MEDAN - Pemerintah Provinsi Sumut (Pemprovsu) ke depan akan semakin
komit memberdayakan peran psikologi dalam setiap aspek pembangunan
maupun pembinaan kemasyarakatan sehingga pembangunan Sumut ke depan
tidak hanya dapat terukur secara fisik melainkan juga aspek psikologi
dan perkembangan kejiwaan masyarakat.
Demikian salah satu kesimpulan dialog bebas Plt Gubsu Gatot Pujo Nugroho dan Sekdaprovsu Nurdin Lubis bersama Dekan Fakultas Psikologi USU Irmawati Psikologi di salah satu rumah makan di Medan diprakarsai Kepala Badan Kesbangpol Linmas Provinsi Sumut Eddy Syofian minggu 6 januari 2013.
“Jika pembangunan fisik dievaluasi maka dapat dihadirkan seorang ahli di bidang tersebut untuk melakukan pemeriksaan dengan berbagai alat ukur yang digunakan. Jika demikian untuk dapat melakukan evaluasi dan pemeriksaan terhadap keadaan psikis bangsa maka diperlukan kehadiran seseorang yang tentunya juga ahli di bidang tersebut. Psikis adalah ilmu jiwa sehingga sumber daya yang tepat untuk itu adalah psikolog,” ujar Gubsu, hari ini.
Oleh sebab itu agar pembangunan ke depan benar-benar seimbang antara fisik dan psikis masyarakat maka kebutuhan akan seorang psikolog tidak lagi hanya dihadapkan pada segelintar orang-orang abnormal (tidak normal) tetapi juga merambah ke berbagai sektor.
Sektor industri, ekonomi, hukum, pendidikan, bahkan sosial dan politik telah menggunakan jasa seorang psikolog atau lembaga penyedia layanan psikologis. Pendidikan yang diberikan di bangku kuliah pada calon-calon psikolog memang juga telah terbagi ke beberapa sektor. Misalnya saja psikologi politik yang memberikan pemahaman mengenai berbagai sudut pandang psikologis yang mempengaruhi arah pilihan masyarakat,” ujarnya.
Hanya saja diakui bahwa bertambahnya jumlah kebutuhan dan pentingnya kehadiran seorang psikolog ternyata belum sebanding dengan jumlah psikolog yang mampu memberikan pemahaman kepada masyarakat.
Psikolog dan Ilmuan Psikologi memiliki peran yang sangat penting dalam memberikan pertimbangan di berbagai sektor. Pembangunan fisik bangsa mungkin dapat dilakukan renovasi atau pembongkaran jika terjadi kesalahan dengan jangka waktu yang singkat, tetapi psikis seseorang berbeda.
Kesalahan diagnosa atau interpretasi hasil tes psikologis berdampak jangka panjang. Berdampak jangka panjang karena membangun psikologis manusia kembali tidak semudah membongkar pasang bangunan.
Oleh karena itu, diperlukan perhatian yang lebih terhadap berbagai bentuk pelayanan psikologis yang kurang tepat. Peran psikologi dalam pembangunan bangsa Indonesia sangatlah penting utamanya dalam pembangunan psikis bangsa Indonesia.
Meskipun berbagai upaya telah banyak dilakukan untuk membangun berbagai sektor, peran Psikolog dan ilmuan Psikolog tidak dapat dikesampingkan. Peran psikolog dalam bangsa yang berkembang seperti Indonesia saat ini menjadi sangat meluas.
Seorang Psikolog dan Ilmuan Psikolog seharusnya tidak hanya disibukkan dengan keadaan orang-orang yang abnormal tetapi juga lebih kepada pembentukan karakter dan kepribadian bangsa melalui berbagai sektor.
Demikian salah satu kesimpulan dialog bebas Plt Gubsu Gatot Pujo Nugroho dan Sekdaprovsu Nurdin Lubis bersama Dekan Fakultas Psikologi USU Irmawati Psikologi di salah satu rumah makan di Medan diprakarsai Kepala Badan Kesbangpol Linmas Provinsi Sumut Eddy Syofian minggu 6 januari 2013.
“Jika pembangunan fisik dievaluasi maka dapat dihadirkan seorang ahli di bidang tersebut untuk melakukan pemeriksaan dengan berbagai alat ukur yang digunakan. Jika demikian untuk dapat melakukan evaluasi dan pemeriksaan terhadap keadaan psikis bangsa maka diperlukan kehadiran seseorang yang tentunya juga ahli di bidang tersebut. Psikis adalah ilmu jiwa sehingga sumber daya yang tepat untuk itu adalah psikolog,” ujar Gubsu, hari ini.
Oleh sebab itu agar pembangunan ke depan benar-benar seimbang antara fisik dan psikis masyarakat maka kebutuhan akan seorang psikolog tidak lagi hanya dihadapkan pada segelintar orang-orang abnormal (tidak normal) tetapi juga merambah ke berbagai sektor.
Sektor industri, ekonomi, hukum, pendidikan, bahkan sosial dan politik telah menggunakan jasa seorang psikolog atau lembaga penyedia layanan psikologis. Pendidikan yang diberikan di bangku kuliah pada calon-calon psikolog memang juga telah terbagi ke beberapa sektor. Misalnya saja psikologi politik yang memberikan pemahaman mengenai berbagai sudut pandang psikologis yang mempengaruhi arah pilihan masyarakat,” ujarnya.
Hanya saja diakui bahwa bertambahnya jumlah kebutuhan dan pentingnya kehadiran seorang psikolog ternyata belum sebanding dengan jumlah psikolog yang mampu memberikan pemahaman kepada masyarakat.
Psikolog dan Ilmuan Psikologi memiliki peran yang sangat penting dalam memberikan pertimbangan di berbagai sektor. Pembangunan fisik bangsa mungkin dapat dilakukan renovasi atau pembongkaran jika terjadi kesalahan dengan jangka waktu yang singkat, tetapi psikis seseorang berbeda.
Kesalahan diagnosa atau interpretasi hasil tes psikologis berdampak jangka panjang. Berdampak jangka panjang karena membangun psikologis manusia kembali tidak semudah membongkar pasang bangunan.
Oleh karena itu, diperlukan perhatian yang lebih terhadap berbagai bentuk pelayanan psikologis yang kurang tepat. Peran psikologi dalam pembangunan bangsa Indonesia sangatlah penting utamanya dalam pembangunan psikis bangsa Indonesia.
Meskipun berbagai upaya telah banyak dilakukan untuk membangun berbagai sektor, peran Psikolog dan ilmuan Psikolog tidak dapat dikesampingkan. Peran psikolog dalam bangsa yang berkembang seperti Indonesia saat ini menjadi sangat meluas.
Seorang Psikolog dan Ilmuan Psikolog seharusnya tidak hanya disibukkan dengan keadaan orang-orang yang abnormal tetapi juga lebih kepada pembentukan karakter dan kepribadian bangsa melalui berbagai sektor.
Sumber : Waspada Online
Posted By : PKS Beringin DS