesalahan adalah datang dari diri kami yang tidak pernah luput dari salah dan khilaf. Akhirnya kami hanya berharap kepada Allah swt semoga meridhai dan mengampuni segala kesalahan kami.
Wassalamu’alaikum wr. wb.
Posted By : PKS Beringin DS