Berbagi Pengalaman dengan Aktivis Kampus UII Yogyakarta

Oleh : Cahyadi Takariawan

Malam ini (Senin 5 Desember 2011) selepas Maghrib, serombongan Aktivis Dakwah Kampus (ADK) dari Universitas Islam Indonesia (UII) Yogyakarta silaturahim ke rumah saya di nDalem Mertosanan, Yogyakarta. Mereka berjumlah 25 orang, hampir berimbang jumlah ikhwan dan akhwat. Para ADK tersebut juga merupakan murabbi di kampus, yang selalu berusaha memberikan pembinaan bagi para mahasiswa di UII.

Mereka meminta saya berbagi pengalaman tentang membina dan proses pembinaan. Sesungguhnya saya sudah merasa terlalu tua, sudah terlalu jauh jarak usia aktivitas saya dengan dinamika kampus, mengingat sudah lama tidak mengetahui berita dan perkembangan mereka. Namun berbekal semangat ukhuwah dan kecintaan saya yang mendalam akan tarbiyah dan dakwah, membuat saya lancar berbincang dengan anak-anak muda yang tampak energik dan penuh semangat ini.

Saya merasa menjadi kembali muda, setiap kali para aktivis dakwah kampus silaturahim di kediaman saya. Sangat besar manfaat bagi saya atas kunjungan dan silaturahim mereka, karena dengan cara seperti ini akan memperpendek jarak psikologis yang membentang antara lahan-lahan dakwah yang sangat berbeda. Dunia kampus yang penuh idealitas, dan dunia masyarakat nyata yang sarat realitas. Saya sudah terjun di tengah kehidupan masyarakat, sementara para ADK tengah menimba ilmu dan pengalaman di bangku kuliah.

Sayapun bercerita tentang orang-orang “jaman dulu” yang mengawali dakwah. Sedikit orang, namun bersemangat dan bercita-cita besar. Ternyata konsistensi di jalan dakwah dan tarbiyah menghantarkan pergerakan ini sampai kepada suatu titik publik yang tidak pernah terbayangkan sebelumnya. Dari kelompok-kelompok kecil yang tidak bisa disebut namanya, sampai ke ruang-ruang pengambilan kebijakan strategis. Itu semua buah pembinaan yang konsisten dan kontinyu.

Maka mimpi para mahasiswa hanya akan menjadi kenyataan apabila mereka melakukan proses kaderisasi dan pembinaan berkelanjutan. Menyiapkan SDM untuk melakukan perubahan. Cita-cita sebesar apapun hanya akan menjadi wacana dan ide, atau menjadi daftar keinginan, apabila tidak dibarengi dengan melakukan kaderisasi dan pembinaan yang terprogram. Tarbiyah adalah asas perjalanan dakwah pada seluruh fase dan tahapannya.

Silakan bermimpi, tentang Indonesia yang sejahtera, tentang pemimpin yang adil, tentang pemerintahan yang bersih dan berwibawa, tentang masyarakat yang berbudi mulia, namun semua mimpi itu harus dibarengi dengan penyiapan SDM pelakunya. Membina, mengkader, mencetak pelaku perubahan. Jika tidak ada upaya pembinaan, mimpi akan selalu kandas, karena tidak ada resources memadai untuk bisa menjadi kenyataan.

Saya bersyukur bisa bertemu dan bertatap muka dengan mereka. Sebuah generasi yang tengah tumbuh di antara dinamika dakwah kekinian dan kedisinian. Rasa-rasanya semakin optimis memandang masa depan dakwah di Indonesia, jika generasi penerus memiliki semangat dan kelurusan orientasi yang selalu terjaga.

Seperti yang terpancar dari wajah-wajah cerah mereka. Semoga.

Sumber : http://cahyadi-takariawan.web.id/?p=1965

Posted By : PKS Beringin DS

Posted in: Cahyadi Takariawan