Islamedia -
Istri Telaten untuk Suami yang Manja
SAAT ditanya sosok kriteria istri seperti apa yang diinginkan seorang
Gatot Pujo Nugroho, spontan dikatakannya seorang perempuan yang pandai
dalam merawat suami. Itu syarat yang dikemukakan Plt Gubernur Sumut
tersebut saat akan dicarikan jodoh oleh ustaznya pada 1990 lalu.
Pilihannya tersebut bukannya tanpa alasan. Sebab Gatot sejak kecil suka
sakit-sakitan. Sehingga ibunya pernah berpesan jika mencari istri yang
pintar merawat. “Saya dipesankan ibu saya waktu itu kalau cari istri itu
yang jago merawat,” ujarnya.
Apalagi sejak kecil meski hidup dengan kondisi pas-pasan, Gatot sering
minta mandi dengan air panas. Kebiasaan itu terbawa hingga berumah
tangga. Bahkan saat masih hidup susah dan anak masih kecil-kecil, setiap
mau mandi selalu minta dipanasin air hangat dulu. Karena itu Sutias
dianggapnya sebagai istri yang pintar merawat suami dan tidak pernah
mengeluh dengan segala kebiasannya.
Sutias Handayani pun membenarkan nya. Karena Gatot punya penyakit asma
dan tidak tahan jika udara dingin. Sakitnya tersebut sama seperti yang
diderita ayahnya. Karena itu sering meminta mandi dengan air hangat.
“Alhamdulillah sejak mulai 40 tahun asmanya nggak pernah kambuh lagi.
Mungkin ada siklusnya. Tapi kalau udah kecapean kali kadang mau juga,”
ujar Sutias.
Ketika ditanya bagaimana karakter Gatot jika ada di rumah, spontan
Sutias menyebut Mantan Ketua Partai Keadilan Sejahtera (PKS) Sumut itu
sebagai pria yang manja meski sudah berumur 51 tahun. Bahkan lebih manja
dari anak-anaknya. Seperti ingin mendapatkan perhatian yang sama
seperti anak-anaknya.
“Mas Gatot lah (yang lebih manja),” sebut Sutias. Gatot pun langsung
refleks menyenggol Sutias dengan badannya sambil tersipu malu.
Kemanjaan Gatot terhadap istrinya memang tak bisa dipungkiri. Hal itu
terlihat jelas sepanjang wawancara terhadap keduanya. Gatot saat itu
lebih sering merapatkan duduknya ke Sutias sambil menyenderkan badannya
dengan santai. Sutias pun terkadang tanpa sengaja sering refleks
menyentuh lembut pipi Gatot yang saat itu baru pulang dari Jakarta
menerima penghargaan peduli anak dan perempuan yang diberikan Presiden
Susilo Bambang Yudhoyono Selasa (18/12) lalu.
Keduanya malam itu tampak seperti sedang saling mencurahkan perhatian.
Sambil sedikit bernostalgia tentang pengalaman hidup membina rumah
tangga hingga memiliki lima orang anak perempuan.
Gatot dengan Sutias dalam hal anak punya sedikit pandangan yang
berbeda. Satu sisi Sutias menghargai hak anak-anaknya untuk tidak
terlalu diekspos bahwa mereka anak dari Plt Gubernur Sumut. Karena itu
sering merasa enggan ikut acara-acara di luar rumah. Di mata Sutias
anak-anaknya ingin punya cerita sukses sendiri tanpa ada embel-embel
kesuksesan orangtuanya.
Sedangkan Gatot terkadang sering meminta anak-anaknya ikut bersamanya
jika ada kegiatan di luar rumah. Karena dia ingin dalam beberapa
kegiatan bisa tetap dekat dengan anak-anaknya. Namun meski punya
perbedaan cara pandang, keduanya tetap menghargai apa yang menjadi
keinginan anak-anaknya.
Dalam rumah tangga, Sutias selalu menempatkan dirinya sebagai pendamping
suami yang baik. Termasuk yang paling utama selalu mengingatkan Gatot
untuk tetap memegang prinsip-prinsip kebenaran. “ Istri harus bisa
mengingatkan suami. Jangan biarkan suami melenceng, saat mulai
belok-belok harus diingatkan,”tegas Sutias sembari menjelaskan kehidupan
dunia hanyalah sementara, sehingga rugi besar jika di kehidupan yang
singkat ini manusia membuat kerusakan.
Wawancara bersama pasangan yang tetap hidup sederhana ini sebenarnya
semakin asyik saat malam kian beranjak pekat. Jam sudah menunjukkan
pukul 01.00 dinihari atau hampir dua jam kami mengorek kisah perkawinan
Plt Gubsu itu.
Meski Gatot dan Sutias masih tampak bersemangat untuk berbagi cerita
nostalgianya, namun kami pun memilih untuk berpamitan. Mengingat Gatot
dalam sehari belum ada istirahat dan harus menyiapkan tenaga dan pikiran
untuk aktivitas lainnya di pagi hari. Yang pasti kesan kuat melekat,
keluarga ini sangat harmonis.
Tak mudah menjadi kepala keluarga dan ibu bagi lima anak perempuan yang
beranjak dewasa. Namun Gatot dan Sutias sejauh ini mampu menjalaninya,
karena mereka punya prinsip dan teguh memegang syariat. (habis)
Sumber : Islamedia
Posted By : PKS Beringin DS