Antonio (99 tahun), pria Italia, sangat terkejut. Pasalnya, ia baru mengetahui bahwa istrinya, Rosa (96 tahun), pernah mengkhianatinya sekian waktu yang lalu. Kakek yang memiliki 5 anak, 12 cucu, dan 1 buyut ini menemukan surat-surat cinta yang dikirim kekasih istrinya saat membuka sebuah laci di lemari tua. Walaupun perselingkuhan Rosa dilakukan pada tahun 1940-an, lebih dari tujuhpuluh tahun lalu, Antonio sangat marah dan terluka.
Saat dikonfrontasi, Rosa mengakui semua perbuatannya. Perempuan kelahiran Napoli itu pun meminta maaf dan memohon sang suami memaafkannya. Namun Antonio sudah terlanjur merasa sangat dalam terluka. Sulit baginya memaafkan Rosa, perempuan yang telah dia nikahi selama 77 tahun. Selama ini ia demikian percaya dan tidak pernah menyangka Rosa mengkhianatinya.
Antonio langsung menggugat cerai sang istri. Keluarga yang sudah dibina selama tujuhpuluh tujuh tahun, rusak kebahagiaannya. Hancur kehangatannya. Pudar ikatannya. Karena perselingkuhan.
Jangan Pernah Selingkuh
Banyak orang bergurau, dengan gurauan yang jahat. Katanya selingkuh itu “selingan keluarga utuh”, atau plesetan lain semacam itu. Ini tentu saja gurauan yang berlebihan, dan menyesatkan. Kadang, dari gurauan itu berkembang menjadi “pengomporan”, saling mengejek teman yang tidak mau selingkuh. Lelaki yang tidak mau selingkuh dikatakan “takut isteri”. Perempuan yang tidak mau selingkuh dikatakan “dipenjara suami”.
Ayolah sahabat, jangan bergurau dengan hal-hal yang akan berdampak menyemangati orang melakukan kesalahan. Seakan-akan kalau berhasil selingkuh dengan aman, itu adalah lelaki yang hebat. Kalau berhasil selingkuh dengan banyak lelaki, itu adalah perempuan yang hebat. Saling mengejek kesetiaan, dengan menganggap “sok alim” bagi lelaki dan perempuan yang tidak mau mengikuti gaya hidup selingkuh.
Seorang suami mengatakan kepada saya, “Orang yang paling jahat adalah isteri kita”. Saya kaget dengan pernyataannya. “Mengapa?” tanya saya. “Nanti kamu akan tahu sendiri jawabannya, kalau kamu punya selingkuhan”, jawabnya.
Wah, saya semakin yakin dengan kejahatan selingkuh. Maka, jangan sekali-kali berpikir untuk selingkuh, atau berniat untuk selingkuh. Apalagi kalau sampai selingkuh, itu akan menghancurkan keluarga anda. Sudah terlalu banyak contohnya.
Menyakitkan Hati dan Perasaan
Kisah Antonio di atas memberikan gambaran betapa perselingkuhan membuat sakit hati dan perasaan. Sangat menyakitkan bagi pasangan. Tidak ada orang yang berbahagia ketika pasangannya melakukan perselingkuhan. Selalu, selingkuh menyakitkan hati dan perasaan pasangan.
Seorang isteri bertutur kepada saya, “Kalau saya sih terserah saja suami saya mau selingkuh atau tidak. Saya tidak mau tahu, dan itu bukan urusan saya. Yang penting tidak ketahuan oleh saya”. Kalimat ini tampak pasrah, menyerah, dan tidak memiliki daya. “Namanya laki-laki, walaupun kita sudah berdandan paling cantik dan menarik, kalau melihat daging mentah tetap saja ditubruk”, katanya.
Sepertinya sang isteri memberi izin kepada suami, karena “terserah kamu”. Namun tetap saja memendam bara, “yang penting tidak ketahuan oleh saya”. Artinya, jika perselingkuhan itu ketahuan, tetap akan merusak kebahagiaan keluarga.
Jika ada suami atau isteri yang tidak peduli pasangannya selingkuh, menandakan sedikitnya rasa cinta di antara mereka. Apalagi jika perselingkuhan tidak lagi membuat rasa sakit hati pasangan, ini menandakan keluarga tersebut sudah diambang kerusakan dan kehancuran.
Okey sahabat, mari kita pupuk dan kita rawat kesetiaan kepada pasangan. Jangan mengkhianati keluarga dengan perselingkuhan. Yakinlah, perselingkuhan pasti menghancurkan kebahagiaan keluarga.
Selamat pagi, selamat menikmati kesetiaan kepada pasangan.
Sumber : http://edukasi.kompasiana.com/2012/03/15/selingkuh-pasti-menghancurkan-keluarga-anda/
Posted By : PKS Beringin DS